Sosok Melinda Zahra, Mahasiswi FIB UNAIR yang Wujudkan Mimpi Magang di Jepang

Interaksi langsung dengan pelanggan maupun rekan kerja menjadi sumber belajar yang sangat berharga.

“Bahasa Jepang itu baru terasa hidup saat kita benar-benar menggunakannya dalam keseharian. Dari situ aku merasa kemampuan bahasaku meningkat jauh lebih cepat,” tuturnya.

Tak hanya soal bahasa, Melin juga mendapat banyak pelajaran dari etos kerja masyarakat Jepang. 

Ia menyaksikan langsung bagaimana kedisiplinan, ketepatan waktu, dan kerja sama tim menjadi fondasi utama dalam dunia kerja di sana.

“Di tempatku, semua orang punya rasa tanggung jawab yang tinggi. Mereka saling bantu agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu. Nggak ada yang merasa lebih penting, semua kompak,” ujarnya.

Meski tengah menjalani magang dengan jadwal yang padat, Melin tetap memprioritaskan tanggung jawab akademiknya. 

Ia mengikuti perkuliahan secara daring dan bahkan telah menyelesaikan seminar proposalnya dari Jepang.

“Alhamdulillah, semuanya dipermudah. Aku jadi tetap bisa aktif kuliah sekaligus kerja. Jadi walau capek, harus tetap dijalani,” katanya.

Pengalaman ini menjadi titik balik bagi Melin. Ia merasa bahwa magang di luar negeri bukan hanya tentang menambah pengalaman kerja, tetapi juga memperluas perspektif hidup. 

Ia belajar untuk mandiri, menghargai perbedaan budaya, dan tetap konsisten dengan tujuan akademik.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS