Berita Viral

Yusuf yang Pernah Viral Bersama Bayi di Kolong Jembatan Sidoarjo, Kini Ditangkap Polisi 

Akhmad Yusuf Afandi sempat viral karena hidup di bawah kolong jembatan frontage Gedangan, Sidoarjo bersama bayinya, adik Zafa ditangkap polisi.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Koalse Kompas.com/Surya.co.id
YUSUF DITANGKAP POLISI - Akhmad Yusuf Efendi pernah viral hidup di bawah kolong jembatan di Sidoarjo bersama bayinya adik Zafa, kini ditangkap polisi. 

SURYA.CO.ID - Terungkap kabar terbaru Akhmad Yusuf Afandi (32), warga Desa Seketi, Mojoagung, Jombang, Jawa Timur. 

Yusuf sempat viral karena hidup di bawah kolong jembatan frontage Gedangan, Sidoarjo bersama bayinya, adik Zafa (11 bulan).

Kini, Yusuf ditangkap polisi karena laporan kasus penipuan dan penggelapan sepeda motor. 

Motor tersebut milik kerabat Yusuf yang juga merupakan perangkat desa. 

Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas, membenarkan laporan tersebut. 

"Alasannya dulu pinjam motor untuk mengambil uang di daerah Curahmalang. Tetapi setelah dua hari tidak dikembalikan. Yang bersangkutan juga tidak ada di rumah," ungkapnya, Rabu (30/7/2025).

Baca juga: Masih Ingat Yusuf dan Bayinya yang Tinggal di Kolong Jembatan? Donatur Murka dan Hentikan Bantuan

Pernah Dapat Bantuan Rumah dari REI

Donasi rumah baru untuk Yusuf dan bayinya Z
Donasi rumah baru untuk Yusuf dan bayinya Z (Kolase Instagram @najib_spbu)

Yusuf sebelumnya hidup di bawah kolong jembatan bersama bayinya, adik Zafa

Kisahnya menyentuh hati masyarakat hingga dievakuasi oleh Dinsos Sidoarjo pada Kamis (29/5/2025). 

Setelah dievakuasi, Yusuf dipertemukan dengan keluarganya. 

Ia bahkan mendapatkan bantuan rumah baru dari Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur. 

Selain itu, Yusuf menerima banyak sumbangan melalui konten kreator Najib Spbu. 

Meski punya rumah lengkap dengan berabotan, Yusuf kembali membawa adik Zafa ke jalanan. 

Pada Rabu (9/7/2025), Yusuf pergi meninggalkan rumah bantuan. 

Pinjam Motor Lalu Menghilang 

Ia membawa bayinya serta meminjam motor milik Munir, perangkat desa. 

Setelah dua hari, Yusuf tak kunjung kembali dan motor pun belum dikembalikan. 

Keluarga Yusuf, bersama aparat desa, akhirnya melakukan pencarian. 

Ia ditemukan di lantai dua sebuah ruko percetakan di kawasan Sawotratap, Gedangan, Sidoarjo

Yusuf sempat menyerahkan bayinya kepada sang kakak. 

Namun saat diminta mengembalikan motor, Yusuf kembali melarikan diri. 

“Sebenarnya sudah ditemukan di Sidoarjo, tetapi motornya tidak ada dan yang bersangkutan malah kabur,” jelas Kompol Yogas. 

Ditangkap di Pasar Suko, Motor Sudah Dijual 

Polisi berhasil menangkap Yusuf di kawasan Pasar Suko, Sidoarjo, pada Selasa (29/7/2025) petang. 

“Diamankan oleh tim Reskrim Polres Sidoarjo. Malamnya kami bawa ke Mapolsek Mojoagung,” jelas Kompol Yogas. 

Saat diperiksa, Yusuf mengaku telah menjual motor tersebut melalui Facebook. 

“Dijual dengan harga Rp 700 ribu,” ungkapnya. 

Kini, Akhmad Yusuf Afandi resmi ditetapkan sebagai tersangka. 

Ia dijerat Pasal 372 juncto 378 KUHP tentang penipuan dan penggelapan. 

Ancaman hukumannya maksimal 5 tahun penjara. 

Dapat Donasi Tapi Tidak Amanah 

Konten kreator Najib Spbu menyampaikan kekesalannya lewat media sosial pada Minggu (13/7/2025).  

"Yang sedang ramai di FB kemarin banyak yg ngirim by DM bahwa Y kembali ke jalan lagi membawa adek Z, foto tersebut diambil di sekitar Aloha Sidoarjo."  

"Jujur saya & tim sudah capek ngurus orang yang gak tau diri begini & gak bakalan ada solusinya. Kita sudah lepas tangan terserah Y mau bertingkah gimana asal adek Z jangan di sangkut pautkan."  

"Ada yang bilang saya kok diam saja? Baik saya share sejauh mana kasus ini berjalan & seberapa berbahaya jika saya speak up tanpa ada pengawalan khusus."  

"Saya harap setelah saya speak up teman-teman bantu tag semua instansi yang sekiramya bisa memberikan perlindungan terhadap adek Z."  

Najib juga membeberkan bahwa barang-barang bayi, hingga alat elektronik di rumah donasi sudah raib.  

"Kekhawatiran saya sesuai kronologis yang saya sampaikan di depan adalah Y ini orang yang hanya memikirkan gimana caranya memdapatkan uang untuk memenuhi keinginannya (entah apa saya masih belum berani berspekulasi lebih jauh), mulai dari menjual barang dek Z yg dikirim oleh donatur, hp yg saya fasilitasi untuk komunikasi juga sudah raib, isi rumah seperti magicom, sanyo dll juga sudah habis dijual semua," terang Najib. 

"Ketika sudah tidak ada lagi barang dirumahnya yg bisa di jual, melebarlah ke sepeda motor bulek dari kakak iparnya, bahkan saat ini sudah tidak mungkin berani pulang ke rumahnya karena hal tsb. Next apa lagi yg dilakukan untuk mendapatkan uang? Menjual skenario juga sudah tidak bisa karena sudah viral dimana-mana. Satu-satunya yg ia miliki adalah dek Z? Naudzubillah semoga ini hanya pikiran kotor saya Yuk untuk yg terakhir kali ini saya mohon bantuan teman-teman untuk tag KPAI atau siapa saja yg sekiranya bisa mencegah ini agar tidak sampai hal yg tidak kita inginkan terjadi. Please guys kali ini benar-benar minta tolong," lanjut Najib. 

Najib mengaku baru mengungkap semuanya setelah mengumpulkan bukti dari berbagai sumber.  

"Jadi mohon maaf banget mungkin aku klarifikasi telat ya. Karena aku ngumpulin data sebanyak-banyaknya dari berbagai narasumber, dari berbagai orang-orang yang pernah berinteraksi dengan orang itu," ujarnya, Rabu (25/6/2025).  

Menurutnya, Yusuf kerap meminta-minta sumbangan dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal.  

"Kenapa aku harus segera klarifikasi? Karena memang ini udah fatal banget. Udah banyak korbannya. Bilang susunya habis, bilang pampersnya habis, enggak punya uang buat selamatan. Padahal untuk selamatan sudah saya penuhi. Untuk pampers susu masih ada semua. Aku juga sudah ada bukti banyak banget," ujarnya.  

Najib pun menegaskan bahwa pengiriman donasi untuk Yusuf sebaiknya dihentikan.  

"Intinya video ini, aku mau menegaskan ke teman-teman jangan sampai transfer atau ngirim barang apapun. Teman-teman percaya sama saya, saya harap sabar nunggu klarifikasi dari saya. Karena video pertama tayang di channel saya, jadi saya akan bertanggung jawab untuk mencari solusinya," ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved