Yang Ini Bukan Sembarang Menabung

Sebagian besar anak muda nongrong di malam hari itu sudah biasa. Namun, ada yang tidak biasa pada kawanan anak muda yang satu ini. Mereka sedang mengikuti kegiatan Menabung (Membagi Nasi Bungkus) kepada tunawisma, pemulung, tukang becak, dan mereka yang tidur di pinggir jalan.

Para pemuda yang tergabung dalam komunitas Menabung itu membagikan ratusan nasi bungkus, Jumat (10/8/2018). Ada tiga titik utama sebagai pusat penyebaran yang dilakukan sukarelawan dalam membagikan nasi bungkus.

Pertama, wilayah Sukun-Pasar Gadang. Kedua, Klojen-Stasiun Kota Lama. Ketiga, Blimbing-Singosari.
Cara pembagiannya pun terbilang mudah. Cukup dengan mengendarai motor para sukarelawan Menabung siap beraksi untuk membagikan nasi bungkus kepada yang membutuhkan.

Komunitas yang berdiri pada 2009 itu mengalami regenerasi tiap tahunnya. Akhirnya digerakkan anak muda lulusan SMK Negeri 1 Singosari, Moh Yani Ramawan. Banyak sukarelawan yang ikut bergabung mulai dari pelajar SMK, guru, pegawai, wirausaha, dan lain-lain.

Komunitas yang memiliki motto ubah nol harapan menjadi satu keyakinan untuk beramal itu setiap Jumat membagikan nasi bungkus mulai pukul 21.00 sampai seluruh nasi habis.

Titik kumpul pemilik IG @malangmenabung itu di depan Museum Brawijaya. Alasan mereka menyebarkan malam karena saat malam banyak orang yang tidur di pinggir jalan atau emperan toko dengan kondisi kelaparan, kelelahan, hingga tidak ada uang untuk membeli makan.

Selain membagikan nasi bungkus, komunitas itu juga menerima donasi berupa baju dan selimut yang pada akhirnya dibagikan ke tunawisma yang tidur di pinggir jalan dan emperan toko.

Kegiatan Menabung juga mendapat dukungan dan kolaborasi bareng antarkomunitas seperti komunitas Sedekah Berjamaah Malang dan Berbagi Nasi (Bernas) Malang, sehingga terjadi peningkatan donasi tiap minggunya.

Annisa Ariyani
Guru Bahasa Indonesia
SMK Negeri 1 Singosari
annisaariyani@smkn1sgs.sch.id