Berita Viral

Rekam Jejak Adrianus Meliala yang Tepat Prediksi Penyebab Kematian Arya Daru, Fakta Ini Menguatkan

Prediksi kriminolog UI Adrianus Meliala soal penyebab kematian Arya Daru Pangayunan tepat. Siapakah dia?

Editor: Musahadah
kolase youtube TVOne
TEPAT - Kriminolog UI Adrianus Meliala sejak awal meyakini penyebab kematian Arya Daru karena mengakhiri hidup. Ini rekam jejaknya! 

SURYA.CO.ID - Ini lah sosok kriminolog Universitas Indonesia, Prof Adrianus Meliala yang sejak awal meyakini penyebab kematian Arya Daru Pangayunan (39) bukan karena tindak pidana. 

Dikatakan Adrianus, korban Arya Daru juga menyumbang sulitnya situasi saat ini hingga membuat polisi terpaksa melakukan cara-cara yang tidak terlalu sistematis. 

Hal ini beralasan karena Arya Daru sudah dicitrakan dan disebutkan sebagai orang yang berkinerja, produktif, disukai di masyarakat, memiliki rekam jejak yang baik. 

Namun, di pihak lain, justru dia memiliki obsesi bunuh diri, indikasi depresi, dan memiliki perilaku sosial yang tidak adaptif dengan citranya. 

Dua pribadi yang bertolak belakang ini lah yang kemudian membuat pilihan diab untuk mengakhiri hidupnya menjadi khusus dan khas. 

Baca juga: Sosok Farah yang Temani Arya Daru Belanja Sebelum Esok Ditemukan Tewas, Kenapa Tak Jadi ke Bandara?

"Ya inilah dia. Beda dengan orang-orang simpel yang dipilihnya modus bunuh diri yang sederhana. Tapi, yang bersangkutan, terkait situasi sulit yang dihadapi, memilih modus aneh ini," kata Adrianus dikutip dari tayangan Catatan Demokrasi TVOne pada Selasa (29/7/2025). 

Menurut Adrianus, obsesi yang dimiliki Arya Daru membuatnya selalu menganggap bahwa kematian adalah solusi.

"Dia akan mencari cara mati yang dianggapnya paling solutif," katanya. 

Adrianus juga menyoroti penggunaan obat-obatan seperti CTM dan paracetamol yang menurutnya dipakai untuk relaksasi, sehingga bisa melawan kesakitan yang diakibatkan karena tindakan mengakhiri hidup. 

"Dari awal saya mengatakan bunuh diri. Tidak ada unsur penghinaan, tapi itulah yang terjadi," katanya. 

Kalau saat ini masyarakat membangun persepsi yang berbeda, menurut Adrianus, hal itu karena sikap kepolisian yang mencicil informasi. 

Dia mencontohkan soal CCTV di rooftop gedung Kemlu yang baru disampaikan polisi pada Jumat pekan lalu. 

Adrianus meyakini informasi ini sudah lama didapat polisi, namun baru dilepas akhir-akhir ini untuk pengkondisian sehingga masyarakat siap ketika disampaikan penyebab kematiannya. 

Rekaman CCTV itu akan mendukung polisi sebagain bagian dari konteks bunuh diri. 

Dikatakan Adrianus, untuk mengatakan bahwa yang bersangkutan melakukan perbuatan nekat itu biasanya diikuti dari perilaku, perkataan atau tulisan yang aneh.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved