SURYA Kampus

Sosok Eifie Gadis Disabilitas Bisa Kuliah Gratis di UGM Berkat Hobi Lari, Ingin Wujudkan Impian Ayah

Eifie Julian Hikmah membuktikan bahwa keterbatasan fisik tak membuat impiannya pupus. Ini kisah lengkapnya

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase UGM
ATLET - Eifie Julian Hikmah, yang diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM) 

Sementara ibunya hadir sebagai penyeimbang, yang sejak ia kecil selalu menekankan pentingnya pendidikan.

Satu hal yang selalu Ibunya ingatkan, “Sekolah nomor satu. Jadilah orang pintar, tapi kalau sudah pintar, ojo minteri uwong.”

Awal ketertarikannya pada Universitas Gadjah Mada bermula secara tak sengaja.

“Waktu itu lihat video PPSMB Palapa di media sosial. Aku langsung bilang mau kuliah di UGM, pakai almamater karung goni, dan nyanyi lagu PPSMB (Pionir saat ini),” kenangnya. Sejak saat itu, impian masuk UGM menjadi salah satu target pribadinya.

Namun, jalan menuju kampus impian penuh dengan rintangan. Ia sempat gagal di jalur SNBT, lalu kembali ditolak di UM UGM CBT.

Ketika pengumuman PBU tiba, Eifie tidak berani membukanya.

“Udah ketampar kalimat ‘maaf, belum diterima’ berkali-kali. Sebelum buka pengumuman, aku minta maaf ke Ibu kalau gagal lagi,” ceritanya.

Atas dorongan ibunya, ia pun membuka pengumuman. Dan kali ini, kabar baik datang. Ia diterima di Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. “Langsung peluk Ibu. Nangis banget,” ucapnya haru.

Pilihan Akuntansi bukan asal ambil. Ketertarikannya pada pelajaran ini tumbuh sejak bersekolah di SMAN 2 Kediri, berkat cara mengajar gurunya yang menyenangkan.

Bersama teman kelasnya, ia kerap berebut maju ke papan tulis untuk menjawab soal.

Setelah sholat istikharah dan berbagai pertimbangan, ia mantap memilih jurusan ini. 

“Harapannya, nanti bisa jadi akuntan atau auditor di perusahaan yang menjanjikan atau melanjutkan karier sebagai paraatlet,” harapnya.

Kini, sebagai mahasiswa UGM yang diterima melalui jalur PBUTM, Eifie bersyukur bisa berkuliah tanpa harus membebani ibunya.

“Subsidi UKT 100 persen dari UGM sangat meringankan jalanku ke depan,” ucapnya penuh syukur.

Selain fokus kuliah, Eifie ingin aktif berorganisasi, ikut berbagai lomba, hingga menjajal program magang.

Dengan status sebagai mahasiswa UGM, ia ingin mengoptimalkan setiap peluang yang ada sebaik-baiknya.

Eifie juga bertekad untuk tidak meninggalkan dunia atletik.

Ia tetap akan berlatih tiga kali seminggu dengan meminta program latihan mandiri kepada pelatih. 

Ia sadar kini harus lebih pandai membagi waktu agar mimpi untuk bertanding di ajang internasional tidak berhenti sebagai angan-angan.

“Aku mau mecahin rekor pribadi dan ngalahin lawan-lawan yang selama ini susah dikalahkan,” tuturnya bersemangat.

Ketika ditanya pesan untuk anak muda lainnya, Eifie menekankan pentingnya menjadi seseorang yang berpendidikan.

Menurutnya, pendidikan membantu seseorang memiliki prinsip dan mampu mengambil keputusan dengan lebih bijak.

Semua itu bisa dimulai dengan menggali minat dan bakat, lalu mengembangkannya dari hal-hal sederhana di sekitar.

“Nggak usah dengerin omongan orang yang menjatuhkan. Semua punya waktunya masing-masing,” pungkasnya.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved