Namun permohonan tersebut kabarnya telah ditolak.
Artinya, Persebaya harus segera menunjuk pelatih baru jika tak ingin terkena denda.
Berdasarkan regulasi yang berlaku, Persebaya bakal didenda setidaknya Rp 100 Juta apabila tak segera menunjuk pelatih baru.
Denda tersebut bakal dikenai jika tak ada pelatih baru di laga selanjutnya, yaitu saat Persebaya bertandang ke markas Madura United pada tanggal 17 September 2023.
Menarik untuk dinantikan langkah selanjutnya dari manajemen Persebaya.
Sebelumnya, manajemen Persebaya menunggu kepastian dari PSSI.
"Tugas terakhir atau enggaknya (Uston Nawawi di kursi kepelatihan), tunggu pengumuman dari ofisial. Itu yang paling penting, karena kami masih menunggu jawaban PSSI, tentang permintaan coach Uston tetap bisa menjadi head coach di Persebaya," kata Yahya Alkatiri.
Yahya berharap ada dispensasi dari PSSI atau PT LIB terkait persyaratan pelatih kepala pada Uston Nawawi.
"Masalahnya orang ini bukan tidak melakukan langkah, coach Uston sudah melakukan langkah, mengikuti lisensi kepelatihan. Sudah modul 6, modul 6 itu seharusnya bulan Juli, tapi diundur dan hingga saat ini belum ada kabar," jelas Yahya Alkatiri.
Ia berharap segera mendapat jawaban dari PSSI, sehingga pihaknya segera menentukan langkah selanjutnya.
Meski memprioritaskan Uston Nawawi menjadi pelatih kepala, Yahya akui pihaknya menyiapkan opsi lain.
"Tetap ada plan B-nya, tapi kami masih di jalur plan A, masih menunggu," ucapnya.
Karena belum ada balasan dari PSSI, Yahya belum bisa memastikan apakah laga selanjutnya saat menyambangi markas Madura United 17 September mendatang sudah dipimpin pelatih baru.
Uston sangat percaya dengan kualitas pemain Persebaya saat ini.
"Para pemain kan gak kebetulan juga ada di Persebaya saat ini," tambah pelatih asal Sidoarjo itu.