Rekam Jejak Bintang Puspayoga, Mantan Menteri Era Jokowi yang Kini Jadi Pengurus DPP PDIP 2025-2030

SURYA.co.id - Bintang Puspayoga kembali menjadi sorotan dalam dunia politik nasional.

Setelah menyelesaikan masa tugasnya sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dalam Kabinet Presiden Joko Widodo periode 2019–2024, kini ia dipercaya menduduki posisi penting dalam struktur baru Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan periode 2025–2030.

Kongres Nasional ke-VI PDI Perjuangan digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, pada 1–2 Agustus 2025.

Meski berlangsung di Pulau Dewata, hanya satu nama dari Bali yang masuk dalam jajaran pengurus pusat, yaitu I Gusti Ayu Bintang Darmawati, lebih dikenal dengan nama Bintang Puspayoga.

Ditunjuk Megawati sebagai Ketua Bidang Perempuan dan Anak

Dalam struktur baru DPP PDIP yang diumumkan langsung oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Bintang dipercaya menjabat sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak.

Penunjukan ini memperkuat peran strategis perempuan dalam kepengurusan partai berlambang banteng tersebut.

Baca juga: Rekam Jejak Ray Rangkuti yang Tepat Prediksi Hasto Kristiyanto Tak Lagi Jabat Sekjen PDIP

Keterlibatan Bintang di bidang pemberdayaan perempuan bukan hal baru.

Selama menjabat sebagai Menteri PPPA, ia aktif menyuarakan perlindungan terhadap anak dan penguatan peran perempuan dalam pembangunan.

Pengalamannya di tingkat nasional membuatnya menjadi pilihan tepat untuk melanjutkan misi tersebut di tubuh partai.

Rekam jejak

Lahir di Denpasar pada 24 November 1968, Bintang Puspayoga adalah seorang politikus perempuan dari Bali yang mencatat banyak pencapaian.

Ia merupakan perempuan Bali dan penganut Hindu pertama yang dipercaya menjadi menteri dalam kabinet Indonesia.

Sebelum terjun ke kancah nasional, Bintang adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Denpasar.

Jabatan terakhirnya sebelum menjadi menteri adalah Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan di Sekretariat Daerah Kota Denpasar.

Baca juga: Alasan Megawati Rangkap Jabatan Ketum dan Sekjen PDIP, Akankah Hasto Kristiyanto Menjabat Lagi?