Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif Gubernur Khofifah, Sukses Bawa Jatim Jadi Provinsi Terdepan di Indonesia
Memasuki bulan keenam di periode kedua memimpin Jawa Timur, Gubernur Khofifah Indar Parawansa mendapatkan sejumlah catatan keberhasilan.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
Tentu penopangnya banyak, namun struktur utama ekonomi Jawa Timur ditopang oleh tiga sektor utama, yaitu industri sebesar 31,25 persen, perdagangan sebesar 18,44 persen, dan pertanian sebesar 10,87 persen.
SURYA: Apa yang mendotong pertumbuhan ekonomi tertinggi di Jatim di periode ini?
Gubernur Khofifah: Jika kita lihat datanya penyumbang tertinggi ternyata adalah sektor pertanian yang mencapai 16,53 persen. Karena di bulan-bulan ini memang puncaknya masa panen tebu. Capaian pertumbuhan sektor pertanian ini memperkuat posisi strategis Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional sekaligus menumbuhkan optimisme kontribusi Jawa Timur dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
SURYA: Sektor pertanian Jatim bisa dikatakan menjadi andalan dan penopang kebutuhan pangan nasional, dimana Jatim menyuplai kebutuhan pangan di 18 provinsi di Indonesia Timur. Adakah gebrakan Gubernur Jatim yang dilakukan dalam menguatkan dan mendorong ekonomi dari sektor pertanian?
Gubernur Khofifah: Tentu. Dalam beberapa bulan terakhir, saat keliling turun ke daerah, kami tidak hanya menyalurkan bansos. Tapi pada kelompok tani di Jatim kami juga aktif menyalurkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan). Kami membagikan cultivator, traktor roda dua, corn seller mobile, combine harvester besar, dan power thresher multiguna mobile. Alat tersebut dialokasikan kepada Gapoktan dari berbagai kecamatan.
Ini adalah cara kami untuk memoderenisasi alsintan petani supaya produktivtas meningkat. Karena seperti salah satunya Combine Hervester. Kalau menggunakan harvester ini sangat potensial mengurangi atau mengamankan loss sebesar 10 persen.
Artinya jika total produksi kita tahun lalu itu 9,7 juta ton padi, katakanlah kita genapkan jadi 10 juta, maka ketika panen menggunakan combine harvester ini produksi kita per tahun bisa mencapai 11 juta ton padi.
SURYA: Artinya digelontorkannya bantuan alsintan juga untuk mendukung program swasembada pangan Presiden Prabowo?
Gubernur Khofifah: Tentu. Merujuk pada angka tetap BPS 2024, Jatim ini menyumbang 17,44 persen produksi padi nasional atau 9,270 juta ton GKG atau setara 5,352 juta ton beras. Dan oleh pusat kami ditingkatkan target capaian padi di tahun ini mencapai 12,6 juta ton. Tentu ini angka yang cukup signifikan. Untuk itu harus ada katalisator peningkatan produksi. Salah satunya moderenisasi alsintan.
Dan alhamdulillah, insya allah kami optimis target dari pusat akan bisa kami capai. Mengingat, produksi padi Jatim di periode Januari-Agustus 2025 sudah mencapai angka total 8,1 juta ton GKG (Gabah Kering Giling). Capaian ini meningkat 11,78 persen secara year on year dibandingkan tahun lalu.
Selain beras, keunggulan sektor pangan Jatim juga berasal dari produktivitas jagung. Data BPS 2024, produksi jagung pipilan kering Jatim sebesar 4,59 juta ton menyumbang 30,36 persen produksi jagung nasional. Dan produksi kita di periode Januari–Agustus 2025 naik 10,08 persen atau setara dengan 2.810.288 ton.
SURYA: Bicara terkait dukungan untuk program Presiden, Jawa Timur termasuk provinsi yang sangat gencar mengembangkan koperasi merah putih dan juga sekolah rakyat. Tercatat Jatim jumlahnya terbanyak untuk implementasi KDMP dan juga SR. Bagaimana strategi Pemprov Jatim menyukseskan program nasional?
Gubernur Khofifah: Saat peluncuran KDMP oleh Bapak Presiden Prabowo beberapa waktu yang lalu, Jawa Timur adalah provinsi dengan jumlah terbanyak operasional koperasi desa merah putih (KDMP). Saat peluncuran kemarin, dari 103 KDMP yang diluncurkan secara nasional 23 nya dari Jawa Timur. Ini yang terbanyak.
Selain itu, saat ini 8.494 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sudah terbentuk di Jatim dan sudah serratus persen berbadan hukum. Ini adalah bukti keseriusan kami dalam mendukung dan menyukseskan kebijakan dan program dari Presiden Prabowo Subianto. Dan kami yakin KDMP ini akan menjadi salah satu pelecut pertumbuhan ekonomi Jatim.
Begitu juga untuk sekolah rakyat, saat ini sudah ada 15 sekolah rakyat di Jatim yang sudah beroperasi. Dan totalnya kami sudah siapkan 19 sekolah rakyat. Namun empat sisanya masih tahap finalisasi renovasi dan siap dibuka pada tahap 1B. Sekolah rakyat yang berkonsep boarding school menjadi sekolah yang kami yakini menjadi embrio lahirnya generasi emas Indonesia. Mereka dari keluarga tak mampu desil 1 dan desil 2 kini memiliki kesempatan untuk bersekolah dan mengenyam pendidikan berkualitas.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/ekonomi-Jatim-tertinggi-di-Jawa.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.