Pemuda di Wiyung Surabaya Dihajar Gerombolan Pesilat, Begini Kesaksian Ibu Korban

Pemuda dihajar belasan orang peserta konvoi diduga rombongan pesilat di Jalan Raya Menganti, Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya, Jatim.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Cak Sur
Istimewa/Tangkapan Layar
AKSI PENGEROYOKAN - Tangkapan layar video yang merekam momen seorang pemuda dihajar belasan orang peserta konvoi, diduga rombongan pencak silat di Jalan Raya Menganti, Gang IV, Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya, Jawa Timur pada Selasa (5/8/2025) malam. 

"Masih dalam penyelidikan. Iya tentunya (ada laporan pihak korban). Kasus juga dibackup Polrestabes Surabaya," ujarnya saat dihubungi, Kamis. 

Insiden pengeroyokan yang dialami warga Wiyung tersebut, ternyata memiliki keterkaitan dengan insiden lain. 

Slamet menerangkan, insiden pengeroyokan tersebut, berkorelasi dengan insiden yang disebut-sebut secara serampangan, jika ada aksi pengepungan di Mapolsek Wiyung pada malam itu. 

Apesnya, ada video amatir yang merekam kejadian tersebut dari kejauhan, seakan-akan menggambarkan adanya pengepungan. 

Fakta sebenarnya, massa rombongan konvoi pencak silat tersebut salah mengira dengan menuduh Anggota Polsek Wiyung sedang mengamankan seorang koordinator lapangan dari rombongan konvoi tersebut. 

Padahal, sosok koordinator lapangan dari rombongan konvoi tersebut, sengaja masuk ke dalam gedung markas untuk meminta izin menggunakan toilet. 

"Saya minta agar yang bersangkutan segera keluar menyampaikan kepada massa mengenai informasi yang sebenarnya, tidak ada hal yang dituduhkan itu. Jadi engga ada apa-apa," jelasnya. 

Bahkan, Slamet menegaskan, pihaknya sudah mengantisipasi adanya konvoi kendaraan pencak silat tersebut melintasi ke beberapa wilayah Kota Surabaya, yang mencangkup Kecamatan Wiyung

Mulai dari menyiagakan seluruh personel untuk mengawal laju kendaraan rombongan konvoi agar segera melintas secara cepat dan aman, sehingga tidak sampai berlama-lama berhenti di suatu titik sehingga menimbulkan gesekan tak diinginkan dengan masyarakat. 

Termasuk, melakukan penyisiran di sepanjang rute yang baru saja dilewati rombongan konvoi pencak silat tersebut, bertujuan agar memastikan tidak ada masyarakat di sepanjang rute tersebut yang terdampak hal tak diinginkan. 

"Kami sudah melakukan upaya tersebut, agar memastikan warga Wiyung tetap aman," terang Slamet. 

Tak cuma itu, lanjut Slamet, pihaknya juga senantiasa berkomunikasi secara intens kepada para pimpinan kelompok pencak silat untuk senantiasa mengontrol kegiatan para peserta atau 'warga' kelompok pencak silatnya. 

Salah satunya, diimbau untuk tidak menggunakan berbagai macam atribut berbentuk apa pun yang mengidentikkan dengan kelompok perguruan pencak silatnya. Entah itu, atribut berbentuk stiker, kaus, bendera, spanduk, flyer atau sejenisnya. 

"Kami sudah melakukan sosialisasi dengan melibatkan pimpinan pencak silat di wilayah Wiyung. Selalu kami sampaikan, agar tidak terjadi hal tak diinginkan," pungkasnya. 

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved