Berita Viral

Kejanggalan Rekaman CCTV TKP Tewasnya Arya Daru Dibongkar Pakar Digital Forensik, Sensor Lampu Aneh

Ahli Digital Forensik Abimanyu Wachjoewidajat  mengungkap sejumlah kejanggalan dari CCTV yang merekam TKP tewasnya Arya Daru.

Editor: Musahadah
kolase istimewa
JANGGAL - Ahli Digital Forensik Abimanyu Wachjoewidajat mengungkap kejanggalan di rekaman CCTV TKP tewasnya Aeya Daru di kos kawasan Menteng, Jakarta Pusat. 

SURYA.CO.ID - Pakar Digital Forensik, Abimanyu Wachjoewidajat mengungkap sejumlah kejanggalan dari rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian tewasnya Arya Daru Pangayunan (39) di kos kawasan menteng, Jakarta Pusat. 

Kejanggalan pertama terlihat saat seorang pria dengan membawa sapu yang diduga penjaga kos, Siswanto, berjalan di depan kamar Arya Daru sambil melongok ke jendela.

Saat itu, kondisi lampu di depan kamar Arya Daru masih mati meski pria itu berjalan di bawahnya. 

Padahal, di rekaman CCTV sebelumnya terlihat sekali ketika Arya Daru ke luar kamar untuk membuang sampah dan melewati area yang sama, maka lampu akan menyala. 

Begitu juga ketika Siswanto lewat sebelumnya ketika masih bertelanjang dada, lampu juga menyala di area yang sama. 

Baca juga: Kondisi Terkini Istri Arya Daru Setelah Suami Tewas Terlilit Lakban di Kos, Kakak: Amat Sangat Lelah

Abimanyu menduga lampu di depan kamar Arya Daru menggunakan sensor gerak tenaga listrik, dimana ketika ada pergerakan orang di bawahnya, maka akan menyala dengan sendirinya. 

Namun ketika tidak ada orang atau gerakan di sekitarnya, maka lampu akan mati. 

Namun, dalam rekaman CCTV ini justru terlihat, ketika ada penjaga kos membawa sapu lewat di area yang sama, justru lampu mati, alias tidak menyala. 

"Saat korban lewat lampu nyala. Saat orang gak pakai baju  lewat, lampu nyala. Tapi, saat orang pegang sapu lewat, lampunya tidak menyala, 

"Emangnya dia hantu, kok bisa ketika dia lewat di situ lampunya gak nyala, Saat korban lewat lampu nyala? Padahal bajunya cukup kontras," ujar Abimanyu dikutip dari tayangan TVOne pada Selasa (15/7/2025). 

Abimanyu bisa menyadari kalau lampu itu menggunakan sensor gerak dari tenaga matahari karena bisa jadi ketika sudah larut malam, maka baterainya habis.  

Namun, sensor tenaga matahari biasanya tetap nyala, tapi redup, dan ketika ada orang lewat baru nyala terang, jadi tidak mati seperti lampu yang ada di CCTV. 

Dengan fakta ini, Abimanyu mengingatkan kepada penyidik Polri untuk lebih jeli lagi menganalisis CCTV ini. 

"Itu perlu ngecek," tegasnya. 

Kejanggalan kedua, Abimanyu melihat dari dua CCTV yang beredar di media sosial, ada area yang tersorot tidak sama atau ada area blind spot di salah satu CCTV. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved