Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif Gubernur Khofifah, Sukses Bawa Jatim Jadi Provinsi Terdepan di Indonesia

Memasuki bulan keenam di periode kedua memimpin Jawa Timur, Gubernur Khofifah Indar Parawansa mendapatkan sejumlah catatan keberhasilan.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
HUMAS PEMPROV JATIM
EKONOMI JATIM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Khofifah mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Jatim jadi yang tertinggi di Jawa, melampaui Jabar, Jateng bahkan DKI Jakarta. 

SURYA: Sejauh apa pelaksanaan program-program tersebut saat ini?

Gubernur Khofifah: Penyaluran bansos untuk masyarakat rentan gencar kami lakukan dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan satu turun sendiri menyalurkan bsntuan sosial sekaligus menyapa masyarakat rentan yang menjadi sasaran bansos. Bersapa langsung dengan para penerima bansos menjadi penguatan tersendiri, bisa terinteraksi langsung membuat kami merasakan apa yang mereka rasakan.

Melalui kegiatan Sapa Bansos, total ada sebanyak 24 kabupaten kota yang sudah saya datangi dalam rangka menyalurkan bantuan sosial. Bantuan sosial yang kami serahkan pun beragam jenisnya. Biasanya ada tujuh sampai delapan jenis bansos yang kami serahkan serentak di setiap titik. Mulai dari Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), Bantuan Sosial Lansia melalui Program Keluarga Harapan (PKH Plus), Bantuan KIP Putri Jawara dan PPKS Jawara, serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk Buruh Pabrik Rokok.

Ada juga Zakat Produktif untuk Pelaku Usaha Ultra Mikro, Program Pemberdayaan BUMDes, Desa Berdaya, dan Jatim Puspa, Bantuan Operasional Pendamping PKH Plus, serta Tali Asih bagi TKSK dan Taruna Siaga Bencana (Tagana). Selain itu juga da BLT untuk buruh pabrik rokok lintas wilayah yang kita ambilkan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

SURYA: Bagaimana dengan sasaran dari para penerima bansos ini? Penyejahteraan dan pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara luas dan merata?

Gubernur Khofifah: Benar. Jika ditotal, alokasi bansos yang ada di Dinas Sosial untuk tahun 2025 kita alokasikan sebesar Rp 180,42 miliar. Kami memutuskan untuk menambah dan memperluasan jangkauan penyaluran bansos. Untuk PKH Plus sasaranya kita perluas. Yang awalnya hanya 50 ribu penerima, kita tambah menjadi 60 ribu penerima di tahun ini dengan anggaran RP 115 miliar. Kemudian untuk ASPD totalnya ada 5000 penerima dengan penambahan 1000 penerima dengan total anggaran Rp 16,2 miliar. Lalu kita juga menambahkan untuk bantuan alat bantu mobilitas disabilitas dengan total anggaran Rp 9,7 miliar.

Selain itu kami juga terus menyisir penyaluran bantuan kemiskinan ekstrem, dari yang semula ada 10 kabupaten kota di tahun 2025, kita perluas menjadi 24 kabupaten kota dengan total sebanyak 33 ribu penerima dan total anggaran Rp 49,5 miliar. Dan ada juga program KIP Jawara.

ANGGARAN BANSOS - Anggaran Bansos dari Pemprov Jatim untuk warga tak mampu dipastikan akan ditambahkan di perubahan anggaran APBD-P tahun 2025, sebesar Rp 43,19 miliar. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan tambahan anggaran tersebut untuk memperluas lima program bansos strategis yang dikelola Dinas Sosial Jawa Timur.
ANGGARAN BANSOS - Anggaran Bansos dari Pemprov Jatim untuk warga tak mampu dipastikan akan ditambahkan di perubahan anggaran APBD-P tahun 2025, sebesar Rp 43,19 miliar. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan tambahan anggaran tersebut untuk memperluas lima program bansos strategis yang dikelola Dinas Sosial Jawa Timur. (fatimatuz zahro/surya.co.id)

SURYA: KIP Jawara menjadi program baru diantara bansos yang dikucurkan oleh Pemprov Jawa Timur. Bisa dijelaskan program KIP Jawara ini?

Gubernur Khofifah: Program Kewirausahaan Inklusif dan Produktif (KIP) Jawara adalah salah satu gebrakan kami dalam hal pemberdayaan masyarakat ekonomi rentan. Ada beberapa program dalam KIP Jawara. Yang pertama yaitu KIP Putri Jawara yang merupakan program kewirausahaan untuk perempuan Tangguh tulang punggung keluarga. Target penerimanya ada sebanyak 1.610 orang dengan bantuan modal pengembangan usaha senilai Rp 3 juta. 

Kemudian ada program KIP Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Jawara, ini penerimanya adalah laki-laki kepala keluarga kurang mampu yang kita berikan bantuan modal pengembangan usaha senilai Rp 3 juta dengan total sasaran 700 orang di 10 kab kota di Jatim.

Kemudian yang terakhir adalah KIP Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Jawara dan KIP Eks PPKS Jawara, yang sama dengan bansos sebelumnya, mereka mendapatkan bantuan modal pengembangan usaha dengan nilai yang sama pula. Kita berharap melalui bantuan ini mereka bisa merintis atau mengembangkan usahanya sehingga bisa naik dari ambang batas rentan sehingga menjadi lebih sejahtera. 

Di banyak kesempatan kami juga tak henti berpesan, agar bantuan yang kami salurkan digunakan secara tepat guna. Jangan digunakan untuk beli rokok ataupun untuk judol. Itu menjadi pesan khusus saat kami menyalurkan bansos. 

SURYA: Tak hanya menurunkan kemiskinan, dalam enam bulan kepemimpinan Gubernur Khofifah, ekonomi Jawa Timur juga menunjukkan ketangguhannya dengan tumbuh 3,09 persen q-to-q dan juga mencapai 5,23 persen secara y-o-y. Ini tentu menjadi capaian membanggakan di tengah ekonomi global yang tak menentu, apa yang menjadi rahasia Jatim sehingga mampu menumbuhkan ekonomi secara impresif dan di saat yang sama mengendalikan inflasi? 

Gubernur Khofifah: Alhamdulillah, berdasarkan rilis BPS terbaru, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur menduduki yang tertinggi se-Jawa yang mencapai 3,09 persen (q-o-q). Ini yang bilang BPS ya, bahwa pertumbuhan ekonomi Jatim ini mengungguli pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat sebesar 2,33 persen, juga Jawa Tengah sebesar 1,87 persen dan DKI Jakarta sebesar 1,60 persen.

Jika dilihat secara y-o-y, di triwulan dua tahun 2025 ini, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur kembali menunjukkan tren positif, tumbuh impresif sebesar 5,12 persen (c-to-c) dan 5,23 year-on-year (y-o-y).

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved