Seleksi Ketat 8 Mahasiswa FSH UINSA Surabaya Ikuti Program Student Mobility di Thailand

SURYA.CO.ID - Delapan mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya berangkat ke Thailand, Senin (7/7/2025). 

Mereka mengikuti program student mobility yang berlangsung hingga Jumat (1/8/2025). 

Program itu merupakan kelanjutan dari kerja sama internasional antara UINSA dan Al-Hidayah Waqaf Foundation for Education and Social Development, Thailand, yang telah terjalin sejak tahun sebelumnya. 

Dengan seleksi ketat, terpilih delapan mahasiswa dari berbagai program studi di FSH, yang siap secara akademik dan mental untuk menjalani pengalaman lintas budaya dan pembelajaran di luar negeri. Para mahasiswa didampingi Prof Nur Lailatul Musyafa’ah yang biasa disapa Ila. 

Ila selaku pembimbing lapangan sekaligus pendamping delegasi, menekankan pentingnya menjaga etika dan sopan santun selama kegiatan berlangsung serta memperhatikan nama baik almamater. 

Baca juga: 22 Mahasiswa Universitas Ciputra Lolos dalam Ajang International Student Mobility Awards 2023

“Dengan semangat keras dan kesungguhan, para peserta diharapkan dapat mengambil manfaat optimal dari program itu dan membawa pulang pengalaman berharga yang dapat menginspirasi pengembangan pendidikan Islam yang inklusif dan progresif di Indonesia dan regional Asia Tenggara,” ujar Ila sebelum berangkat ke Thailand, Senin (7/7/2025).

Delapan mahasiswa yang berangkat ke Thailand terdiri atas Garnetta Liya Widyanti (Hukum Tata Negara), Najwa Zulfa Aprilinda (Hukum Keluarga Islam), Akmal Nashrillah (Perbandingan Mazhab), Muhammad Aunir Rofrofil Ukhoidhori (Hukum Keluarga Islam), Nur Cholilah (Hukum), Kirana Salsabila Citra Wijaya (Hukum), Rani Sufanah Nurul Islam (Ilmu Falak), dan Izzatul Bariyah (Hukum Pidana Islam). 

Saat tiba di Hat Yai, mereka disambut hangat oleh pengurus Yayasan Al-Hidayah dan tinggal di yayasan sebagai tempat transit sebelum menempati lokasi masing-masing di sekolah atau lembaga mitra.

Selama transit di Hat Yai, para peserta juga mendapatkan kesempatan mengunjungi beberapa tempat strategis di Hat Yai, termasuk Central Hat Yai yang menjadi salah satu pusat perbelanjaan modern yang ramai, serta ASEAN Night Bazaar Market yang menawarkan barang-barang dan makanan Khas Thailand dan kawasan Asia Tenggara. 

Kunjungan itu bukan hanya sebagai hiburan, melainkan sebagai bagian dari proses untuk memperluas wawasan mahasiswa tentang dinamisnya kehidupan masyarakat dan budaya di kawasan perbatasan itu. 

Di sinilah mahasiswa berinteraksi dengan warga lokal, memperkaya pengalaman, serta terus membangun network internasional yang mendukung perkembangan akademis dan kemanusiaan mereka.

Para mahasiswa UINSA ditempatkan di lima sekolah mitra yang tersebar di wilayah selatan Thailand. 

Sekolah-sekolah itu adalah Nidasuksasart School di Satun, Bamrung Islam School di Phatthalung, Songserm Sasana School di Hat Yai, Muslimeen Suksa School di Hat Yai, dan Institute of Alabdia, Prik. 

Setiap mahasiswa mendapatkan pengalaman mengajar berbagai bahasa, seperti bahasa Inggris, bahasa Arab, dan bahasa Melayu sekaligus memperdalam pemahaman tentang realitas sosial dan budaya komunitas Muslim minoritas di Thailand. 

Salah satu lokasi sekolah, Bamrung Islam School di Phatthalung, mahasiswa tidak hanya bertugas mengajarkan materi kurikulum bahasa Inggris, tetapi juga berbagi budaya dan berdiskusi dengan siswa dan guru setempat.