4 Kepala Dinas Bertarung Jadi Sekda Surabaya, Lilik Bicara Satu Data, Eddy Kenalkan Koki Birokrasi

Sebanyak empat kepala dinas di lingkungan Pemkot Surabaya mengikuti seleksi Sekretaris Daerah (Sekda) Surabaya

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: irwan sy
Pemkot Surabaya
SELEKSI SEKDA SURABAYA - Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertahanan, Lilik Arijanto dan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Eddy Christianto menyampaikan penjelasan di hadapan tim panitia seleksi (pansel) Sekretaris Daerah (Sekda) Surabaya, Jumat (1/8/2025). Selain mereka, ada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dedik Irianto dan Kepala Badan Pendapatan Daerah Rahmad Basari turut mengikuti seleksi. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Sebanyak empat kepala dinas di lingkungan Pemkot Surabaya mengikuti seleksi Sekretaris Daerah (Sekda) Surabaya, Jumat (1/8/2025).

Mereka menyampaikan sejumlah paparan pada sesi wawancara akhir dan pemaparan visi, misi, dan target kinerja tersebut, para calon memberikan paparan di hadapan 5 orang panelis.

Pada sesi kedua, giliran Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertahanan, Lilik Arijanto, dan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Eddy Christianto, menyampaikan gagasannya.

Tim panitia seleksi menilai mereka di antaranya Deputi SDM Aparatur Kementerian PANRB, Aba Subagja, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Timur Indah Wahyuni, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga Badri Munir Sukoco, Ketua Program Studi S3 PSDM Pascasarjana Universitas Airlangga Fendy Suhariadi, dan Head of Transport Laboratory ITS Hera Widyastuti.

Lilik mengungkapkan, ada berbagai terobosan yang ia siapkan untuk mendukung program kerja Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, di antaranya program satu data bernama Big Data dan monitoring kinerja pegawai melalui Dashboard Kinerja.

"Sebenarnya program Satu Data merupakan sistem informasi berbasis Big Data. Sedangkan Dashboard Kinerja merupakan sistem perencanaan dan pemantauan terpadu," kata Lilik pada paparannya.

Gagasan ini menurutnya saling memiliki keterkaitan.

Dengan kekuatan data yang kuat maka program kerja birokrasi di Pemkot Surabaya akan semakin akurat dan optimal mencapai target.

Program satu data akan menerima berbagai inputan seperti data administratif, data sosial kependudukan, data infrastruktur dan layanan publik, data lingkungan, meta data, dan sebagainya.

Terkoordinasi dalam satu sistem, proses tersebut menghasilkan data tematik terintegrasi, laporan analisis dan kebijakan, data siap pakai untuk perencanaan penganggaran, dan peta prioritas wilayah.

Rangkuman data tersebut kemudian menjadi basis intervensi dan program pemerintah yang nantinya akan dituangkan masing-masing OPD.

Sekda yang berperan sebagai koordinator masing-masing dinas memastikan kerja OPD sejalan dengan target Wali Kota.

Pemantauan program tersebut selanjutnya dapat dilihat melalui Dashboard Kinerja.

Selain memastikan kinerja OPD selaras dengan misi Wali Kota, juga memudahkan koordinasi lintas OPD, menghindari tumpang tindih kegiatan antar OPD, dan menjadi dasar perencanaan anggaran berbasis kinerja.

"Dengan demikian maka monitoring dan evaluasi menjadi lebih mudah dan objektif. Output maupun progress pelaksanaan program dapat dipantau langsung," kata Lilik.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved