SURYA.CO.ID, - Uston Nawawi ungkap kepastian soal Lisensi A AFC Pro yang sedang proses penyelesaian, bakal dipermanenkan sebagai pelatih kepala Persebaya Surabaya?
Seperti diketahui, Uston Nawawi masih memiliki masalah Lisensi jika ingin dipermanenkan oleh Persebaya Surabaya sebagai pelatih.
Pelatih berusia 45 tahun itu diketahui masih kurang dua modul lagi untuk mendapatkan Lisensi A AFC Pro.
Lisensi tersebut merupakan hal wajib untuk menjadi pelatih di Liga 1 berdasarkan regulasi yang berlaku.
Terkait lisensi A AFC Pro tersebut, Uston Nawawi mengabarkan secercah titik terang.
Ia mengungkapkan bahwa kelanjutan kursus modul 6 dan 7 sudah ditetapkan jadwal terbarunya.
“Kemarin kita sempat zoom sama bagian kepelatihan. Alhamdulillah jadwal untuk modul 6 dan 7 sudah keluar.” Ucap Uston Nawawi seperti dilansir SURYA.co.id dari Youtube Joko Malis.
Uston kemudian menerankan terkait sisa modul yang harus ia selesaikan agar bisa segera mendapatkan lisensinya.
“Modul 6 itu instruktur visit ke klub. Instruktur mendatangi pelatih yang melatih klubnya itu. Dan harus klub professional. Itu kira kira akhir oktober-awal November.
Modul 7 kita masuk kelas lagi dan ada praktek. Itu awal Desember.” Pungkas Uston
Uston Nawawi sendiri sebelumnya menyandang status sebagai pelatih caretaker Persebaya Surabaya dalam 5 pertandingan terakhir.
Baca juga: Derby Jatim Persebaya Surabaya vs Arema FC Belum Tentu Digelar di GBT, Bonek Punya PR Penting
Baca juga: Sambut Lawan Persebaya, Pelatih Arema FC Fernendo Valente Lakukan Langkah Tidak Biasa
Di bawah Uston, Bajul Ijo tak tersentuh kekalahan dalam 5 pertandingan.
Total 4 kemenangan dan 1 hasil imbang membuat Persebaya merangkak dari papan bawah menuju papan atas.
Berdasarkan hasil yang sudah ada, pantas jika manajemen Persebaya secara serius memperjuangkan status Uston Nawawi agar bisa dipermanenkan.
Bahkan manajemen Persebaya sudah mengirimkan surat ke PSSI agar memberikan dispensasi.
Namun permohonan tersebut kabarnya telah ditolak.
Artinya, Persebaya harus segera menunjuk pelatih baru jika tak ingin terkena denda.
Berdasarkan regulasi yang berlaku, Persebaya bakal didenda setidaknya Rp 100 Juta apabila tak segera menunjuk pelatih baru.
Denda tersebut bakal dikenai jika tak ada pelatih baru di laga selanjutnya, yaitu saat Persebaya bertandang ke markas Madura United pada tanggal 17 September 2023.
Menarik untuk dinantikan langkah selanjutnya dari manajemen Persebaya.
Sebelumnya, manajemen Persebaya menunggu kepastian dari PSSI.
"Tugas terakhir atau enggaknya (Uston Nawawi di kursi kepelatihan), tunggu pengumuman dari ofisial. Itu yang paling penting, karena kami masih menunggu jawaban PSSI, tentang permintaan coach Uston tetap bisa menjadi head coach di Persebaya," kata Yahya Alkatiri.
Yahya berharap ada dispensasi dari PSSI atau PT LIB terkait persyaratan pelatih kepala pada Uston Nawawi.
"Masalahnya orang ini bukan tidak melakukan langkah, coach Uston sudah melakukan langkah, mengikuti lisensi kepelatihan. Sudah modul 6, modul 6 itu seharusnya bulan Juli, tapi diundur dan hingga saat ini belum ada kabar," jelas Yahya Alkatiri.
Ia berharap segera mendapat jawaban dari PSSI, sehingga pihaknya segera menentukan langkah selanjutnya.
Meski memprioritaskan Uston Nawawi menjadi pelatih kepala, Yahya akui pihaknya menyiapkan opsi lain.
"Tetap ada plan B-nya, tapi kami masih di jalur plan A, masih menunggu," ucapnya.
Karena belum ada balasan dari PSSI, Yahya belum bisa memastikan apakah laga selanjutnya saat menyambangi markas Madura United 17 September mendatang sudah dipimpin pelatih baru.
Uston sangat percaya dengan kualitas pemain Persebaya saat ini.
"Para pemain kan gak kebetulan juga ada di Persebaya saat ini," tambah pelatih asal Sidoarjo itu.
Setelah tugasnya sebagai karteker selesai, Uston menyerahkan nasib kelanjutannya di tim pada manajemen Persebaya.
"Kalau itu bisa ditanyakan langsung ke manajemen saja, belum bisa jawab," paparnya.
Uston menyebut sangat siap jika nantinya dipermanenkan menjadi pelatih kepala.
"Kalau itu mendapatkan amanah siap saja gak ada masalah," tegasnya.
Bekal lima laga menangani Persebaya belum terkalahkan, menjadi bukti kualitas Uston. Meski ia mengaku persaingan di kompetisi Liga 1 musim ini sangat ketat.
"Semuanya ketat, dari papan bawah sampai atas ketat untuk Liga 1 musim ini. Jadi lawan siapapun harus siap. Gak memandang remeh atau memandang tim lain gimana, semua hampir sama, kayak kemarin tim papan bawah Bhayangkara bisa menahan imbang Madura United (pemuncak klasemen)," kata Uston.
Jika akhirnya manajemen gagal melobi Uston menjadi pelatih kepala, manajemen Bajul Ijo sudah menyiapkan pelatih kepala baru, pelatih asing
Uston Nawawi mengaku siap bekerja sama maksimal, menyampaikan informasi yang diperlukan oleh pelatih baru.
Apalagi, Uston sejatinya asisten pelatih yang mendapat tugas tambahan sebagai Direktur Teknik Persebaya.
"Ya itukan memang tugas kami, misal asisten kan harus seperti itu. Sebenarnya gak cuma membutuhkan saya saja, semua. Semua di dalam tim bisa bersama dengan baik, tujuan satu untuk kejayaan Persebaya jadi semakin bagus," tambah pelatih 45 tahun itu.
Uston masih sangat yakin dengan kekuatan tim saat ini, Persebaya bisa mencapai target, juara.
"Ya harus optimis, hidup harus optimis dalam profesi apapun," tegasnya.