Satukan Cita Rasa Nusantara-Korea, Chef Sages Academy Surabaya Bikin Kreasi Unik 'Lemper Gochujang'
Chef Thjing Man Lie, dosen baking dan pastry Akademi Sages Surabaya, berhasil meracik cita rasa baru lewat kreasi lemper gochujang.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA – Chef Thjing Man Lie, dosen jurusan Baking and Pastry Akademi Sages Surabaya, berhasil meracik cita rasa baru lewat kreasi Lemper Gochujang.
“Gastronomi itu bukan sekadar teknik masak. Ini tentang rasa, sejarah, filosofi, dan nilai-nilai budaya,” ujar Chef Thjing saat demo masak di Akademi Sages, Selasa (22/7/2025).
Chef Thjing menjelaskan bahwa lemper, makanan tradisional berbahan dasar ketan dengan isian ayam suwir, ia transformasi menjadi lemper gochujang bakar dengan isian ayam berbumbu gochujang atau pasta cabai khas Korea.
Inovasi ini juga diberi sentuhan nori atau rumput laut, sehingga menambah tekstur dan cita rasa baru.
“Ketan itu filosofinya dalam budaya Jawa adalah kelet-keletan, atau keterikatan dan keharmonisan, apalagi dalam upacara pernikahan. Menariknya, di Korea pun ketan digunakan dalam perayaan Chuseok, seperti songpyeon atau yaksik. Jadi secara budaya kita punya kedekatan,” jelasnya.
Chef Thjing juga menekankan pentingnya menyajikan makanan dengan tampilan modern agar bisa diterima generasi muda.
Menurutnya, tren fusion food kini bergeser dari Barat ke Asia, terutama Korea, seiring meledaknya pengaruh K-pop dan drama Korea.
“Sekarang generasi muda gandrung sama hal yang berbau Korea. Mereka kenal gochujang, kimchi, kimbap. Maka lemper gochujang ini hadir sebagai jembatan antara tren global dan warisan lokal. Kita bisa tetap bangga dengan makanan sendiri, tapi dalam bentuk yang lebih kekinian,”ungkapnya.
Lemper gochujang versi Chef Thjing ini bisa disajikan langsung setelah dibungkus rapi, atau dipanggang terlebih dahulu untuk menyesuaikan selera.
“Orang Jawa Tengah, terutama Jogja, biasanya tidak bisa makan lemper kalau tidak dibakar atau dikukus dulu. Maka penyajiannya pun kami sesuaikan agar tetap diterima,” tambahnya.
Baginya, tantangan masa depan gastronomi adalah bagaimana menjaga akar budaya sambil mengikuti arus zaman.
“Fusion food ini nggak akan berhenti. Budaya akan terus saling memengaruhi. Tapi jangan sampai makanan lokal hilang. Justru harus kita hidupkan lagi dengan cara yang segar,"ujarnya.
lemper gochujang
Akademi Sages
Surabaya
Chef Thjing Man Lie
kuliner Surabaya
Kuliner Korea
surabaya.tribunnews.com
SURYA.co.id
| Daftar 18 Kereta Api Jarak Jauh Jalur Utara Daop 8 Surabaya Yang Terimbas Banjir Di Semarang |
|
|---|
| Hemat APBD Saat Dana TKD Dipotong, Pemkab Jember Berupaya Bawa Program Pusat Ke Daerah |
|
|---|
| Ajak Generasi Muda Melek Finansial, Prudential Indonesia Bikin Ini di Financial Expo 2025 |
|
|---|
| Kurangi Takaran MinyaKita, Pengusaha Asal Medokan Surabaya Dijatuhi Hukuman Penjara 10 Bulan |
|
|---|
| Sumpah Pemuda Jadi Penggerak Kemajuan Bangsa, Wabup Kediri Ingatkan Tidak Malas Karena Medsos |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.