Berita Viral

Akhirnya Donasi Rp 1,3 Miliar untuk Agam Rinjani Sudah Ditransfer dari Brasil, Ini Rencana Mulianya

Donasi untuk Agam Rinjani yang diberikan warga Brasil sebagai balasan telah mengevakuasi Juliana Marins dari Gunung Rinjani, akhirnya cair.

Editor: Musahadah
kolase istimewa
DONASI CAIR - Agam Rinjani mengakui donasi untuknya dari warga Brasil sudah ditransfer. Donasi ini digalang warga Brasil setelah mengetahui kerja keras Agam untuk mengevakuasi Juliana Marins. 

SURYA.CO.ID - Donasi untuk Agam Rinjani yang diberikan warga Brasil sebagai balasan atas kerja kerasnya mengevakuasi jasad pendaki Juliana Marins dari Gunung Rinjani, akhirnya cair. 

Donasi senilai Rp 1,3 miliar itu telah ditransfer ke rekening Agam. 

Hal ini terungkap dalam video yang viral di media sosial seperti di akun TikTok @TVanapolis-go. 

Dalam video itu tampak Agam ditanya kabar donasi yang sempat dikumpulkan oleh lembaga penggalangan dana Voaa Vaquinha. 

"Kabarnya donasi tersebut, katanya dicancel atau bagaimana?," tanya seseorang kepada Agam dalam video tersebut. 

Baca juga: Alasan Agam Rinjani dan Tyo Sebut Juliana Marins Bidadari Tak Bersayap, Padahal Brasil Mau Lapor HAM

Sambil tersenyum Agam menyebut cair.

Jawaban Agam itu disambut meriah teman-temannya.

"Mau berikan alat-alat rescue, bikin program. Ke depannya akan bikin yayasan untuk kegiatan sosial," ucap Agam lagi. 

Sementara itu, kabar pencairan donasi untuk Agam juga diunggah akun media sosial Voaa Vaquinha. 

"Transfer selesai, Agam sudah menerima jumlah dari penggalangan dana," tulis akun Instagram @voaa_vaquinha, Rabu (16/7/2025).

Donasi yang dikumpulkan melalui laman voaa.me/agam ini ditransfer langsung ke rekening pribadi Agam Rinjani.

"Kami telah mencapai langkah terakhir dari kampanye ini: hari ini kami berhasil menyelesaikan transfer internasional ke Agam. Dana tersebut kini tersedia di rekeningnya, dalam mata uang lokal," lanjut akun @voaa_vaquinha.

Dalam pengumuman tersebut, pihak Voaa Vaquinha juga menuliskan jumlah donasi yang diterima Agam sebesar Rp 1,3 miliar. 

Jumlah itu sudah dipotong pajak penghasilan atas uang internasional sebesar Rp 238,11 juta.

"Terima kasih kami kepada semua orang yang berpartisipasi dalam penggalangan dana ini, yang berdonasi, berbagi, terlibat dan percaya pada kekuatan kolektif untuk mengubah sebuah cerita. Mobilisasi ini hanya mungkin terjadi berkat Anda," tulis akun tersebut.

Sebelumnya, para netizen Brasil menggalang donasi untuk Agam Rinjani yang berhasil mengevakuasi jasad Juliana Marins.

Penggalangan donasi yang digalang Platform asal Brasil, VOAA itu berhasil mengumpulkan uang lebih R$522 ribu (sekitar Rp 1,5 miliar). 

Namun pada Senin (30/6/2025) pagi penggalangan dana dibatalkan dengan alasan muncul banyak kontroversi. 

Salah satu pemicu pembatalan donasi adalah pertanyaan publik terkait biaya administrasi sebesar 20 persen yang diterapkan oleh VOAA.  

Namun, baru sehari mengumumkan pembatalan, VOAA akhirnya menarik kembali pernyataannya. 

Informasi terbaru, dana tersebut tetap dilanjutkan diberikan kepada Agam Rinjani.

Dikutip dari CNN Brasil, Selasa (1/7/2025), VOAA menarik pernyatannya dan mengumumkan bahwa donasi sekitar Rp 1,5 miliar itu sepenuhnya akan ditransfer ke Agam Rinjani tanpa potongan biaya.

Pengumuman ini disampaikan oleh Vicente Carvalho, pendiri platform Razões Para Acreditar, yang bertanggung jawab atas penggalangan dana itu.

Menurut Vicente, keputusan itu direvisi setelah banyak permintaan agar jumlah itu diberikan kepada Agam Rinjani.

Seperti diketahui. Agam dikenal luas oleh warganet Brasil setelah membagikan video saat ia mengevakuasi jenazah Juliana yang tergelincir di jurang sedalam 600 meter. 

Ia juga melakukan siaran langsung saat proses evakuasi berlangsung.

Dalam videonya, Agam dan tim relawan memegang tubuh Juliana agar tidak tergelincir lebih jauh sebelum evakuasi selesai. 

“Saya belum bisa tidur sampai sekarang. Sangat sedih. Kami tidak bisa menyelamatkannya. Banyak yang membantu. Kami menemani dia sepanjang malam di tepi tebing. Saya menahan Juliana agar tidak jatuh lagi sejauh 300 meter,” ungkap Agam dalam wawancara bersama media Brasil GLOBO.

Berkat aksinya tersebut, warganet Brasil menjulukinya sebagai pahlawan hingga malaikat.

Keluarga Juliana Marins juga berterima kasih pada Agam.

Gelombang dukungan terhadap Agam pun semakin berdatangan hingga beberapa warganet menawarkan dirinuntuk memberi bantuan.

Dalam wawancara bersama penerjemah Sinta Stepani, puluhan warga Brasil bahkan meminta agar dibuatkan penggalangan dana sebagai bentuk apresiasi atas aksi penyelamatan Agam. 

Awalnya, pria tersebut menolak menyebutkan nomor rekening karena ia tidak mengharap imbalan atas perbuatannya.

Namun, setelah banyak desakan, Agam menyatakan bersedia menerima bantuan tersebut, dengan komitmen untuk membagikannya kepada rekan-rekan yang terlibat dalam misi penyelamatan, dan sebagian dana akan digunakan untuk reboisasi di wilayah-wilayah yang ia lewati.

“Ia berterima kasih dengan tulus dan meminta maaf karena tidak bisa menyelamatkan Juliana. Ia akan menanam pohon dengan uang tersebut untuk membantu kualitas udara di Indonesia,” ungkap Sinta dalam unggahan di media sosial.

Bersama influencer Julia Thum, Sinta sempat membuat video panduan cara berdonasi ke rekening internasional Agam, setelah banyak warga Brasil mengaku kesulitan mengirim uang lintas negara.

Cerita Lucu Agam Usai Dijanjikan Donasi 

AGAM DI KOMPLAIN- Agam Rinjani sempat kena komplain Keluarga Juliana Marins. Agam lalu membongkar sosok yang menemukan jenazah Juliana Marins di Gunung Rinjani. 
AGAM DI KOMPLAIN- Agam Rinjani sempat kena komplain Keluarga Juliana Marins. Agam lalu membongkar sosok yang menemukan jenazah Juliana Marins di Gunung Rinjani.  (Youtube YIM Official/Instagram @tyo_survival)

Agam Rinjani, anggota tim evakuasi jasad Juliana Marin, mengungkap cerita lucu di balik adanya donasi sekira Rp 1,54 miliar dari warga Brasil untuknya. 

Diakui Agam, kabar dia dapat donasi lebih Rp 1 miliar dari Brasil itu sempat membuatnya pusing karena banyak yang menanyakan itu padanya. 

Orang-orang ini mengira Agam sudah menerima donasi itu.

"Pusing juga, orang-orang di Lombok pada tanya. Dikira uang sudah kuterima kah. Padahal, itu uang masih di sana (Brasil). Itu pun kepotong 20 persen kan. Belum pajak negara juga," aku Agam dikutip dari tayangan podcast Curhat Bang Denny Sumargo pada Rabu (2/7/2025). 

Tak hanya itu, orang-orang yang tidak pernah menghubunginya pun mengontaknya baru-baru ini. 

Baca juga: Agam Rinjani Tak Pusingkan Kontroversi Donasi Rp 1,54 M dari Brasil, Terkuak Pekerjaannya Selama Ini

Bahkan, orang yang sebelumnya ketika dia hubungi tidak pernah menjawab, kini tiba-tiba menanyakan kabarnya 

"Ada yang bilang: woi, kaya kau sekarang," ungkap Agam dengan gaya santainya. 

Agam mengaku tidak menyangka akan mendapatkan donasi sebanyak itu. 

Pasalnya, saat sedang siaran langsung tentang proses Juliana Marins, dia tidak menanggapi permintaan netizen Brasil untuk mengirimkan nomor rekeningnya. 

"Banyak yang bilang, kirim nomor rekeningmu. Kubilang, saya tidak butuh uang. Saya cuma mau rescue. Gak balas semua saya," katanya. 

Tahu-tahu, kata Agam sudah ada yang membuat penggalangan dana dari Brasil. 

Saat itu, dia sempat dihubungi, namun karena ponselnya hang, sehingga kepencet. 

Pihak yang membuat penggalangan dana ini ternyata adalah warga negara Indonesia yang tinggal di Rio de Jeneiro, Brasil.

"Akhirnya baru kutahu, ternyata orang toraja yang tinggal di Rio de Jeneiro," sebut Agam. 

Saat dia sudah turun dari gunung, dia akhirnya bisa berkomunikasi dengan pihak penggalang dana ini melalui siaran langsung. 

Saat itu dia diminta untuk menyetujui otorisasi agar penggalangan dana ini bisa dilakukan. 

Namun, sebelum itu Agam mengajak seorang relawan lagi untuk berdiskusi. 

Relawan bernama Tyo ini meminta Agam untuk menanyakan tujuan penggalangan dana tersebut. 

Ternyata, pihak penyelenggara berharap dana itu untuk bisa dipakai membeli perlengkapan rescue karena melihat miliknya sudah usang.

Selain itu, uang itu juga untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. 

Saat itu, Agam juga mengatakan, uang itu akan dibagi-bagikan kepada para relawan lainnya untuk memperbaiki alat yang mereka miliki. 

"Kalau ada lebih ya, kubelikan bibit pohon, untuk ditanam di Rinjani. Pokoknya uang ini kubuat untuk Rinjani lebih baik dan lebih aman," katanya. 

Agam tidak berpikiran untuk menguasai semua uang donasi itu sendiri, karena menurutnya tidak enak menjadi orang kaya. 

"Saya sudah difitnah jadi orang kaya, padahal uang belum ada. Gak enak jadi orang kaya," akunya. 

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved