Berita Viral

Sosok Ahmad Husein, Koordinator Demo Pati yang Viral: Ternyata Dulu Pendukung Sudewo

sosok Ahmad Husein, warga sipil yang memimpin demo Pati, dijuluki “Luffy” dan jadi simbol perlawanan terhadap Bupati Sudewo.

Editor: Adrianus Adhi
Capture Tribun Jateng
Ahmad Hussein, sosok penggerak demonstrasi di Pati 

Dari hanya 10 orang di grup WhatsApp, gerakan ini berkembang menjadi ribuan peserta. Donasi mengalir, bahkan ada yang menyumbang Rp150.000 secara spontan.

Ahmad Husein kemudian berinisiatif membuat gebrakan dengan sound system karnaval. Ia menyebut bahwa tantangan dari Bupati Sudewo yang menyatakan “50.000 orang tidak akan gentar” menjadi pemicu semangat warga.

“Saya dengar bupati bilang begitu,” kata Husein. “Saya langsung mikir, ayo kita galang donasi di depan kantor bupati.”

Aksi dimulai sejak 1 Agustus. Hingga pertengahan bulan, air mineral yang terkumpul mencapai lebih dari 5.000 karton. Sumbangan datang dari berbagai daerah, bahkan dari Thailand.

“Saya sangat berterima kasih kepada masyarakat Pati,” ucapnya. “Semoga berkah untuk kita semua. Saya juga minta doa agar tanggal 13 Agustus jadi momen kemerdekaan bagi kita.”

Esensi Penolakan dan Harapan Ahmad Husein untuk Pati

Dalam wawancara tersebut, Ahmad Husein menjelaskan esensi penolakan terhadap kebijakan kenaikan PBB. Menurutnya, kebijakan itu melanggar Perda 2024, khususnya Pasal 1 dan 2 yang mengatur bahwa kenaikan NJOP maksimal hanya 100 persen. Namun, yang terjadi di lapangan jauh melebihi angka itu.

“Kenaikan ini melanggar Perda,” tegas Husein. “Pasal 1 dan 2 jelas mengatur batas maksimal 100 persen. Tapi ini bisa sampai 250 persen.”

Baca juga: Sosok Teguh Bandang Waluya Ketua Pansus Pemakzulan Bupati Pati Sudewo, Sebut Karena Panggilan Hati

Ia juga menilai kebijakan tersebut tidak bijak karena diterapkan di waktu yang tidak tepat. Di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang belum pulih, kenaikan pajak justru menambah beban.

“Waktunya tidak tepat,” ujarnya. “Masyarakat baru bangkit dari pandemi, malah dibebani pajak tinggi.”

Target aksi pada 13 Agustus sangat jelas: Ahmad Husein dan warga Pati ingin pemimpin yang tidak arogan, tidak semena-mena, dan mampu menyejahterakan masyarakat.

Ia menolak pembangunan yang hanya berorientasi pada fisik tanpa memperhatikan kesejahteraan rakyat.

“Jangan ingin Pati maju, tapi rakyatnya belum sejahtera,” kata Husein. “Kami ingin pemimpin yang bijak, bukan yang semena-mena.”

Dalam aksi tersebut, Ahmad Husein mengenakan kaos bertuliskan “Bagong Gugat Bolodewo, janji gawe geger kayangan.”

Ia menjelaskan bahwa kaos itu dibuat karena sebelumnya ia adalah pendukung Sudewo. Namun, setelah terpilih, Sudewo justru mengeluarkan kebijakan yang mencekik masyarakat.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved