Bima Surya Samudra, Mahasiswa ITS Lulus Tanpa Skripsi Melalui Publikasi Gen AI Terakui

Mahasiswa ITS Surabaya, Jatim, melalui Departemen Manajemen Bisnis dinyatakan lulus tanpa skripsi. Dia adalah Bima Surya Samudra

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumentasi Humas ITS
RISET TERPUBLIKASI - Bima Surya Samudra saat memaparkan publikasi penelitiannya tentang penggunaan Gen AI di Indonesia. Bima menjadi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur, melalui Departemen Manajemen Bisnis dinyatakan lulus tanpa skripsi. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur (Jatim), melalui Departemen Manajemen Bisnis dinyatakan lulus tanpa skripsi. 

Dia adalah Bima Surya Samudra, satu-satunya lulusan melalui publikasi terakui, sebagaimana pernah dilakukan ITS pada 2020 lalu.

Bima mengungkapkan, penelitiannya yang bertajuk The Use of Generative AI in Workplace: Driving Factors, Barriers and Benefits digarap selama kurang dari 2 tahun, berhasil terindeks Scopus pada konferensi internasional IEEE TEMSCON ASPAC 2024.

"Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk menggali potensi Generative Artificial Intelligence (Gen AI). Saya mengadopsi kecerdasan buatan, agar semakin meluas dan dimanfaatkan dalam mendukung produktivitas, efisiensi  serta pengambilan keputusan di dunia kerja," urai Bima, Sabtu (9/8/2025).

Meski demikian, Bima menilai, pemanfaatan Gen AI di Indonesia masih memerlukan pemahaman yang lebih mendalam.

Untuk menjawab permasalahan tersebut, lelaki berkacamata itu melakukan studi untuk menyelidiki potensi penggunaan Gen AI di tempat kerja dengan metode Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). 

Survei pada penelitiannya, dilakukan secara daring dan dianalisis menggunakan metode Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). 

"Penelitian ini berhasil menghimpun data dari 150 responden yang berasal dari berbagai sektor. Termasuk perusahaan swasta, BUMN, BUMD, perusahaan multinasional hingga instansi pemerintah," ungkap Bima.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukannya, Bima menjelaskan, bahwa harapan kinerja dan keadaan fasilitas secara signifikan mendorong adopsi Gen AI. 

Di sisi lain, kinerja usaha kurang berperan dan pengaruh sosial memberikan pengaruh moderat. 

"Analisis data menggunakan PLS-SEM menunjukkan, bahwa 58,4 persen varians niat penggunaan dapat dijelaskan oleh keempat konstruk UTAUT tersebut," urainya.

Lebih lanjut, Bima juga menyampaikan potensi besar penelitiannya dalam memberikan rekomendasi praktis dan aplikatif bagi para pemangku kepentingan, khususnya di sektor manufaktur dan jasa. 

Dirinya berharap, hasil temuannya dapat menjadi dasar dalam merumuskan langkah strategis untuk mengoptimalkan kolaborasi antara manusia dan teknologi. 

“Rumusan strategis ini penting untuk menghadapi dinamika transformasi digital yang tak bisa dihindari,” tegasnya.

Di balik pencapaian ini, Bima menguraikan perjuangan panjang yang dilewatinya sebagai penulis pertama dalam publikasi tersebut. 

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved