Berita Viral
Imbas Dedi Mulyadi Didemo Sopir Bus Pariwisata, Makin Tegaskan Lagi Alasan Larang Study Tour
Demo besar-besaran para sopir bus pariwisata tak membuat gentar Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Malah tegaskan alasan larang study tour.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Demo besar-besaran para sopir bus pariwisata tak membuat gentar Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Bahkan, Dedi Mulyadi malah semakin menegaskan lagi alasannya mengeluarkan larangan study tour.
Dedi Mulyadi mengumumkan serangkaian kebijakan larangan bagi sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK), termasuk larangan untuk kegiatan study tour serta perpisahan atau wisuda.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengurangi beban keuangan orangtua murid yang sering terjerat dalam utang bank gelap dan pinjaman online.
"Sebenarnya itu strategi saya, untuk menekan agar masyarakat Jabar tidak lagi pinjam untuk atas nama sekolah," ungkap Dedi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (25/7/2025).
Baca juga: 4 Pernyataan Tegas Dedi Mulyadi Soal Demo Sopir Bus Pariwisata Tuntut Cabut Larangan Study Tour
Mantan Bupati Purwakarta ini juga menyoroti pengeluaran rutin orangtua untuk uang jajan anak-anak mereka.
Ia mencatat, rata-rata uang jajan pelajar mencapai Rp 15.000 per hari, yang dianggap cukup besar bagi kalangan masyarakat kurang mampu.
"Bagaimana yang miskin yang Rp 15.000 itu uangnya (jajan) jadinya ditekan, dengan pola MBG (makan bergizi gratis) misalnya kan atau bawa bekal dari rumah, sehingga kita akan arahkan itu ditabungkan," tambahnya.
Menurut Dedi, efisiensi biaya selama masa sekolah dapat digunakan untuk menabung demi keperluan yang lebih besar di masa depan, seperti mencicil atau membeli rumah.
Ia menekankan, dengan membangun jiwa perjuangan pada anak-anak, maka mereka tidak perlu menghabiskan uang untuk jajan, sementara orangtuanya dapat fokus untuk mencicil rumah.
"Nanti dalam waktu tidak terlalu lama, orang Jabar itu pada punya rumah," tutup Dedi.
Demo Sopir Bus Pariwisata Tuntut Cabut Larangan Study Tour
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tak akan mencabut Surat Edaran (SE) Nomor 45/PK.03.03.KESRA tentang Larangan Menggelar Study Tour, meski didemo puluhan pelaku pariwisata pada Senin (21/7/2025),
Baca juga: Pelaku Wisata Ngotot Cabut SE Larangan Study Tour, Dedi Mulyadi:Tak Akan Mencabut
Dalam demo yang digelar di halaman Gedung Sate, Bandung, para pelaku pariwisata memprotes kebijakan Dedi Mulyadi yang mengakibatkan pendapatannya berkurang.
Kekecewaan memuncak lantaran tak diberi ruang diskusi dan Dedi Mulyadi tak menemui para peserta demo.
Menurut Dedi study tour membebani wali murid karena siswa diharuskan membayar sewa bus.
"Pelaku jasa usaha kepariwisataan, baik penyelenggara travel, kemudian sopir bus, pengusaha bus, mendesak saya mencabut SK larangan study tour, yang protes itu adalah kegiatan pariwisata."
"SK saya adalah SK study tour," ungkapnya, Selasa (22/7/2025), dikutip dari TribunJabar.id.
Politisi partai Gerindra tersebut meyakini study tour yang selama ini berlangsung hanyalah kedok agar para siswa dapat piknik ke luar Jawa Barat.
"Yang dilarang adalah kegiatan study tour, yang kemudian dengan demonstrasi itu menunjukkan dengan jelas kegiatan study tour itu sebenarnya kegiatan piknik, kegiatan rekreasi."
"Bisa dibuktikan yang demonstrasi para pelaku jasa kepariwisataan," tandasnya.
Namun dampak dari kebijakan Dedi Mulyadi tidak hanya dirasakan pelaku pariwisata di Jawa Barat tapi juga di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kunjungan wisata ke DIY pada libur sekolah kemarin menurun.
Mendapat kritik dari sejumlah pihak, Dedi Mulyadi keukeuh tak akan mencabut larangan study tour.
"Insyaallah saya Gubernur Jabar, akan tetapi berkomitmen menjaga ketenangan orang tua siswa agar tidak terlalu banyak pengeluaran biaya di luar kebutuhan pendidikan," tukasnya.
Menurutnya, kebijakan ini berpihak ke wali murid dan dalam rangka mengefisienkan biaya pendidikan.
"Mudah-mudahan industri pariwisata tumbuh sehingga yang datang wisata orang luar negeri orang yang punya uang yang memang murni memiliki tujuan kepariwisataan dan memiliki berdasarkan kemampuan ekonomi yang dimiliki."
"Bukan orang yang memiliki kemampuan pas-pasan dengan alasan study tour dipaksa piknik atau kalau tidak dipaksa anaknya malu di rumah karena tidak ikut piknik," pungkasnya.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi menyoroti faktor keselamatan dalam kegiatan study tour setelah bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Ciater Subang, Jawa Barat.
Sebanyak 11 orang meninggal dalam kecelakaan yang terjadi pada 11 Mei 2024 lalu.
Demo ini melibatkan Sopir bus, kernet hingga pihak travel mereka mendatangi halaman Gedung Sate, Bandung pada Senin (21/7/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.
Pukul 16.00 WIB, peserta aksi membubarkan diri karena Dedi Mulyadi tak menemui mereka.
Koordinator aksi solidaritas para pekerja pariwisata Jawa Barat, Herdi Sudardja, mengatakan Dedi Mulyadi dapat mendengar aspirasi para pelaku pariwisata lewat video call jika berada di luar Bandung.
Namun hingga sore hari tak ada kepastian kedatangan Dedi Mulyadi sehingga mereka kecewa.
Staf Pemprov Jabar hanya menawarkan audiensi di dalam Gedung Sate.
“Kita inginnya bertemu dengan Gubernur, atau teleconference (video call),” tegasnya.
Mereka mengancam akan menggelar aksi lagi dengan jumlah peserta yang lebih banyak
"Tuntutan kita itu hanya satu, cabut larangan Gubernur kegiatan study tour sekolah. Dari sekolah di Jawa Barat ke luar Jawa Barat," katanya.
Saat didemo di Gedung Sate Bandung, Dedi Mulyadi sedang menghadiri acara peluncuran Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Hambalang, Citeureup, Bogor, Jawa Barat.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dedi Mulyadi Tegaskan Alasan Larangan "Study Tour" hingga Wisuda: Menghindari Pinjol hingga Punya Rumah".
berita viral
Dedi Mulyadi
Demo Sopir Bus Pariwisata
larangan study tour
Gubernur Jawa Barat
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Guru Besar UPN Beri Solusi untuk Akhiri Kasus Ijazah Jokowi, Berkaca Dari Kasus Bahlil Lahadalia |
![]() |
---|
Rekam Jejak Hakim I Ketut Darpawan yang Gugurkan PK Silfester Matutina, Raih Antigratifikasi Award |
![]() |
---|
Gelagat Bupati Pati Sudewo Setelah Diperiksa KPK, Masih Ngotot Tak Mau Mundur: Saya Akan Amanah |
![]() |
---|
Siasat Eras, Penculik Bos Bank Plat Merah Hindari Hukuman Berat, Ajukan Justice Collaborator ke LPSK |
![]() |
---|
Ini Dalang Besar Penculikan Bos Bank Plat Merah Menurut Susno Duadji, Cuma Satu, Eksekusinya Ceroboh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.