Batik Fosfor Surabaya Karya Putri Aprilia Tembus Pasar Global di 4 Negara

Pelaku UMKM Surabaya, Putri Aprilia, membawa batik fosfor ke pasar internasional.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: irwan sy
ahmad zaimul haq/surya.co.id
BATIK FOSFOR - UMKM Surabaya Batik Fosfor dari Tunik Putri tampil di Surabaya Culture Fashion 2025 yang digelar oleh Perkumpulan Pengusaha Busana (Persana) 2025, Rabu (2/7/2025) lalu. Corak warna beragam yang bisa Glow in The Dark menjadi salah satu keunikannya. 

SURYA.co.id, SURABAYA - Pelaku UMKM Surabaya, Putri Aprilia, membawa batik fosfor ke pasar internasional.

Aneka bentuk dari lembaran kain berwarna cerah dengan motif kontemporer itu diminati pelanggan dari empat negara, yakni Singapura, Jepang, Makau, hingga Afrika.

Putri menyebut, pasar ekspor dimulai dari seorang teman yang tertarik akan keunikan batik fosfor dan membawanya ke Singapura.

Bak gayung bersambut, ternyata produknya ini menarik kalangan turis di Negeri Singa tersebut.

“Pertama teman saya coba bawa satu, dan coba jual. Karena katanya unik kemudian mulai banyak minat. Dari sana toko dia mulai jual produk-produk saya. Dulu awalnya, pasar Singapura suka busana Malay yang warna nude, tapi makin ke sini karena lingkungannya turis berkumpul, di kawasannya Haji Lane, banyak acara malam, jadi makin banyak peminatnya,” ungkap Putri Aprilia kepada SURYA.co.id, Rabu (9/7/2025).

Dari pasar Singapura dan Kawasan Asia merambah ke Florida hingga Afrika.

Putri menilai pasar keduanya cukup bagus, terutama untuk produk handmade.

Hanya saja, butuh pengiriman barang yang cukup besar dibanding pasar Asia.

“Memang pasarnya sudah sampai di sana. Di luar unik dan handmade itu banyak dicari, cuma Afrika pengirimannya eman kalau tidak sekalian banyak. Kalau Singapura kan hand carry, dua koper,” ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, Putri mengaku, semakin mengenal selera masing-masing negara.

Dari sana ia juga terus belajar mengembangkan produk batik fosfor.

Seperti halnya di Makau dan Singapura disebut menyukai produk jadi.

Seperti baju, jaket, dari olahan lembaran kain handmade.

Namun berbeda dengan Jepang, yang cenderung memiliki karakter market suka dengan motif tertentu seperti bunga sakura, flamboyan dan produk home dekor.

Sementara di Indonesia, pasar batik fosfor tertinggi masih ada di Bali.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved