Berita Viral

Sosok Wakil Bupati Pati Risma Ardhi Chandra yang Akan Gantikan Sudewo, Jika Mundur

Nama Wakil Bupati Pati, Risma Ardhi Chandra, tengah menjadi sorotan publik, setelah Bupati Pati, Sudewo, didesak mundur.

|
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Kolase Tribun Jateng dan Kompas.com
BUPATI PATI DIDESAK MUNDUR - Wakil Bupati Pati Risma Ardhi Chandra (kiri) akan menggantikan Bupati Pati, Sudewo (kanan) jika mundur, atas desakan demonstran, Rabu (13/8/2025) 

Surya.co.id - Nama Wakil Bupati Pati, Risma Ardhi Chandra, tengah menjadi sorotan publik, setelah Bupati Pati, Sudewo, didesak mundur oleh demonstran pada Rabu (13/8/2025).

Desakan itu muncul buntut kebijakan kontroversial menaikkan PBB-P2 hingga 250 persen. Meski Sudewo telah meminta maaf dan mencabut kebijakan tersebut, aksi protes tetap berlangsung.

Situasi ini membuat perhatian publik tertuju pada sosok Risma Ardhi Chandra, Wakil Bupati Pati periode 2025–2030 tersebut.

Pasalnya, jika Sudewo mundur, Risma Ardhi Chandra berpotensi naik menjadi Bupati.

Peluang Naik Jabatan Sesuai UU

Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, ketika seorang kepala daerah berhenti atau diberhentikan sebelum masa jabatannya habis, wakil kepala daerah secara otomatis akan mengisi posisi tersebut hingga akhir masa jabatan.

Artinya, jika Sudewo lengser, Risma Ardhi Chandra secara hukum akan menggantikannya sebagai Bupati Pati.

Bagaimana rekam jejak sosok Risma Ardhi Chandra?

Sosok Wakil Bupati Pati Risma Ardhi Chandra

 

Risma Ardhi Chandra lahir di Semarang pada 11 Mei 1976.

Masa kecil dan remajanya dihabiskan di Jawa Tengah. Ia menempuh pendidikan menengah di SMK Negeri 1 Pati.

Setelah lulus, Chandra melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Katolik Soegijapranata (UNIKA) Semarang. Ia memilih jurusan Teknik Elektro, bidang yang kelak menjadi pijakan awal kariernya.

Mengutip laman KPU.go.id, karier profesional Chandra dimulai pada 2001. Ia bekerja sebagai tenaga IT di PLN dan bertahan hingga 2005. Pengalaman itu membuka jalan baginya untuk berwirausaha.

Ia kemudian mendirikan perusahaan di bidang teknologi.

Perusahaannya berkembang, hingga mengantarkannya bergabung dengan PT Indo Pratama Network. Di bawah kiprahnya, perusahaan itu tumbuh pesat, membuka kantor di Pati, Semarang, dan Jakarta.

Tahun 2015 menjadi titik penting. Chandra melebarkan sayap bisnis ke sektor perikanan. Ia mendirikan usaha yang kemudian bertransformasi menjadi PT Dua Putra Utama Makmur Tbk.

Usaha perikanan itu sukses, namun Chandra tak berhenti. Ia pindah ke Jakarta untuk menjalin kemitraan di bidang bisnis batu bara. Langkah ini semakin memperluas jejaring dan pengalamannya di dunia usaha.

Perjalanan politiknya dimulai pada Agustus 2024. Chandra resmi bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Tak butuh waktu lama, namanya dipilih sebagai calon wakil bupati mendampingi Sudewo dalam Pilkada Pati 2024. Duet ini berhasil merebut suara mayoritas, meraih lebih dari 419 ribu suara atau setara 53,5 persen.

Pada 20 Februari 2025, Chandra bersama Sudewo dilantik oleh Presiden Prabowo. Mereka resmi memimpin Kabupaten Pati untuk periode 2025–2030.

Demo Berakhir Ricuh

Aksi demo besar-besaran warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Rabu (13/8/2025) menargetkan Bupati Sudewo lengser dari jabatannya.

Jumlah massa yang ikut unjuk rasa diperkirakan mencapai 100 ribu orang, dua kali lipat dari tantangan 50 ribu orang yang sempat dilontarkan Sudewo.

Massa mulai bergerak menuju Alun-Alun Kabupaten Pati sejak subuh.

Inisiator aksi unjuk rasa, Ahmad Husein, sudah sampai di depan Kantor Bupati Pati sejak pukul 07.00 WIB.

Dia menegaskan bahwa perkiraan massa yang akan terlibat dalam aksi unjuk rasa hari ini tembus 100 ribu orang.

Di antaranya datang dari Batangan, Puncakwangi, Kayen, dan seluruh penjuru Kabupaten Pati.

"Persiapan hari ini diperkirakan 100 ribu lebih (massa). Melebihi (tantangan), kami dapat tantangan 50 ribu," terangnya kepada tribunjateng.com.

Husein menegaskan, banyaknya masyarakat yang terlibat dalam unjuk rasa kali ini, menandakan bahwa antusias masyarakat Pati sangat tinggi untuk menyuarakan tuntutan-tuntutan yakni agar Bupati Pati, Sudewo, lengser dari jabatannya.

Pihaknya mengancam akan terus melakukan aksi unjuk rasa hari demi hari sampai tuntutannya terpenuhi.

"Target tuntutan massa (Bupati) lengser. Kalau enggak lengser (hari ini, red), kami tetap bertahan di sini (Alun-Alun Pati)," tegasnya.

Husein yang didampingi beberapa peserta unjuk rasa dengan tegas melantangkan "Bupati Pati Sudewo Harus Lengser".

Kawasan Alun-Alun Pati akan terus diduduki massa sampai tuntutan benar-benar terpenuhi.

Selaku inisiator aksi, Husein tak lupa mengajak dan mengimbau masyarakat Kabupaten Pati agar mengikuti unjuk rasa dengan tertib dan aman.

Serta jangan bertidak anarkis, apalagi merusak fasilitas umum.

"Kita hari ini akan membuktikan Pati aman dan damai," jelasnya.

Koordinator Lapangan (Korlap) Penggalangan Donasi Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Teguh Istiyanto mengatakan sudah menyarankan agar Sudewo mundur sebelum taggal 13 agar suasana kondusif dan martabatnya tetap terjaga.

Namun, karena Sudewo enggan mundur, pihaknya tetap menggelar unjuk rasa sampai Sudewo sadar dan mengundurkan diri.

“Kemarin saya ngobrol sama pihak Polresta. Supaya tertib, aman, damai, sebelum tanggal 13 harusnya dia gelar konferensi pers, nyatakan mengundurkan diri.

Gitu aja, malah dia menjaga martabat. Kalau dilengserkan, kan, martabatnya jatuh.

Kami tidak ingin menjatuhkan martabat orang, tapi kalau memang terpaksa, apa boleh buat,” kata Teguh pada tribunjateng.com di posko donasi Aliansi, Selasa (12/8/2025).

Teguh bahkan mengancam, pihaknya bakal melanjutkan aksi sampai berhari-hari jika Sudewo masih enggan mundur.

Sebab, pihaknya tidak ingin rakyat Pati jadi “uji coba” pemimpin yang kapasitasnya belum memadai.

“Jika Sudewo tidak mundur, aksi berlanjut sampai dia mundur.

Dua hari, tiga hari, tetap kami layani. Kami tunggui di sini sampai mundur.

Karena kesimpulannya memang seperti itu. Kami tidak mau jadi objek uji coba pemimpin.

Pemimpin harus yang betul-betul paham, tahu kondisi masyarakat bawah, sehingga ada rasa empati dan simpati dengan rakyat,” tegas dia.

Menurut Teguh, dari sisi pengalaman, Sudewo masih minim. Bahkan malah punya riwayat tersandung dugaan kasus suap di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).

“Efeknya ya seperti ini. Kami tunjukkan bahwa ada kekurangan, harus introspeksi diri bahwa belum layak, rekam jejak juga tidak baik.

Maka harus memperbaiki dulu, nanti 5 tahun lagi, bisalah nyalon lagi.

Sebagian artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul 100 Ribu Warga Pati Targetkan Bupati Sudewo Lengser, Sudah Minta Maaf tapi Tetap Diminta Mundur.

Sosok Sudewo Bupati Pati

Sudewo lahir di Pati, Jawa Tengah, pada 11 Oktober 1968.

Ia meraih gelar Sarjana dari Universitas Sebelas Maret (UNS) pada 1993 dan melanjutkan pendidikan S-2 di Teknik Pembangunan Universitas Diponegoro (UNDIP).

Kariernya dimulai di PT Jaya Construction (1993–1994), lalu menjadi pegawai honorer di Proyek Peningkatan Jalan dan Jembatan Bali.

Pada 1997, ia diangkat menjadi PNS di Departemen Pekerjaan Umum Kanwil Jawa Timur, kemudian pindah ke Dinas PU Kabupaten Karanganyar. Ia juga pernah berwiraswasta selama 3 tahun.

Sudewo memulai kiprah politiknya lewat Partai Demokrat dan terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2009–2013. Pada 2019, ia kembali ke DPR lewat Partai Gerindra.

Dalam Pilkada 2024, ia terpilih sebagai Bupati Pati, didampingi Risma Ardhi Chandra sebagai Wakil Bupati.

Sebelumnya, ia sempat mencalonkan diri sebagai Bupati Karanganyar pada 2002 namun belum berhasil.

Riwayat Organisasi:

Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret (1991)

Ketua Keluarga Besar Marhaenis (2000)

Wakil Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (2001)

Koordinator Timses Pilkada Pacitan (2005)

Anggota Dewan Penasehat Fokerdesi (2007)

Koordinator Timses Pilgub Jawa Tengah (2008)

Ketua Bidang Pemberdayaan Organisasi DPP Partai Gerindra (2019–sekarang)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved