Berita Viral

Duduk Perkara Anik Meninggal Saat Nonton Karnaval Sound Horeg di Lumajang, Suami Ungkap Bahaya

Beginilah duduk perkara seorang warga di Lumajang, Jawa Timur meninggal mendadak saat nonton karnaval soung horeg.

Kolase SURYA.CO.ID/Isya Anshori dan Kompas.com
KORBAN SOUND HOREG - (kanan) Suasana rumah duka Anik Mutmainah, warga Lumajang yang meninggal mendadak saat nonton karnaval sound horeg. 

SURYA.co.id - Beginilah duduk perkara seorang warga di Lumajang, Jawa Timur meninggal mendadak saat nonton karnaval soung horeg.

Dia adalah Anik Mutmainah (38), warga Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. 

Suami Anik, Mujiarto, meyakini penyebab istrinya meninggal adalah akibat kerasnya suara sound horeg.

Mujiarto bahkan menyebut suara sound horeg sangat berbahaya.

Berikut duduk perkaranya melansir dari Kompas.com.

Tragedi di Balik Hiburan

Kejadian memilukan itu berlangsung pada Sabtu malam, 2 Agustus 2025, saat desa merayakan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

Dalam video yang viral di media sosial dan ditonton lebih dari 110 ribu kali, terlihat Anik tersungkur di antara kerumunan warga yang tengah menikmati irama keras dari sound system besar.

Baca juga: Gelagat Anik Emak-emak di Lumajang Sebelum Meninggal Nonton Sound Horeg, Unggah Ini di WhatsApp

Suaminya, Mujiarto, mengaku istrinya tengah merekam suasana dengan ponsel ketika tiba-tiba tubuhnya melemah dan jatuh tak sadarkan diri.

“Awalnya habis salat Isya, jam sembilan malam kami nonton bersama. Istri saya kelihatan senang, sambil rekam video. Tapi tiba-tiba dia roboh,” ungkap Mujiarto.

Kerasnya Sound, Bahayanya Nyata

Sound horeg dikenal karena kekuatan volumenya yang luar biasa.

Musik disetel dengan pengeras suara yang tak jarang melebihi batas aman bagi pendengaran manusia.

Meski kerap dianggap hiburan murah meriah yang meriah, peristiwa ini menimbulkan pertanyaan: sampai di mana batas antara hiburan dan bahaya?

“Kalau dibilang nggak bahaya, ya nggak masuk akal. Suaranya keras banget. Waktu itu banyak warga sempat lari menjauh karena gak kuat dengar,” tambah Mujiarto.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved