Obati Kekecewaan Petani Terdampak Banjir, Bupati Kediri Salurkan Bantuan Benih Jagung dan Padi

Respons cepat itu diwujudkan dengan pendistribusian benih sesuai dengan kondisi di lapangan, apakah untuk masa tanam padi atau jagung.

Penulis: Isya Anshori | Editor: Deddy Humana
Humas Pemkab Kediri
BANTUAN BENIH - Dispertabun Kabupaten Kediri menyalurkan bantuan benih jagung di Kecamatan Papar, Senin (7/8/2025). Bantuan benih pertanian disalurkan menyusul laporan lahan pertanian yang terdampak banjir di sejumlah wilayah. 

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramono kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap nasib para petani. Kali ini bantuan benih pertanian langsung disalurkan menyusul laporan lahan pertanian yang terdampak banjir di sejumlah wilayah.

Begitu menerima laporan dari masyarakat, Mas Dhito langsung menginstruksikan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) untuk menindaklanjutinya. 

Respons cepat itu diwujudkan dengan pendistribusian benih sesuai dengan kondisi di lapangan, apakah untuk masa tanam padi atau jagung.

"Arahan dari Mas Dhito jelas, bantuan benih ini harus disesuaikan dengan kebutuhan petani dan tetap mengikuti pola serta varietas yang biasa mereka tanam," kata Plt Kepala Dispertabun Kediri, Sukadi, saat menyerahkan bantuan di Desa Purwotengah, Kecamatan Papar, Senin (7/7/2025).

Setidaknya ada empat titik desa yang menjadi prioritas distribusi. Di Desa Cerme, Kecamatan Grogol, bantuan berupa 350 KG benih jagung disalurkan untuk lahan seluas 10 hektare. 

Sementara di Desa Datengan, yang masih berada di kecamatan yang sama, sebanyak 350 KG benih padi diberikan untuk area pertanian dengan luasan serupa.

Di Kecamatan Purwoasri, tepatnya di Desa Merjoyo, penyaluran benih padi mencapai lebih dari 1.000 KG. Bantuan itu ditujukan untuk membantu petani yang terdampak pada lahan seluas 30 hektare. 

Sedangkan di Desa Purwotengah, Kecamatan Papar, sekitar 200 KG benih jagung disiapkan untuk membantu pemulihan lahan gagal panen seluas 10 hektare.

Sukadi menambahkan, bantuan ini juga merupakan dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional, sekaligus upaya meringankan beban petani pasca banjir. Terlebih menurutnya, tahun 2025 diprediksi akan menjadi musim basah sehingga cukup sulit diprediksi.

Kondisi ini, lanjut Sukadi memberikan dampak signifikan bagi para petani, terutama di wilayah dataran rendah. Banyak lahan pertanian, termasuk yang ditanami padi dan jagung menjadi terendam, bahkan mengalami gagal panen.

Seperti diakui Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Papar, Ari Setiawan, lahan pertanian di Desa Purwotengah sempat terendam air selama beberapa hari. Akibatnya, tanaman petani mengalami gagal panen.

"Selain faktor hujan, saluran pembuangannya juga kurang memadai sehingga tidak bisa langsung menampung air hujan," kata Ari.

Penyaluran benih yang disesuaikan dengan kebutuhan petani, sebagaimana harapan Mas Dhito, mampu menjaga produktivitas sektor pertanian di Kabupaten Kediri. Mengingat kabupaten dengan 344 desa ini menjadi salah satu lumbung pangan di Jawa Timur.

Adapun selain bantuan berupa benih, Pemkab Kediri juga memberikan bantuan berupa penyemprotan pupuk mikro menggunakan drone di Desa Merjoyo, Purwoasri. Bantuan ini diberikan untuk memulihkan tanaman yang terendam banjir pada akhir Mei 2025 lalu. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved