Berita Viral
Pengakuan Lengkap Anak Kandung Ibu Fatimah yang Dititipkan ke Griya Lansia, Terpaksa Meski Menangis
Kisah pilu seorang ibu bernama Siti Fatimah (65), warga Jalan Perlis Selatan VI, Kecamatan Pabean Cantian, Surabaya
SURYA.co.id, Surabaya - Kisah pilu seorang ibu bernama Siti Fatimah (65), warga Jalan Perlis Selatan VI, Kecamatan Pabean Cantian, Surabaya, yang dititipkan ke Griya Lansia Khusnul Khatimah, Malang, Jawa Timur, oleh keempat anak kandungnya viral di media sosial.
Dalam wawancara terbaru, sang anak kedua, Lukman (40), memberikan klarifikasi dan menyampaikan alasannya secara terbuka.
Lukman membantah tudingan bahwa ia dan saudara-saudaranya tega membuang ibu kandungnya.
Menurutnya, keputusan menitipkan sang ibu di panti lansia bukan karena ingin lepas tanggung jawab, melainkan karena kondisi ekonomi dan keterbatasan tenaga.
“Saya hanya ingin ada yang merawat ibu. Tidak ada tujuan untuk membuang atau menempatkan ibu saya seperti yang viral,” ujar Lukman seperti dikutip dari KOMPAS.com, Kamis (17/7/2025).
Kondisinya yang masih menumpang di rumah sepupu, keterbatasan finansial, serta tidak adanya bantuan dari saudara-saudara lain membuat Lukman merasa sendirian mengurus ibunya yang sudah lanjut usia dan sempat mengalami stroke.
Baca juga: Nasib Ibu Fatimah yang Diserahkan Anaknya ke Panti Jompo di Malang, Camat Pabean Cantian Beri Solusi
Ia berharap sang ibu mendapatkan perawatan yang layak di tempat yang memiliki fasilitas dan tenaga medis.
Alasan dan Penyesalan Lukman
Menurut Lukman, dirinya benar-benar dalam posisi terdesak saat memutuskan menyerahkan sang ibu ke panti lansia. “Kecuali itu lelah yang amat sangat,” katanya.
Ia mengaku sempat bertanya ke tetangga tentang tempat perawatan untuk lansia yang bisa menerima ibunya, hingga akhirnya mengetahui keberadaan Griya Lansia Khusnul Khatimah.
Lukman menyebut bahwa dirinya sempat berbicara langsung dengan pengelola panti, Arief Camra.
Dari pembicaraan tersebut, ia mendapatkan informasi bahwa kunjungan masih bisa dilakukan dan pihak panti akan memberikan kabar jika terjadi sesuatu.
“Saya barusan tadi telepon sama Pak Arief. Bisa kok dibesuk atau bakal dikabari. Satu bulan sekali bisa,” ujar Lukman.
Ia juga mengungkapkan bahwa ibunya sering mengompol dan membutuhkan perhatian khusus, sedangkan dirinya harus bekerja dan tidak ada anggota keluarga lain yang bisa menjaga.
“Masalahnya kalau saya tinggal bekerja, tidak ada yang merawat,” ujarnya.
Baca juga: Alasan Ibu Fatimah Diboyong ke Panti Lansia di Malang: Tak Ada yang Mau Merawat, Tolak Urunan Biaya
Cerita Bripka Rian Fardiansyah, Polisi Jadi Badut Panggilan Tak Gengsi Demi Nafkah Tambahan |
![]() |
---|
Imbas Bupati Pati Sudewo Naikkan PBB 250 Persen, Janji Saat Kampanye Ditagih, Protes Warga Meluas |
![]() |
---|
Rekam Jejak Oegroseno yang Sindir Jabatan Silfester Matutina di BUMN: Terpidana Bisa Jadi Komisaris |
![]() |
---|
Bukti Rekaman Nikita Mirzani Ungkap Dugaan Rekayasa Sidang Tak Diputar, Praktisi Hukum: Tidak Netral |
![]() |
---|
Lisa Mariana Tiba di Bareskrim Polri, Akan Jalani Tes DNA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.