Citizen Reporter

Program Kampus Mengajar Efektif Tingkatkan Hard Skills dan Soft Skills Mahasiswa

Editor: Musahadah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kegiatan mahasiswa peserta program Kampus Mengajar yang bertugas di SD Islam Yamassa, Surabaya.

Mereka juga mengimplementasi program adaptasi teknologi dengan membuat games numerasi dan sosialisasi antibullying dengan menggelar acara nonton film bersama lalu berdiskusi untuk membahas isi pesan dari film tersebut.

Kelompok ini juga membuat program pengelolaan dan pemanfaatan perpustakaan dengan memberikan label nomor untuk pengelompokan buku.

"Di perpustakaan sebenarnya sudah ada, tapi sudah sobek dan agak sulit dibaca, sehingga kami berinisiatif memasukkan itu sebagai program kerja yang kami laksanakan. Selain itu, kami membantu juga administrasi perpustakaan dan mempercantik perpustakaan dengan memberi hiasan-hiasan dan mengganti beberapa dokumen yang sudah lusuh di dinding," terangnya.

Aprisa dan teman-teman juga membuat program untuk mempercantik dan menambahkan buku bacaan yang menarik minat literasi siswa di pojok baca.

Sementara untuk program Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) mereka wujudkan dengan memanfaatkan barang bekas menjadi barang yang memiliki fungsi dan nilai.

Mereka me-recycle kemasan sabun dan odol menjadi media ajar numerasi serta recycle kardus bekas menjadi bangun ruang agar murid dapat mengetahui macam-macam bentuk bangun ruang.

Kelompok ini juga mengimplementasi program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah, berkolaborasi dengan para wali kelas 5.

"Sebelum melaksanakan ecoprint, kelompok saya memberikan pemaparan materi terlebih dahulu mengenai hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan di hari pelaksanaan ecoprint. Cukup menyenangkan dapat melakukan kolaborasi dengan para wali kelas," aku Aprisa.

Diakui Aprisa, dalam menjalankan program-programnya ini, pihaknya berkoordinasi dengan dosen pembimbing lapangan (DPL), guru pamong, kepala sekolah, dinas pendidikan dan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP).

"Di tanggal 19 Oktober 2023 kelompok saya mendapatkan kunjungan untuk monitoring dan evaluasi dari BBPMP sehingga kami pun membicarakan bagaimana adaptasi di awal penugasan, kendala apa saja yang dialami, bagaimana koordinasi dengan guru pamong, dan hal-hal yang berkaitan selama penugasan," tukasnya.

Terpisah, Adi Kurniawan Saputro, SPd, MT, Dosen Pembimbing Lapangan dari Universitas Trunojoyo Madura mengatakan, dalam perancangan program di sekolah, pihaknya selalu berkoordiansi dengan mahasiswa.

"Mahasiswa melakukan analisa sekolah terlebih dahulu. Mencatat kegiatan apa saja yang bisa dilakukan di sekolah. Selanjutnya melaporkan kepada saya dan kami berdiskusi. Mempresentasikan proker di depan bapak dan ibu guru serta kepala sekolah. Mencatat saran yang di berikan dan yanag terakhir implementasi di lapangan," katanya.

Penulis:

Bagus Priambodo

Pengelola Website Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur

Berita Terkini