IHSG Tembus 7.000, IPOT Beri Rekomendasi Saham yang Terkait Suku Bunga dan Laba Q2

Setelah menembus level psikologis 7.000, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memicu rotasi ke saham sensitif suku bunga.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
IPOT
IHSG - Ilustrasi statistik pasar saham. Setelah menembus level psikologis 7.000 pada , Senin (14/7/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memicu rotasi ke saham sensitif suku bunga. 

Terkait spekulasi pemangkasan suku bunga global, David menegaskan bahwa dengan inflasi melandai, bank sentral utama mulai membuka opsi rate cut dan mendukung aset risiko.

Selanjutnya terkait rilis kinerja emiten Q2, terangnya, minggu ini akan dimulai fase pengumuman earnings untuk beberapa sektor, yakni perbankan dan konsumer utama.

Merespons dinamika pasar yang didorong sentimen pemangkasan suku bunga global dan rilis kinerja emiten Q2, IPOT merekomendasikan saham-saham dengan Booster Modal yang terpengaruh suku bunga dan Reksa Dana Saham Power Fund Series (PFS) yang memberikan akses transparan dan likuiditas yang lebih tinggi bagi investor karena tertopang MSCI Indonesia Large Cap:

1. Buy BBCA (Current Price: 8.625, Entry: 8.625, Target Price: 9.100 (5,51 persen), Stop Loss: 8.400 (-2,61 % ), Risk to Reward Ratio: 1:2,1). Dengan potensi pelonggaran suku bunga global dan lokal sektor banking sangat menarik untuk diperhatikan. Laba bersih BBCA per Mei 2025 juga dilaporkan tumbuh 16 % secara yoy. Jangka pendek BBCA mulai terlihat bottoming dan saat ini memberikan risk-reward yang cukup menarik sehingga layak buy.

2. Buy on Breakout ADMF (Current Price: 9.125, Entry: 9.250, Target Price: 9.800 (5,95 % ), Stop Loss: 9.000 (-2,70 % ) dan Risk to Reward Ratio 1:2,2). Emiten pembiayaan ADMF punya hubungan kuat dan berkorelasi dengan suku bunga. Dengan penurunan suku bunga mąką peminjam akan lebih tertarik untuk ambil kredit dengan bunga murah. Dalam jangka pendek emiten ini juga terlihat ada potensi untuk breakout dari area konsolidasinya.

3. Buy AADI (Current Price: 7.000, Entry: 7.000, Target Price: 7.575 (8,21 % ) Stop Loss: 6.676 (-4,63 % ) dan Risk to Reward Ratio 1:1,8). Tahun 2025 ini mempunyai title renewable energy. Meskipun AADI fokus terhadap batu bara, tapi the whole group of Adaro saat ini sedang membangun Adaro Green dan dalam jangka pendek AADI sangat menarik karena mengkonfirmasi area support yang telah diuji di level 6675.

4. Buy Reksa Dana Saham Premier ETF MSCI Indonesia Large Cap (XIML). Power Fund Series (PFS) XIML ini merupakan produk dengan komposisi MSCI Indonesia Large Cap. Saham large-cap cenderung tertinggal dalam reli pasar. Namun dengan mulai pulihnya arus modal asing dan stabilitas IHSG, rotasi sektor ke large-mid-cap sangat mungkin terjadi dan memberikan ruang catch-up performance.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved