Pencari kerja berusia 22 tahun itu baru saja mengalami kejadian apes saat menghadiri undangan interview di sebuah perusahaan.
Bukanya mendapat pekerjaan, ia malah kehilangan uang.
Baca juga: 46 Perusahaan Buka Lowongan Kerja di Jember, Ini Pesan Bupati Hendy Siswanto
Gira merasa diperas oleh perusahaan.
Sebab, dirinya disuruh membayar Rp 2 juta.
Mengetahui ada yang tidak beres, Gira pun langsung mencari cara agar bisa keluar.
Beruntung ia dapat meninggalkan lokasi usai dijemput oleh driver ojek online.
Meski demikian, ia kehilangan Rp 350 ribu yang sudah diberikan kepada perusahaan bodong.
Melamar Pekerjaan dari JobStreet
Adapun, Gira mengaku melamar pekerjaan melalui platform digital loker situs web JobStreet.
Namun, dilansir Surya.co.id dari Kompas.com, pada saat Gira melakukan interview kerja, nama perusahan yang dia datangi berbeda dengan yang tercantum di situs web.
Dari situlah dugaan penipuan bermodus loker bodong terjadi.
Head of PR, Social and Content, Indonesia JobStreet by SEEK Adham Somantrie mengatakan, pihaknya sedini mungkin berupaya mengantisipasi tindakan pelaku kejahatan sebelum berinteraksi dengan pencari kerja (pencaker)
"Cara kami yakni melakukan pemeriksaan latar belakang perusahaan saat mereka bergabung dalam platform JobStreet," kata Adham saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/7/2023).
Selama bertahun-tahun, kata Adham, JobStreet memiliki tim khusus yang bertugas melakukan verifikasi latar belakang perusahaan yang bergabung dalam platform mereka.
"Kami memiliki tim khusus yang bertugas memverifikasi keabsahan iklan lowongan kerja dan latar belakang perusahaan bagi pengiklan yang mem-posting iklan di platform kami secara langsung," kata dia.