Pemuda di Wiyung Surabaya Dihajar Gerombolan Pesilat, Begini Kesaksian Ibu Korban

Pemuda dihajar belasan orang peserta konvoi diduga rombongan pesilat di Jalan Raya Menganti, Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya, Jatim.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Cak Sur
Istimewa/Tangkapan Layar
AKSI PENGEROYOKAN - Tangkapan layar video yang merekam momen seorang pemuda dihajar belasan orang peserta konvoi, diduga rombongan pencak silat di Jalan Raya Menganti, Gang IV, Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya, Jawa Timur pada Selasa (5/8/2025) malam. 

Ibunda korban, Siti Makrufa (47), menceritakan bahwa anaknya menjadi korban pengeroyokan saat hendak pulang ke rumah setelah membeli sebungkus nasi dan minuman kemasan. 

Saat itul, anaknya yang mengendarai sepeda motor Honda Vario sengaja menyusuri sisi kanan jalan dengan melawan arus, agar bisa langsung masuk ke gapura gang permukiman yang terhubung langsung ke rumahnya. 

Namun, sebelum berhasil memasuki gapura gang tersebut, kendaraan anaknya langsung ditabrak oleh beberapa kendaraan peserta rombongan konvoi pencak silat tersebut. 

Benturan akibat tabrakan tersebut membuat tubuh sang anak terjatuh, dan di situlah, momen sang anak disergap oleh gerombolan tersebut hingga dihajar beramai-ramai. 

"Dia habis beli nasi di depan sekolah TK, pulang melawan arus, merepet ke jalur kanan. Lalu ketemu konvoi dari arah barat atau Gresik, langsung motor anakku ditubruk sampai selebor pecah. Iya akhirnya dipukuli," ujar Siti saat ditemui di depan rumahnya, Kamis. 

Akibat pengeroyokan tersebut, Siti mengungkapkan. anaknya itu mengalami luka memar pada kepala, lutut, lengan tangan hingga punggung. 

"Lukanya di dengkul, tapi lupa kaki yang mana, siku, kepala benjut (memar). Geger beset-beset. Kausnya ya sobek semua," jelasnya. 

Bahkan, beberapa benda barang bawaan milik sang anak juga hilang akibat insiden tersebut. Seperti ponsel, sepasang sandal, kunci kontak motor dan bungkusan makanan serta minuman yang baru saja dibeli. 

Beruntung, motor Honda Vario milik sang anak masih berhasil diselamatkan, atau tidak sampai raib dibawa kabur oleh gerombolan tersebut, karena, sempat diamankan oleh tetangganya yang kebetulan melintasi di dekat lokasi serta melihat sang anak dikeroyok oleh gerombolan tersebut. 

"Cuma hape baru beli karena beberapa hari lalu sempat hilang, lalu beli lagi. Terus kunci kontak motor. Sebungkus nasi dan es campur juga hilang. Sandal yang baru beli di olshop, juga hilang," ungkapnya. 

Saat ditanyai perihal pemicu aksi pengeroyokan tersebut, Siti menduga gerombolan itu melihat kaus oblong yang dipakai sang anak terdapat logo lambang pencak silat dari kelompok lain, yang mungkin dianggap rival dari kubu pencak silat yang sedang berkonvoi malam itu. 

"Dari kulon rombongannya, anak saya motornya ditubruk. Iya anak saya posisinya pakai kaus silat. Iya (kaus pencak silat kelompok lain). Anak saya engga tahu apa-apa. Kan dia engga pernah ikut urusan begitu," pungkas Siti. 

Sementara itu, Kapolsek Wiyung Polrestabes Surabaya, Kompol Slamet Agus Sumbono, mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki insiden pengeroyokan yang dialami oleh warga Wiyung pada malam itu. 

Proses penyelidikan tersebut dibantu juga oleh 'backup' personel dari Anggota Tim Resmob dan Jatanras Polrestabes Surabaya

Slamet tak menampik, bahwa aksi pengeroyokan serupa di wilayahnya, Wiyung, juga terjadi menimpa masyarakat di wilayah kecamatan lain. 

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved