Pemuda di Wiyung Surabaya Dihajar Gerombolan Pesilat, Begini Kesaksian Ibu Korban
Pemuda dihajar belasan orang peserta konvoi diduga rombongan pesilat di Jalan Raya Menganti, Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya, Jatim.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Cak Sur
"Masih dalam penyelidikan. Iya tentunya (ada laporan pihak korban). Kasus juga dibackup Polrestabes Surabaya," ujarnya saat dihubungi, Kamis.
Insiden pengeroyokan yang dialami warga Wiyung tersebut, ternyata memiliki keterkaitan dengan insiden lain.
Slamet menerangkan, insiden pengeroyokan tersebut, berkorelasi dengan insiden yang disebut-sebut secara serampangan, jika ada aksi pengepungan di Mapolsek Wiyung pada malam itu.
Apesnya, ada video amatir yang merekam kejadian tersebut dari kejauhan, seakan-akan menggambarkan adanya pengepungan.
Fakta sebenarnya, massa rombongan konvoi pencak silat tersebut salah mengira dengan menuduh Anggota Polsek Wiyung sedang mengamankan seorang koordinator lapangan dari rombongan konvoi tersebut.
Padahal, sosok koordinator lapangan dari rombongan konvoi tersebut, sengaja masuk ke dalam gedung markas untuk meminta izin menggunakan toilet.
"Saya minta agar yang bersangkutan segera keluar menyampaikan kepada massa mengenai informasi yang sebenarnya, tidak ada hal yang dituduhkan itu. Jadi engga ada apa-apa," jelasnya.
Bahkan, Slamet menegaskan, pihaknya sudah mengantisipasi adanya konvoi kendaraan pencak silat tersebut melintasi ke beberapa wilayah Kota Surabaya, yang mencangkup Kecamatan Wiyung.
Mulai dari menyiagakan seluruh personel untuk mengawal laju kendaraan rombongan konvoi agar segera melintas secara cepat dan aman, sehingga tidak sampai berlama-lama berhenti di suatu titik sehingga menimbulkan gesekan tak diinginkan dengan masyarakat.
Termasuk, melakukan penyisiran di sepanjang rute yang baru saja dilewati rombongan konvoi pencak silat tersebut, bertujuan agar memastikan tidak ada masyarakat di sepanjang rute tersebut yang terdampak hal tak diinginkan.
"Kami sudah melakukan upaya tersebut, agar memastikan warga Wiyung tetap aman," terang Slamet.
Tak cuma itu, lanjut Slamet, pihaknya juga senantiasa berkomunikasi secara intens kepada para pimpinan kelompok pencak silat untuk senantiasa mengontrol kegiatan para peserta atau 'warga' kelompok pencak silatnya.
Salah satunya, diimbau untuk tidak menggunakan berbagai macam atribut berbentuk apa pun yang mengidentikkan dengan kelompok perguruan pencak silatnya. Entah itu, atribut berbentuk stiker, kaus, bendera, spanduk, flyer atau sejenisnya.
"Kami sudah melakukan sosialisasi dengan melibatkan pimpinan pencak silat di wilayah Wiyung. Selalu kami sampaikan, agar tidak terjadi hal tak diinginkan," pungkasnya.
Surabaya
Kota Surabaya
Berita Surabaya
pemuda dihajar gerombolan pesilat
Kecamatan Wiyung
SURYA.co.id
Persebaya Surabaya Vs PSIM Yogyakarta, Risto Mitrevski Tak Gentar dengan Kualitas Striker Rafinha |
![]() |
---|
6 Provinsi Penerima Bansos Tapi Buat Main Judi Online, Tertinggi Jabar, Nomer 3 Jawa Timur |
![]() |
---|
Fragmen Ukel Hingga Keramik Dinasti Tiongkok Ditemukan di Situs Bhre Kahuripan Kabupaten Mojokerto |
![]() |
---|
Kisah Anyndha, Anak Penjual Soto Berhasil Kuliah Gratis di UGM Berkat Produk Pembasmi Rayap |
![]() |
---|
Urutan Bacaan Yasin dan Tahlil, Lengkap Tulisan Latin dan Artinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.