Kapal Tenggelam di Selat Bali

Inilah Kapal TNI AL yang Temukan KMP Tunu Pratama Jaya di Dasar Selat Bali, Simak Kecanggihannya

TNI AL berhasil menemukan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali berkat bantuan KRI Spica. Simak kecanggihannya.

Wikipedia
KAPAL TENGGELAM - KRI Spica yang berhasil mendeteksi keberadaan KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. 

Diketahui, TNI AL yang melakukan pemindaian bawah air berhasil menemukan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang sebelumnya tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025).

Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II, Laksma TNI Endra Hartono, mengatakan bangkai kapal berhasil ditemukan kemarin, Sabtu (12/5/2025), dengan pemindaian bawah air oleh KRI Spica.

Diurai Endra, menggunakan underwater camera, TNI AL melihat gambaran obyek dari sisi yang berbeda-beda di titik referensi 8, hingga pada percobaan ketiga berhasil mendapatkan tampilan tulisan KM Tunu Pratama Jaya dalam kondisi terbalik di kedalaman 49 meter.

"Kami mencoba beberapa kali pemindaian di bawah air di titik diduga KMP Tunu Pratama Jaya. Kami melihat nama dan bagian bawah kapal," terang Endra, Minggu (13/7/2025).

Tak berhenti sampai di situ, untuk benar-benar memastikan, percobaan dilakukan hingga 4 kali, dan TNI AL meyakini kondisi badan kapal dari bagian bawah serta mengambil gambar lebih detail.

Langkah selanjutnya, TNI AL akan melaksanakan perambuan pada titik referensi 8 tersebut untuk keamanan navigasi dan pelayaran yang ada di Selat Bali.

"Jarak dari LKK (lokasi kecelakaan kapal) ke lokasi (obyek) sejauh 3,9 kilometer," tambahnya.

Kini, TNI AL telah melakukan pengambilan sampel bawah air yang akan menjadi bahan referensi bersama tim gabungan untuk menentukan langkah kerja lanjutan.

Korban-Korban KMP Tunu Pratama Jaya Terus Ditemukan

Sebelumnya, Masa pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, kembali diperpanjang, Jumat (11/7/2025).

Perpanjangan masa pencarian itu diputuskan karena jumlah korban kapal masih terus ditemukan.

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, R Eko Suyatno menjelaskan, operasi SAR yang seharusnya berakhir setelah perpanjangan tiga hari, akan kembali diperpanjang.

Sesuai aturan, lama waktu perpanjangan adalah tiga hari. Artinya operasi SAR masih akan berlangsung setidaknya hingga hari ketiga belas atau Senin (14/7/2025) depan.

"Kami telah melaporkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan koordinator pencarian yakni Kepala Basarnas, hasilnya pencarian kami lanjutkan," kata Eko.

Eko menjelaskan, salah satu pertimbangan perpanjangan operasi SAR adalah masih ditemukannya korban-korban dari KMP Tunu Pratama Jaya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved