Penembakan Polisi
Sosok Kolonel Fredy Ferdian, Hakim yang Vonis Mati Kopda Basarsyah Terdakwa Penembak Mati 3 Polisi
Ini lah sosok Kolonel CHK Fredy Ferdian Isnartanto, ketua majelis hakim Pengadilan Militer Palembang yang vonis mati Kopda Basarsyah.
Kejadian ini berawal dari penggerebekan lokasi judi sabung ayam yang dilakukan oleh tim kepolisian pada 17 Maret 2025.
Pada hari itu, 17 personel Polres Way Kanan mendatangi lokasi judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin.
Saat tiba di lokasi, mereka tiba-tiba ditembaki oleh orang tak dikenal. Tiga anggota polisi menjadi korban dan gugur di tempat, yaitu Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda M. Ghalib Surya Ganta.
Penyelidikan kemudian mengarah pada Kopda Bazarsah sebagai pelaku penembakan.
Ia merupakan anggota TNI yang diduga terlibat dalam kegiatan judi sabung ayam tersebut.
Bazarsah didakwa melakukan pembunuhan berencana, memiliki senjata api ilegal, dan terlibat dalam perjudian ilegal.
Pada 11 Agustus 2025, Pengadilan Militer I-04 Palembang menjatuhkan vonis mati kepada Kopda Bazarsah. Putusan ini sesuai dengan tuntutan oditur militer yang juga meminta Bazarsah dipecat dari dinas TNI.
Selain Bazarsah, seorang anggota TNI lain, Peltu Yun Herry Lubis, juga divonis 3,5 tahun penjara dan dipecat dari TNI karena perannya dalam kasus judi sabung ayam yang sama.
Rekam Jejak Kolonel CHK Fredy Ferdian
Kolonel CHK Fredy Ferdian Isnartanto, saat ini menjabat sebagai Kepala Pengadilan Militer I-04 Palembang, lembaga yang berwenang mengadili perkara pidana militer di wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya.
Di kasus Kopda Basarzah, Kolonek Fredy mengadili bersama Mayor CHK (K) Endah Wulandari, SH, MH dan Mayor CHK Arif Dwi Prasetyo, SH.
Meski tidak banyak informasi pribadi yang tersedia di ruang publik, rekam jejak Fredy di ruang sidang mencerminkan sosok pemimpin yang tegas, kritis, dan menjunjung tinggi keadilan.
Dalam sidang perkara Kopda Bazarsah, Fredy menunjukkan sikap berani mengkritik dan tidak segan menegur saksi, termasuk dari kalangan kepolisian, apabila memberikan keterangan yang tidak konsisten.
Ia menegaskan bahwa sidang ini bukan soal antar-institusi, tetapi tentang menegakkan kebenaran dan keadilan.
“Sidang ini bukan soal institusi, tapi soal kebenaran dan keadilan,” tegas Fredy saat menegur saksi yang dianggap berbelit-belit.
Kopda Basarsyah
Iptu Lusiyanto
polisi ditembak mati
Penembakan 3 Polisi di Way Kanan
Kapolsek Negara Batin
Kolonel CHK Fredy Ferdian Isnartanto
surabaya.tribunnews.com
Profil Kopda Basarsyah, Tembak Mati 3 Polisi saat Penggrebekan Judi Sabung Ayam, Menolak Vonis Mati |
![]() |
---|
Kopda Basarsyah Ajukan Banding Usai Divonis Mati, Kuasa Hukum Sebut Alasan Keluarga |
![]() |
---|
Akhir Perjalanan Kopda Basarsyah: Dari Judi Sabung Ayam, Tembak 3 Polisi, hingga Vonis Mati |
![]() |
---|
Rekam Jejak Kejahatan Kopda Basarsyah, Terdakwa Penembak Mati 3 Polisi, Divonis Hukuman Mati |
![]() |
---|
5. Pos Polisi di Ponorogo Dijaga 4 Anggota Sabhara |
|
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.