Golok yang ditemukan oleh Dede yakni lurus di bagian atas dan lebar pipih ke bagian bawah.
"Nah ini bentuk goloknya kayak gini," kata Dede melihat gambar.
Menurutnya, saat ditemukan golok itu sudah tidak bisa digunakan lagi.
"Udah gak bisa ditajamin lagi, karena mungkin akibat pembakaran yang lama," jelasnya.
Selain golok, kondisi besinya juga menurut Dede bukan besi tipis.
"Balok ini juga kayaknya agak tebel juga, soalnya udah lama terbakar tapi beratnya lumayan. Jadi kalau yang tipis pasti bolong, ini mah enggak," kata dia lagi.
Namun Dede tidak mengetahui apakah golok itu ada hubungannya dengan kasus pembunuhan Tuti dan Amel atau bukan.
Apalagi golok itu kini sudah berpindah tangan sejak lama, karena ia jual.
Keterangan Dokter Hastry Serupa Danu
Terkait golok yang diduga dipakai untuk menghabisi Tuti dan Amel, pernah diungkapkan ahli forensik Polri Kombes Pol Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti.
Menurut Dokter Hastry, bisa jadi alat yang digunakan para tersangka kasus Subang adalah golok.
Hal itu berdasarkan hasil otopsi terhadap jenazah Tuti dan Amel yang dilakukannya.
"Kalau ditanyakan sama gak luka yang didapat sama senjata yang diduga (dipakai) untuk melakukan, ya sama," kata dr Hastry dilansir dari Youtube Anjar Asmara.
Hastry menyebut kalau kedua korban mengalami luka akibat benda tajam dan tumpul.
"Memang (senjata) tajam tumpul, memang golok ada tajam tumpulnya kan. Jadi mungkin ada memar di bagian bawah sama luka (senjata) tajam di kepala," pungkas Dokter Hastry.