Berita Surabaya

VIDEO Pengakuan Mahasiswa Surabaya Bunuh Terapis Pijat Plus-plus, Pakai Uang SPP Demi Wanita Berumur

Penulis: Firman Rachmanudin
Editor: Musahadah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo menunjukkan barang bukti kasus pembunuhan terapis pijat di Surabaya yang mayat korbannya dimasukkan dalam kardus. Tersangka Yusron mengakui perbuatannya termasuk seberap sering menyewa terapis pijat plus-plus.

Setelah itu, korban memberikan layanan jasa pijat selama 45 menit yang dimulai pukul 19.30 WIB.

Disela-sela pijat, korban menawarkan layanan jasa plus-plus kepada tersangka.

"Belum sempat bersetubuh. Dia (korban) minta uang tambahan saya akhirnya gak mau. Tapi korban ngeyel ikut marah," tambahnya.

Alhasil, korban dihabisi pelaku sekitar pukul 23.00 WIB setelah sempat terjadi cekcok.

Empat luka tusukan pisau lipat tersangka bersarang di leher bawah telinga.

3. Mau membakar tidak tega

Setelah memastikan korban tak bernyawa, Yusron kemudian memasukkan jasad M ke dalam kardus dan berencana membakarnya.

Dia sudah memasang kompor portable di kamarnya dan sempat membakar tubuh M. 

Namun ketika api membesar dia malah panik dan mematikannya. 

Yusron lalu meninggal rumah menuju ke rumah bibinya di Ngoro, Mojokerto. 

Setelah itu Yusron mengabarkan apa yang telah dialami itu ke ibunya hingga akhirnya kasus ini terungkap dan dia ditangkap.

Kondisi lokasi pembunuhan wanita tukang pijat panggilan (terapis) di Lidah Kulon, Surabaya, Rabu (17/6/2020) dan gambar ilustrasi (surya/luhur pambudi dan ilustrasi YouTube Tribunnews)

4. Alasan PIlih Wanita Berumur

DI hadapan wartawan Yusron mengku tak  memilih calon terapis yang disewanya. 

Dia juga membantah memiliki kelainan seksual pada wanita yang lebih tua. 

Dipilihnya M untuk terapis pijat karena memang tyidak ada pilihan lain. 

Halaman
1234

Berita Terkini