Try menjabat sebagai KSAD selama dua tahun.
Setelah lengser, pada 1988 ia kemudian diangkat menjadi Panglima ABRI. Jabatan ini merupakan puncak kariernya di militer.
Masa jabatannya sebagai Panglima ABRI berakhir pada 1993.
Kendati demikian, bukan berarti kariernya berhenti sepenuhnya. Di tahun yang sma, pada 1993 ia justru diangkat menjadi wakil presiden mendampingi Soeharto.
Sebagai wakil presiden yang ke-6, Tri mendampingi Suharto sampai 1998 sebelum posisinya digantikan oleh B. J. Habibie menjelang reformasi.
Setelah jabatannya sebagai wakil presiden selesai, Try tidak serta merta melepaskan perhatiannya terhadap keadaan bangsa. Ia tetap aktif menyoroti kinerja pemerintahan.(*)