Berita Viral 

Yakin Arya Daru Dibunuh, Pakar Mikroekspresi Ungkap Kejanggalan Posisi Jasad saat Ditemukan

Pakar Mikroekspresi, Kirdi Putra, yakin penyebab kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan karena dibunuh. 

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Instagram
YAKIN - Foto Arya Daru, diplomat muda yang ditemukan tewas dengan kondisi kepala terlilit lakban di kamar kos 

SURYA.CO.ID - Pakar Mikroekspresi, Kirdi Putra, yakin penyebab kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan karena dibunuh. 

Ia menyebut, kondisi seseorang yang mengakhiri hidupnya tidak akan tertata rapi saat ditemukan.

“Enggak, enggak, enggak ujuk-ujuk tiba-tiba selesai gitu aja. Pasti ada bocoran-bocoran kecil tapi orang enggak ngeh aja biasanya yang baru nyambung setelah dia bunuh diri."

"Kalau terlihat dari gerak-geriknya itu saya tidak bisa melihat bahwa dia ada intensi buat itu,” kata Kirdi, dikutip SURYA.CO.ID dari tayangan di YouTube SindoNews TV.

Dia pun menyoroti kondisi jasad Arya Daru yang kondisi kepalanya terlilit lakban.

“Nah, kalau bayangkan bahwa kita melilit enggak usah pakai lakban deh, pakai tisu gulung aja dililit butuh waktu lama loh dan sulit loh."

"Dan itu pasti seseknya itu membuat tubuh itu enggak karuan gerakannya,” ujarnya.

“Dan ini masih terbungkus rapi di dalam selimut."

"Rapi juga, apa namanya lakbannya di muka. Nah, buat saya ini sangat kasus yang cukup absurd dan arahnya sebagian besar sudah kecil untuk bunuh diri,” ujar Kirdi.

Kirdi menambahkan bahwa seseorang akan terlihat dari gerak-gerik kebiasaan sehari-harinya. Jika terlihat janggal, maka akan terlihat ada sesuatu yang sedang dialaminya

Baca juga: Jamin Tabiat Arya Daru 100 Persen Normal, Kakak Ipar Jawab Ini saat Ditanya Penyebab Kematiannya

Selain Kirdi Putra, sahabat Arya Daru di KBRI Myanmar, Sodirin, juga menyakini temannya tidak melakukan bunuh diri.

Ia mengenal Arya Daru sebagai sosok yang tak neko-neko. 

“Kalau bunuh diri saya enggak percaya."

"Enggak percayanya karena orangnya baik sih, tidak minum alkohol, tidak punya riwayat yang buruk,” kata Sodirin.

Daru juga sosok pekerja keras. 

Sodirin mengaku mendapat kabar meninggalnya Arya Daru dari rekan lainnya yang mengabari pada Selasa (8/7/2025).

“Meninggalnya di kosan, kepalanya mukanya dililit lakban, masih teka teki kematiannya secara tidak wajar,” imbuhnya. 

Dia mengaku syok atau kaget ketika menerima kabar meninggalnya ADP secara tidak wajar tersebut. 

Kemudian, dia bertanya kepada beberapa rekannya yang pernah bertugas di Yangon, KBRI Myanmar untuk memastikan kabar duka tersebut.

“Berita meninggalnya Mas Daru memang betul diketahui sekitar pukul 08.00,” ujar pria yang tiga tahun bertugas bareng ADP di KBRI Myanmar itu.

Sementara Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Haniva Hasna, menguraikan bahwa kematian Arya Daru tidak bisa begitu saja disimpulkan sebagai kasus bunuh diri atau pembunuhan. 

Menurutnya, kematian Arya Daru merupakan kasus langka.

“Secara kriminologi, ini unnatural suicide (bunuh diri tidak wajar). Namun, secara statistik sulit dilakukan secara penuh seorang diri,” ujar Haniva, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Arah Lakban Jadi Petunjuk Kunci

DIPLOMAT MUDA - Foto CCTV, Arya Daru dan istri. Kakak ipar korban, Meta Bagus menjelaskan bahwa kondisi istri almarhum kini membuatnya bingung. Meta mengaku bingung bagaimana mendeskripsikan gelagat adiknya itu setelah suaminya ditemukan tewas.
DIPLOMAT MUDA - Foto CCTV, Arya Daru dan istri. Kakak ipar korban, Meta Bagus menjelaskan bahwa kondisi istri almarhum kini membuatnya bingung. Meta mengaku bingung bagaimana mendeskripsikan gelagat adiknya itu setelah suaminya ditemukan tewas. (Kolase)

Haniva lantas membocorkan petunjuk penting untuk mengungkap penyebab kematian Arya Daru.

Yakni, melihat arah lakban yang menutupi kepala Arya. 

“Kalau (ujung lakban) dimulai dari mulut, maka ada kemungkinan korban dibungkam. Kalau (ujung lakban) terakhir di hidung, ada kemungkinan bunuh diri,” jelas Haniva.

Meski begitu, ia belum mau menarik kesimpulan sebelum ada bukti forensik lengkap.

Sebab, jika Arya Daru tewas karena dibunuh, hingga saat ini tidak ditemukan bukti kekerasan di tubuh korban.

Namun, jika Arya Daru tewas karena bunuh diri, seharusnya terdapat tanda kasur atau pakaian yang berantakan karena disebabkan relflek tubuh korban saat bunuh diri menahan napas.

“Sebab, ketika manusia bunuh diri, secara naluri survival otak akan merangsang reflek motorik ke beberapa bagian tubuh,” ujar Haniva.

Pengakuan Kakak Ipar

Sebelumnya, kakak ipar, Meta Bagus mengungkap kehidupan pribadi Arya Daru hingga pertemuan terakhirnya. 

Meta Bagus memastikan sang adik ipar 100 normal, laiknya manusia lain. 

"Gak ada yang aneh-aneh. 100 persen normal," tegas Meta Bagus dikutip dari tayangan HOtroom Metro TV pada Rabu (16/7/2025).   

Bagus mengaku mengenal Arya Daru sejak Sekolah Dasar (SD).

Dia memastikan tidak ada gejala aneh dari perilaku sang adik dari kecil hingga sekarang. 

Kesehariannya, begitu bangun tidur langsung video call untuk melihat anak-anaknya. 

Begitu juga ketika mau tidur, langsung video call anak-anaknya.

"Family man, selalu seperti itu," ungkapnya. 

Di pekerjaan, Bagus juga melihat Daru berperilaku normal dan pribadi yang ceria. 

"Ringan tangan. Gampang banget nolong orang. 
Saya kenal almarhum sudah lama, belum pernah melihat almarhum marah," ungkapnya. 

Begitu juga dalam pergaulan, dia melihat normal semuanya.

Bagus mengaku, Minggu sebelum korban ditemukan tewas, dia bertemu di Jogjakarta. 

Saat itu Daru bercerita tentang rencana kepindahannya untuk dinas ke FInlandia akhir bulan Juli 2025 ini, termasuk persiapan anak-anaknya. 

Daru juga mengungkap rencananya akan ke Borobudur untuk mengajak keluarganya piknik. 

Meski menilai semua normal, Bagus tidak berspekulasi tentang kemungkinan sang adik dibunuh atau bunuh diri. 

Dia menyerahkan penyelidikan kasus ini ke polisi.

"Kami percaya pihak berwajib sedang bekerja sesuai kaidah-kaidah pekerjaannya. Mari kita sama-sama ikuti seperti apa perjalanannya," katanya. 

Keyakinan Bagus akan aparat penegak hukum ini dikuatkan dengan kehadiran Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menteri Sekretaris Negara Hadi Prasetyo yang datang ke rumah duka untuk memberikan dukungan dan semangat.

"Kami menunggu hasil investigasinya," pungkas Bagus. 

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved