Berita Viral
Alasan Mulia Sahdan Ketua RT Termuda Berani Tolak Uang dari Dedi Mulyadi, Ayahnya Mendukung
Sahdan Arya Maulana (20), viral karena berani menolak amplop berisi uang dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Ketua RT RT 07 RW 08 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Sahdan Arya Maulana (20), lagi-lagi viral karena berani menolak amplop berisi uang dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Penolakan itu terjadi ketika Sahdan bertemu Dedi Mulyadi di Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat.
Sahdan datang ditemani ayahnya, Ali Nurdin, serta dua pengurus RT, Vemmas Wahyu Rianto (20) selaku Sekretaris, dan Riski Saputra (21) sebagai Bendahara.
Di akhir pertemuan, Dedi Mulyadi memberikan amplop tebal kepada Sahdan.
Dedi mengaku, uang tersebut untuk membantu dana operasional RT.
"Karena saya niat ke sini untuk bapak," kata Sahdan, dikutip dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Rabu (16/7/2025).
"Ini bisa digunakan untuk ngaspal," kata Dedi.
Namun, Sahdan menolaknya.
"Tidak, saya ke sini ikhlas," kata Sahdan.
"Saya juga ikhlas," kata Dedi.
Baca juga: Kronologi Tagihan Listrik Melonjak dari Rp 65 Ribu ke Rp 722 Ribu, PLN Bantah Kenaikan Tarif
Sahdan menuturkan dirinya telah didukung oleh Wali Kota Jakarta Utara, Hendra Hidayat.
"Keren," kata Dedi.
"Karena saya ke sini niatnya ingin ngobrol sama bapak sih," ujar Sahdan.
Dedi tetap meminta Sahdan menerima amplop darinya. Ia menganggap amplop tersebut merupakan honorarium dari pertemuan itu.
Akhirnya, Dedi Mulyadi sempat memberikan amplop tersebut kepada bendahara RT Riski.
Tetapi, Sahdan meminta Riski untuk mengembalikan amplop itu kepada Dedi Mulyadi.
Kemudian, Dedi sempat menawarkan amplop tersebut kepada ayah Sahdan, Ali Nurdin.
Ali Nurdin juga menolak pemberian itu.
"Kita jauh-jauh murni saya ke sini karena benar-benar saya kagum," kata Ali Nurdin.
"Waduh, saya juga kagum sama Bapak. Saya baru bertemu dengan orang seperti Bapak. Saya kagum sama Bapak," imbuhnya.
"Baru ini saya ketemu nih tokoh muda punya inovasi. punya visi dan tidak mau menerima rezeki walaupun itu halal gitu. Keren dong," imbuh Dedi.
Baca juga: 6 Gelagat Janggal Yusuf Sebelum Ketahuan Tak Amanah usai Terima Donasi, Pamit dan Unggah Foto Palsu
Tanpa Politik Uang
Sahdan juga sempat menceritakan proses pemilihannya sebagai Ketua RT yang berlangsung dua bulan lalu.
Saat itu, Sahdan harus bersaing dengan Aris yang berusia lebih dari 50 tahun.
"Ada satu calon. Dua sama saya," kata Sahdan.
Ketika pemilihan berlangsung, Sahdan menang telak dari calon RT lainnya.
Sahdan memperoleh 126 suara sementara lawannya hanya 17 suara.
"Wah gila loh. Menang telak ya? 90 persen lebih loh itu. Oh, gila menang telak banget. Pakai dukun dari mana?" tanya Dedi Mulyadi sambil tertawa.
Sahdan mengungkapkan alasan dirinya ingin maju sebagai Ketua RT.
Ia mengaku punya prinsip sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Lalu, Politikus Gerindra itu bertanya mengenai dana yang dihabiskan untuk mencalonkan diri sebagai Ketua RT.
"Habis berapa nyalon RT? habis berapa amplop?" tanya Dedi.
"Enggak, nyalon RT itu tidak mengeluarkan dana. Tapi ya saya sowan-sowan aja sih ke masyarakat," kata Sahdan tersenyum.
Dedi kembali bertanya kepada Sahdan. Ia masih heran Sahdan tidak mengeluarkan dana sepeser pun.
"Pasti ada biaya kopinya kalau ngobrol pakai kopi kan ngobrol ada kopinya. Ada kopinya enggak?" kata Dedi.
"Enggak sih, enggak. Justru malah mereka yang menyediakannya," kata Sahdan.
Idolakan Dedi Mulyadi
Sosok Sahdan memang sedang ramai jadi sorotan, karena gebrakannya memperbaiki jalan rusak di lingkungan tempat tinggalnya.
Menariknya, perbaikan itu menggunakan uang swadaya masyarakat alias tanpa bantuan pemerintah setempat.
Aksi Sahdan ternyata terinspirasi dari idolanya, Dedi Mulyadi.
Sahdan meniru gaya kepemimpinan Dedi Mulyadi yang mengutamakan kepentingan masyarakat.
"Yang saya lihat dari Kang Dedi Mulyadi ya senang aja ketika dia care sama orang dan bisa berbaur sama warga-warga. Itu kayak ngeliatnya seneng aja," kata Sahdan, dikutip SURYA.CO.ID dari TribunJakarta.
Sahdan pun bermimpi, kelak ia juga bisa menjadi gubernur dan bermanfaat untuk lebih banyak orang.
"Karena saya suka pembangunan ya, karena yang saya tau kalau jadi gubernur itu kan banyak sekali pembangunan. Inspirasi saya juga kang Dedi Mulyadi jadi saya ngeliat dia sangat inspiratif sekali," ungkap Sahdan.
"Itu cita-cita besar saya ya, semoga nasibnya bagus ya kan," celetuknya penuh harap.
Sebelumnya, sosok Sahdan viral di media sosial setelah dirinya menjadi inisiator pembangunan jalan permukiman yang dilakukan hasil swadaya masyarakat.
Tanpa adanya bantuan pemerintah, warga yang tinggal di Jalan Kelapa Hijau, RT 07 RW 08 Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, bergerak secara mandiri memperbaiki ruas jalan permukiman mereka yang rusak.
Di umurnya yang baru 19 tahun, Sahdan sudah dipercaya masyarakat setempat sebagai ketua RT 07 RW 08 Rawa Badak Selatan.
Meski masih muda, Sahdan ternyata sangat visioner. Ia ingin belajar melakukan pembangunan kewilayahan, dan hal itu bisa ditempuhnya lewat keputusan awal mencalonkan diri sebagai ketua RT.
"Jadi kenapa mau menjadi ketua RT karena dorongan hati saya, ingin bermanfaat bagi warga. Karena saya kecil di sini ya pengen sekali lah berkontribusi untuk wilayah, seperti itu," kata Sahdan.
Menjelang pemilihan ketua RT pada Mei 2025 lalu, Sahdan mulai mengulik bagaimana caranya agar ia bisa mendaftar.
Segala persiapan pun telah dilakukannya secara matang-matang, termasuk memastikan bahwa persyaratan maju sebagai ketua RT sudah lengkap.
Singkat cerita, pemilihan ketua RT pun berjalan dan Sahdan menang telak dari calon lainnya.
"Waktu itu alhamdulillah saya menang dengan suara yang jauh ya. Lawan saya itu suaranya cuma 17 dan saya total suara itu 126 suara," ungkap dia.
Sahdan menganggap, dirinya bisa menang dari calon lainnya karena sosoknya sebagai pemuda dari kalangan Generasi Z alias Gen Z.
Kekinian, sambung Sahdan, masyarakat di sekitar tempat tinggalnya sudah mulai menghilangkan stigma terhadap usia pemimpin wilayah.
Hal itu lah yang dimanfaatkan Sahdan untuk mulai bersilaturahmi lebih giat lagi kepada masyarakat setempat untuk meminta dukungan maju sebagai ketua RT.
Silaturahmi itu disambut baik oleh warga setempat. Warga pelan-pelan menaruh rasa percaya mereka kepada Sahdan tak peduli usianya yang masih sangat muda.
"Alhamdulillah warga ya support kepada. Sekarang sudah dua bulan jadi ketua RT," ungkap dia.
Dua bulan menjabat ketua RT, tentunya ada sejumlah tantangan yang dihadapi Sahdan, terutama ketika mendengar keluhan dan permintaan warga soal pembangunan wilayah.
Sahdan pun membuat gebrakan yang akhirnya viral di media sosial, di mana ia memperbaiki jalan rusak di lingkungan tempat tinggalnya hasil musyawarah dan swadaya masyarakat.
Jalan permukiman yang diperbaiki itu berlokasi di Jalan Kelapa Hijau, RT 07 RW 08 Rawa Badak Selatan.
Menurut Sahdan, perbaikan berupa pengecoran jalan yang rusak sepanjang 100 meter itu hasil swadaya masyarakat.
Merogoh kocek Rp 20 juta, biaya perbaikan jalan dihasilkan dari patungan warga dan biaya operasional sebagai RT yang sama sekali tak digunakannya untuk hal lain.
"Ada yang sebagian dari swadaya dan dari kita. Nah dari kita itu, biaya operasional kita itu semua kita alihkan ke pembangunan semua. Jadi kita selama dua bulan ini tidak pernah ngambil biaya BOP sepeser pun," ucap dia.
Pengerjaan perbaikan jalanan ini berlangsung dua hari.
Ini juga menjadi salah satu upaya untuk mencegah banjir lantaran di belakang pemukimannya terdapat sebuah aliran kali, yang kerap meluap bila hujan lebat datang.
Menurut Sahdan, perbaikan jalan ini harus segera dilakukan karena memang ruas jalan itu menjadi akses utama masyarakat.
Apalagi, selama ini belum ada langkah apapun dari pemerintah soal jalan rusak di sana meski berulangkali telah disampaikan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang).
Dalam menjalankan perannya sebagai ketua RT, Sahdan dibantu Vemmas dan Riski.
Tiga pemuda sekawan itu memang terbilang masih muda.
Namun, mereka memilih menghabiskan masa mudanya untuk menjadi pribadi yang berguna bagi masyarakat.
Ketiganya memutuskan untuk maju sebagai pengurus wilayah setempat dalam rangka melakukan pembangunan dari tempat yang terdekat, yakni permukiman tempat tinggal mereka sendiri.
Adapun Sahdan Sahdan masih berstatus sebagai mahasiswa semester 5 di Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Sama seperti Sahdan, Vemmas kini masih berkuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Indonesia Jakarta.
Di sisi lain, Riski Saputra kini telah bekerja sebagai karyawan swasta.
Namun, di tengah kesibukan mereka masing-masing, tiga pemuda itu bertekad untuk benar-benar serius dalam hal pembangunan wilayah.
"Kita pengen bermanfaat dan mengabdi kepada wilayah. Karena kita lahir di sini. Kecil bareng. Dan kita sebagai manusia harus berkontribusi dan bermanfaat bagi wilayah," tutup Sahdan.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
berita viral
Ketua RT Gen Z
Sahdan Arya Maulana
Ketua RT termuda
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Gubernur Jawa Barat
Dedi Mulyadi
Alasan Hakim I Ketut Darpawan Gugurkan PK Silfester Matutina: Tidak Bersungguh-sungguh |
![]() |
---|
Kecurigaan Mahfud MD Soal Kasus Pemerasan yang Jerat Immanuel Ebenezer, Penangkapan Janggal |
![]() |
---|
Sosok Istri Miki Mahfud yang Bakal Diperiksa Dewas KPK Imbas Suami Jadi Tersangka Kasus Pemerasan |
![]() |
---|
6 Kelakuan Janggal Penculik Bos Bank Plat Merah dari Datang ke Jakarta hingga Keseharian di Rumah |
![]() |
---|
Nasib 72 Siswa SMA di Bengkulu yang Dikeluarkan Usai Sebulan Sekolah, Orang Tua Tak Punya Pilihan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.