MPLS Dimulai Senin, Dindik Surabaya Ingatkan Sekolah Tidak Biarkan Bullying Murid Baru

"Tetapi di hari pertama, bagaimana anak-anak bisa beradaptasi di kelas 1 dan kelas 7, itu kan perlu dipahamkan kepada orangtua"

surya/Bobby Constantine Koloway (Bobby)
MPLS TANPA PERUNDUNGAN - Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Yusuf Masruh memastikan pihaknya akan memantau pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Senin (14/7/2025) untuk mencegah perundungan (bully) oleh kakak kelas. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya memastikan akan memantau pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang rencananya dimuka, Senin (14/7/2025).

Dindik juga mengingatkan sekolah diingatkan untuk mencegah tindakan perundungan (bully) oleh kakak kelas.

"Biasanya kan kalau di sekolah itu, mohon maaf itu (MPLS) sinergi dengan anak OSIS, kakak-kakaknya. Jauh hari sudah (sekolah) mendapat pesan dari dindik, coba nanti dengan pendekatan-pendekatan edukatif, biar tidak ada perundungan," kata Kepala Dindik Surabaya, Yusuf Masruh saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (13/7/2025).

"Apalagi SD, kan nanti kalau anak adiknya kena perundungan dan tidak mau masuk sekolah kan kasihan. Jadi ini akan memakai pendekatan edukasi," tambah Yusuf.

Dindik Surabaya telah menggelar Pra-MPLS pada Jumat (11/7/2025) lalu. Pra-MPLS menjadi wadah penjelasan sebelumnya MPLS digelar.

"Mudah-mudahan nanti yang hari Senin semua sudah MPLS. Harapan kami nanti semua sekolah sudah ada panduan," kata Yusuf.

Rencananya MPLS akan berjalan selama sepekan (5 hari). Sekolah akan memberikan pendidikan kharakter kepada murid baru.

"Nanti akan ada pembentukan kharakter, ada pengenalan lingkungan, dan pengenalan bidang studi," urai Yusuf.

Sekolah harus menjamin perlindungan kepada siswa di sekolah. Harapannya anak-anak di 5 hari bisa menjalani dengan sehingga pembelajaran dengan mendalam, bermakna, aman, nyaman, dan gembira.

Yusuf menegaskan bahwa keterlibatan orangtua penting dalam pengenalan sekolah baru. Terutama, saat siswa mulai melakukan adaptasi di awal pembelajaran.

Ia menyarankan para orangtua agar menyempatkan mendampingi putra-putrinya. Sehingga ketika di sekolah bisa melihat apakah anaknya bisa beradaptasi dan mempercayakan pada teman-teman barunya. 

"Tetapi di hari pertama, bagaimana anak-anak bisa beradaptasi di kelas 1 dan kelas 7, itu kan perlu dipahamkan kepada orangtua," jelasnya.

Dindik juga mengumpulkan orangtua melalui wadah komite sekolah. Dengan begitu, orangtua akan paham dan ada sinergitas mengenai apa yang perlu dilakukan oleh sekolah.

Ketika siswa berada di sekolah maka tanggungjawab pendidikan dan perlindungan menjadi kewenangan sekolah. Namun sepulang sekolah, maka tanggungjawab beralih ke keluarga.

Yusuf mencontohkan mengenai adanya pelimpahan tanggung jawab. Setelah jam pembelajaran efektif pagi maka pada sorenya ada pelatihan talenta minat bakat, pembentukan h, menyelesaikan tugas-tugas sekolah.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved