Warga Surabaya Tiap Hari Buang 1.600 Ton Sampah, DPRD Minta Inovasi Teknologi

Semua jenis sampah itu dibuang di tempat pembuangan akhir (TPA) Benowo, Surabaya  Barat Jawa Timur.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Pemkot Surabaya
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo yang lokasinya tak jauh dari Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya. Foto diambil beberapa waktu lalu. Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya Aning Rahmawati mengingatkan agar dilakukan optimalisasi pengolahan sampah di Surabaya. Sekitar 1.600 ton sampah dibuang di Kota Pahlawan setiap hari. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya Aning Rahmawati mengingatkan agar dilakukan optimalisasi pengolahan sampah di Surabaya. Sekitar 1.600 ton sampah dibuang di Kota Pahlawan setiap hari.

Semua jenis sampah itu dibuang di tempat pembuangan akhir (TPA) Benowo, Surabaya  Barat Jawa timur.

Namun keberadaan sampah organik di Surabaya yang mencapai 60 persen lebih dari total sampah mestinya bisa diolah.

Aning mendorong agar Surabaya menerapkan teknologi inovasi dalam pengolahan sampah. Tidak asal angkut atau open damping seperti selama ini.

"Yang cocok untuk karakter Surabaya adalah semi inovasi teknologi. Yakni membuat inovasi teknologi di 31 kecamatan sehingga tidak perlu ke TPA. Eman yang begini tidak masuk di RPJMD," kata Aning, Selasa (29/7/2025).

Baca juga: Surabaya Tak Ada Sound Horeg, Ini Kata Kepala Bakesbangpol Tunjung Iswandaru

Cara open dumping ke TPA sanget berpotensi efek rumah  kaca. Juga pencemaran air tanah dan udara. Padahal cuaca di kota ini makin panas.

Sementara pengolahan sampah masih  mengandalkan TPA Benowo dengan berbiaya pengangkutan besar. Juga ada biaya kerjasama dengan pihak ketiga yang juga besar.

Sekertaris Fraksi PKS Aning ini mencatat setiap tahun penanganan sampah di Surabaya berbiaya tinggi. 

Mencapai sekitar Rp 100 miliar. Belum termasuk biaya pengangkutan.

Jika terus dibuang ke TPA Benowo, makin lama juga akan penuh. Padahal jika dibuka TPA atau TPS baru masyarakat juga antusias. 

Aning mencatat, pengelolaan sampah belum ditangani serius.

Belum ada dukungan SDM yang mempuni. Padahal ada 60-80 persen sampah organik di Surabaya

Namun sampah organik ini belum mampu diolah dengan baik. Dia membandingkan Kota Bandung.

Di kota itu 600 ton sampah organik per hari lenyap karena diolah dengan baik. 

Mereka juga bisa menggaji petugas dengan pengolahan sampah. Di Surabaya didorong demikian.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved