Spesialis Pembobol Toko Ditangkap di Surabaya, Semalam Curi 3 Sepeda Mahal, Brownies Pun Disikat

Menyelinap ke toko, mereka menggasak tiga sepeda Brompton, menyikat uang tunai Rp 10 juta, laptop, handphone, kacamata Oakley.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Deddy Humana
surya/tony hermawan
SEPEDA MAHAL - Dua pelaku pembobolan toko spesialis sepeda mahal dan toko roti ditampilkan dalam rilis kasus di Polrestabes Surabaya, Minggu (20/7/2025). 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Dua anggota sindikat pembobolan tempat usaha di Surabaya mengakhiri petualangannya setelah dihentikan polisi di Surabaya.

Dalam rilis di Polrestabes Surabaya, Minggu (20/7/2025), keduanya dikenal sebagai pencuri spesialis barang-barang mahal.

Meski yang dicuri adalah barang berharga tinggi, tetap saja mencuri merupakan perbuatan rendahan. Dari catatan kepolisian, dua pelaku berinisial D dan R bukan maling sembarangan. 

Keduanya pernah mencuri tiga unit Brompton, merek sepeda lipat asal Inggris yang harganya bisa tembus puluhan juta. Bukan hanya satu unit tetapi tiga sekaligus dalam semalam.

Aksi itu dilakukan di sebuah toko sepeda di Jalan Kutai Surabaya. Gembok bagi keduanya hanya aksesoris biasa, dan rolling door dianggap gorden yang bisa disingkap. 

Menyelinap ke toko, mereka menggasak tiga sepeda Brompton, menyikat uang tunai Rp 10 juta, laptop, handphone, bahkan kacamata Oakley.

D dan R ternyata juga licin, berkali-kali kabur dan sulit terendus. Kalau mereka beraksi, satu toko bisa mengalami kerugian puluhan juta.

Nyaris setiap korbannya melapor ke polisi, tetapi itu tidak menghentikan mereka berulah lagi. Pencurian di toko terjadi pada April 2024 dan butuh waktu 1,5 tahun bagi polisi untuk meringkus mereka di Bekasi, Jawa Barat.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Eddy Herwiyanto mengatakan, Dodo dan Roni sebenarnya bukanlah bandit yang selalu berduet setiap aksi. 

Mereka adalah bagian dari komplotan berisi lima orang. Dua pelaku lain sudah lebih dulu ditangkap, sedangkan satunya lagi masih buron.

"Sebenarnya kasus ini pengembangan. Jadi dua pelaku lain berkas perkaranya sudah masuk kejaksaan, dan sedang proses di pengadilan," ungkap Eddy, Minggu (20/7/2025).

Dalam pemeriksaan, keduanya mengaku komplotan mereka saling berbagi peran. Ada yang memetakan lokasi, eksekutor masuk ke dalam toko, ada yang berjaga, dan memastikan jalur kabur aman. 

Mereka pernah membobol brankas di dua apotek milik BUMN di Jalan Karangpilang dan Jalan Dharmahusada, dengan hasil rampasan mencapai Rp 30 juta.

Sebuah restoran di Jalan Pasar Besar Wetan pernah menjadi sasaran hingga kehilangan uang Rp 4 juta, satu tablet, dan handphone. 

Tipikal mereka kalau sudah masuk toko pantang tidak membawa barang. Di toko roti Jalan Nginden, karena tidak menemukan uang, mereka akhirnya nekat mencuri 21 boks brownies. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved