Setelah tugasnya sebagai karteker selesai, Uston menyerahkan nasib kelanjutannya di tim pada manajemen Persebaya.
"Kalau itu bisa ditanyakan langsung ke manajemen saja, belum bisa jawab," paparnya.
Uston menyebut sangat siap jika nantinya dipermanenkan menjadi pelatih kepala.
"Kalau itu mendapatkan amanah siap saja gak ada masalah," tegasnya.
Bekal lima laga menangani Persebaya belum terkalahkan, menjadi bukti kualitas Uston. Meski ia mengaku persaingan di kompetisi Liga 1 musim ini sangat ketat.
"Semuanya ketat, dari papan bawah sampai atas ketat untuk Liga 1 musim ini. Jadi lawan siapapun harus siap. Gak memandang remeh atau memandang tim lain gimana, semua hampir sama, kayak kemarin tim papan bawah Bhayangkara bisa menahan imbang Madura United (pemuncak klasemen)," kata Uston.
Jika akhirnya manajemen gagal melobi Uston menjadi pelatih kepala, manajemen Bajul Ijo sudah menyiapkan pelatih kepala baru, pelatih asing
Uston Nawawi mengaku siap bekerja sama maksimal, menyampaikan informasi yang diperlukan oleh pelatih baru.
Apalagi, Uston sejatinya asisten pelatih yang mendapat tugas tambahan sebagai Direktur Teknik Persebaya.
"Ya itukan memang tugas kami, misal asisten kan harus seperti itu. Sebenarnya gak cuma membutuhkan saya saja, semua. Semua di dalam tim bisa bersama dengan baik, tujuan satu untuk kejayaan Persebaya jadi semakin bagus," tambah pelatih 45 tahun itu.
Uston masih sangat yakin dengan kekuatan tim saat ini, Persebaya bisa mencapai target, juara.
"Ya harus optimis, hidup harus optimis dalam profesi apapun," tegasnya.