Berita Viral

Apa Itu Bediding? Fenomena Suhu Dingin Ekstrem di Pulau Jawa Sejak Awal Juli 2025

Fenomena ini dikenal sebagai bediding, yang mulai ramai diperbincangkan di media sosial sejak awal Juli 2025. 

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Canva.com
SUHU DINGIN - Ilustrasi fenomena bediding di Jawa pada Juli 2025 

SURYA.CO.ID - Warga di berbagai wilayah Pulau Jawa belakangan dibuat heran dengan suhu udara yang mendadak dingin di pagi hari. 

Fenomena ini dikenal sebagai bediding, yang mulai ramai diperbincangkan di media sosial sejak awal Juli 2025. 

Fenomena bediding dirasakan oleh warga di berbagai daerah, terutama di Pulau Jawa. 

Suhu udara terasa lebih dingin dari biasanya, terutama saat pagi hari, meski cuaca umumnya cerah dan kering. 

Akun media sosial resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Juanda pun dipenuhi komentar warga Surabaya yang kaget dengan suhu dingin yang tak biasa. 

"Surabaya 20°C apa-apaan ini? ????," tulis akun @riz**** 

"Daratan rendah rasa daratan tinggi," tulis akun @iska***** 

Lantas, apa itu bediding dan sampai kapan fenomen ini terjadi? Simak penjelasannya.

Baca juga: Ramalan Cuaca Surabaya Hari Ini 12 Juli 2025: Berawan Tebal Sepanjang Hari dan Minim Potensi Hujan

Pengertian Bediding

Bediding merupakan kondisi cuaca yang lebih dingin dari biasanya, terutama di awal musim kemarau. 

Istilah bediding berasal dari serapan Bahasa Jawa bedhidhing, yang menggambarkan perubahan suhu mencolok saat musim kemarau dimulai.

Penyebab Bediding 

Ketua Tim Kerja Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ida Pramuwardani, menjelaskan bahwa bediding dipicu oleh kombinasi beberapa faktor atmosferik. 

"Fenomena bediding umum terjadi di Indonesia. Puncaknya terjadi pada musim kemarau, terutama pada Juli sampai September," katanya, dikutip dari Kompas.com, Kamis (4/7/2024). 

Beberapa penyebab utama bediding antara lain: 

1. Angin timuran dari Australia yang bersifat kering dan dingin 

2. Langit cerah tanpa awan 

3. Kelembapan udara rendah

Kondisi tersebut memungkinkan radiasi panas dari permukaan bumi menghilang cepat saat malam hari, menyebabkan suhu turun secara signifikan.

Baca juga: Surabaya Masuki Musim Bediding, Suhu Turun hingga 22°C: Warga Diimbau Siaga dan Jaga Kesehatan

Sampai Kapan Bediding Terjadi? 

BMKG memprediksi bahwa fenomena bediding akan berlangsung sepanjang puncak musim kemarau tahun ini. 

"Bediding diprediksi akan berlangsung dari Juli hingga September 2025," jelas Ida. 

Data BMKG menunjukkan bahwa suhu terendah selama fenomena bediding tercatat pada 8 Juli 2025 di Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega, Nusa Tenggara Timur, yaitu 12 derajat Celsius. 

"Itu salah satu suhu terendah yang tercatat sejauh ini selama musim kemarau tahun ini," ungkapnya. 

Sebagai perbandingan, pada tahun lalu (2024), suhu ekstrem sempat tercatat hingga 8,4 derajat Celsius di lokasi yang sama. 

Di daerah pegunungan seperti Lembang dan Dataran Tinggi Dieng, suhu saat puncak musim kemarau tercatat mencapai 15 derajat Celsius. 

“Fenomena ini merupakan bagian dari dinamika iklim musiman Indonesia. Bediding terjadi secara alamiah setiap tahun, terutama di wilayah dataran tinggi atau daerah yang jauh dari pantai,” terang Ida.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved