Berita Viral

Nasib Anak Bripka Cecep, Polisi yang Tewas di Syukuran Nikah Putra Dedi Mulyadi, Jadi Tanggungan KDM

Bripka Cecep tewas saat mengamankan ratusan warga yang berdesak-desakan masuk ke dalam tempat acara. 

Editor: Musahadah
kolase instagram
NASIB - Bripka Cecep Saeful Bahri (39), polisi yang tewas saat amankan syukuran pernikahan anak Dedi Mulyadi dan anak Kapolda Metro. Sudah diusulkan kenaikan pangkat. 

SURYA.CO.ID - Begini lah akhir nasib Bripka Cecep Saeful Bahri (39), polisi yang bertugas mengamankan rangkaian syukuran pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina dengan Maula Akbar Mulyadi, putra Gubernur Jabar Dedi Mulyadi alias KDM

Bripka Cecep tewas saat mengamankan ratusan warga yang berdesak-desakan masuk ke dalam tempat acara. 

Selain Bripka Cecep, ada dua korban tewas lagi, yakni VA (8), seorang warga Kecamatan Garut Kota, dan Dewi Jubaedah (61), seorang warga ber-KTP Jakarta Utara. 

Menanggapi tragedi yang menimpa anggotanya, Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Rudi Setiawan mengaku sudah mengajukan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) untuk Bripka Cecep Saeful Bahri

"Kami sudah berkoordinasi dengan Mabes Polri agar almarhum diberikan kenaikan pangkat anumerta. Beliau gugur dalam tugas setelah menolong seorang anak kecil ke ambulans. Saat itu beliau mendadak lemas, pingsan, dan akhirnya meninggal dunia," kata Rudi kepada wartawan di Mapolres Garut, Jumat malam, dikutip dari Tribun Jabar.

Baca juga: Gelagat Bripka Cecep Sebelum Tewas saat Amankan Pernikahan Maula Akbar dan Putri Kapolda Metro Jaya

Rudi menyampaikan dukacitanya yang mendalam atas kematian tiga orang dalam acara itu, termasuk Bripka Cecep.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan menjelaskan kronologi tewasnya Cecep.

Semua bermula saat warga mulai berdesak-desakan hendak masuk ke lokasi acara.

Karena melihat ricuhnya kacau, Cecep berusaha mengurai kerumunan. Dia mengatur alur masuk warga hingga kondisinya mulai berangsur tertib.

"Yang bersangkutan ini setelah membantu, mengatur, mengangkat orang yang berdesakan pingsan karena ingin masuk ke pendopo di acara resepsi itu," kata Hendra.

Hendra menyebut memutuskan untuk istirahat sejenak. Akan tetapi, dia kemudian tiba-tiba jatuh pingsan.

Berdasarkan foto yang diterima Tribunnews.com, Cecep langsung mendapat pertolongan tim medis. Namun, nyawanya tidak terselamatkan.

"Dan kemudian setelah acara berjalan lancar, baik, tidak ada kerumunan, yang bersangkutan kemudian istirahat, duduk."

"Di saat yang bersangkutan itu meninggal, sebelumnya sempat pingsan."

Siapakah Bripka Cecep? 

Berdasarkan penelusuran Tribunnews, Bripka Cecep tercatat sebagai anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polsek di Polres Garut, Polda Jawa Barat.

Dia bernama lengkap Cecep Saeful Bahri dan lahir pada tahun 1986.

Cecep berpangkat Brigadir Polisi Kepala alias Bripka, yaitu salah satu pangkat dalam golongan Bintara di Kepolisian Republik Indonesia (Polri). 

Pangkat ini berada di atas Brigadir Polisi (Brigpol) dan di bawah Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda). 

Dikutip dari akun Facebook miliknya, @Cecep Saeful Bachri, Cecep adalah alumni SMA PGRI 1 Majalengka dan pernah berkuliah di Universitas Galuh Ciamis.

Bripka Cecep sudah menikah dengan perempuan bernama Viee Novianti.

Keduanya dikaruniai tiga orang buah hati, yakni dua anak laki-laki dan satu anak perempuan.

Anaknya Jadi Tanggungan Dedi Mulyadi

KERUMUNAN - (kanan) Bripka Cecep, anggota Bhabinkamtibmas Polsek di Polres Garut yang gugur saat mengamankan panggung hiburan rakyat pernikahan anak Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Maula Akbar Mulyadi Putra dengan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, yang berlangsung di Lapangan Oto Iskandar Dinata, Kecamatan Garut Kota, Jumat (18/7/2025).
KERUMUNAN - (kanan) Bripka Cecep, anggota Bhabinkamtibmas Polsek di Polres Garut yang gugur saat mengamankan panggung hiburan rakyat pernikahan anak Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Maula Akbar Mulyadi Putra dengan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, yang berlangsung di Lapangan Oto Iskandar Dinata, Kecamatan Garut Kota, Jumat (18/7/2025). (Tribun Jabar Sidqi/istimewa)

Di tengah keheningan dan rasa kehilangan yang menyelimuti para keluarga korban, Dedi Mulyadi hadir dengan menyuarakan kepeduliannya yang nyata. 

Ketika mendatangi RSUD dr. Slamet Garut, Dedi menyampaikan keputusan besar yang dia ambil sebagai bentuk empati dan tanggung jawab moral terhadap keluarga yang ditinggalkan.

Ia memastikan bahwa semua anak-anak yang telah kehilangan orang tuanya akibat insiden tersebut kini berada di bawah naungannya secara langsung.

"Seluruh anak-anaknya mulai hari ini menjadi anak asuh saya. Jadi, mereka di bawah tanggungan saya. Seluruh biaya hidupnya termasuk biaya ke depannya akan semuanya saya tanggung," ujarnya saat diwawancara pada Jumat (18/7/2025) malam.

Komitmen Dedi tak berhenti sampai di situ. Sebagai wujud nyata dari tanggung jawab pribadi maupun keluarga besar mempelai, ia memastikan bahwa setiap keluarga korban mendapatkan kompensasi yang layak.

Santunan tersebut diberikan sebagai bentuk penghormatan dan dukungan atas kehilangan besar yang mereka alami.

Bantuan ini bersumber dari dua mempelai, yakni Maula Akbar—putra Dedi sendiri—dan istrinya, Luthfianisa Putri Karlina yang juga merupakan Wakil Bupati Garut sekaligus menantu Dedi.

Mereka telah mendatangi langsung keluarga para korban untuk menyerahkan santunan tersebut.

"Kedua mempelai sudah menemui keluarga korban dan menyampaikan santunan Rp100 juta. Saya pribadi menambahkan Rp150 juta, jadi totalnya Rp250 juta untuk setiap kepala keluarga," katanya.

Tak hanya bagi yang kehilangan, kepedulian Dedi juga menjangkau para korban yang selamat namun harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Hingga Jumat malam, delapan orang masih mendapatkan penanganan medis di RSUD dr. Slamet setelah sempat pingsan karena insiden berdesakan tersebut.

Seluruh biaya perawatan ditanggung secara pribadi oleh Dedi tanpa melibatkan anggaran dari pemerintah.

Ia bahkan memberikan bantuan tunai langsung kepada masing-masing pasien sebagai bentuk dukungan atas penghasilan yang terhenti selama masa perawatan.

"Karena mereka tidak bisa bekerja saat dirawat, kami beri masing-masing Rp10 juta sebagai bentuk bantuan langsung. Semua biaya pengobatan saya tanggung pribadi. Ini tidak pakai dana pemerintah," ucapnya.

Sementara itu, Kapolda Jabar berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh guna secara pasti kronologi dan penyebab terjadinya kericuhan yang menewaskan tiga orang.

Berdasarkan hasil evaluasi internal, pengamanan kegiatan telah dilakukan sesuai dengan prosedur standar (SOP).

 "Dalam hal ini Polres Garut mendapat permintaan dari Pemerintah Kabupaten Garut untuk mengamankan rangkaian kegiatan. Prosedur perizinan, perkiraan potensi gangguan, serta rencana penanggulangannya sudah disusun," kata Rudi.

Menurut dia, ada 404 personel gabungan yang ditempatkan di titik-titik strategis sejak pagi hari guna mengamankan acara itu. Mereka juga telah diberi pengarahan.

Mengenai ada atau tidaknya unsur kelalaian, Rudi menyebut pihaknya akan melakukan investigasi menyeluruh.

"Karena ada korban jiwa dan peristiwa ini menimbulkan gangguan, polisi tentu akan melakukan penyelidikan. Kami akan ungkap apakah ada unsur kelalaian atau tidak, dan siapa yang paling bertanggung jawab."

Sementara itu, Bupati Garut Abdusy Syakur Amin ada 26 warga yang pingsan dalam tragedi tersebut.

"Informasi yang kami terima itu karena mereka kekurangan oksigen, berdesak-desakan karena ada anak kecil," ujar Syakur.

 "Ini sebenarnya antusiasme masyarakat terkait dengan upacara ini. Mereka ingin bersama-sama bergembira," tambahnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Janji Dedi Mulyadi Usai Tragedi Pernikahan Anaknya di Garut: Anak Korban Jadi Anak Asuh Saya

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved