Penganiayaan Kurir COD
Kurir COD di Bojonegoro Dianiaya Pelanggan, Ditampar dan Dicakar Gara-gara Paket Senilai Rp 85 Ribu
Seorang kurir jasa ekspedisi J&T di Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, menjadi korban penganiayaan saat mengantarkan paket
Penulis: Misbahul Munir | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id, Bojonegoro - Seorang kurir jasa ekspedisi J&T di Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, menjadi korban penganiayaan saat mengantarkan paket sistem bayar di tempat (Cash on Delivery/COD) ke pelanggan.
Kejadian penganiayaan kurir J&T ini viral di media sosial instagram. Dalam sebuah video yang berdurasi 29 detik memperlihatkan seorang pria diduga kurir tengah cekcok dengan pria diduga pelanggannya atau si penerima paket dipinggir jalan raya.
Dalam video tersebut terlihat kurir yang mengenakan jaket dan bermasker hitam serta masih mengenakan berhelm, tampak tengah merekam kejadian tak mengenakan yang dialaminya, saat mengantarkan paket kepada pemuda desa setempat.
Cekcok antara keduanya diduga dipicu kesalahpahaman dan ketersinggungan saat berkomunikasi melalui pesan singkat Whatsapp, ketika kurir mengonfirmasi akan mengantarkan paket.
Aksi cekcok antara keduanya pun akhirnya dilerai oleh Warga disekitar lokasi kejadian keributan.
"Sampean ape jotosi wong keno opo? Omongan ku seng gak penak seng ndi disik? Sampean gak oleh nyeplak Ndas, sampean kok nganu aku,
(red : kamu mau mukulin orang kenapa? Ucapan saya yang tidak mengenakan dibagian mana? Kamu tidak boleh mukul kepala, kamu kok mukul saya)," suara pria diduga kurir dalam video saat merekam kejadian tidak mengenakan yang dialaminya.
Baca juga: Sosok Herzaky Mahendra yang Tegaskan Roy Suryo Bukan Kader Partai Demokrat, Bantah Isu Partai Biru
Peristiwa dugaan penganiayaan kurir paket ini diketahui terjadi di Desa Ngunut, Kecamatan Dander, Bojonegoro, pada sabtu (26/7/2025) sore.
Korban diketahui pemuda berinisial Y (24), kurir paket J&T ekspres.
Saat itu dia tengah mengantarkan paket COD senilai Rp85 ribu kepada pelaku atau penerima paket berinisial PP, pemuda warga Desa Ngunut Kecamatan Dander.
Kejadian tak mengenakan yang dialami tersebut lantas oleh korban dilaporkan ke Mapolsek Dander.
Kapolsek Dander, Iptu Warsito, saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan dugaan penganiayaan tersebut.
Dia mengungkapkan bahwa kejadian berawal dari komunikasi antara korban dan pelaku melalui pesan WhatsApp.
Awalnya korban sempat menghubungi pelaku lewat chat WhatsApp untuk menginformasikan bahwa paket akan dikirim. Namun dalam percakapan tersebut terjadi cekcok antara keduanya.
Baca juga: 6 Fakta Thomas Alva Edi Sound Alias Memed, Disebut Sebagai Penemu Sound Horeg, Nyambi Jadi DJ
Saat pertemuan berlangsung dan korban hendak menyerahkan barang, suasana kembali memanas. Pelaku sempat melontarkan ucapan bernada kasar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.