Pengurus IDI Surabaya 2025-2028 Resmi Dilantik, Komitmen Jawab Tantangan Profesi di Era Litigious

IDI Surabaya melantik sejumlah dokter sebagai pengurus baru periode 2025-2028 di Vasa Hotel Surabaya.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: irwan sy
Nur Ika Anisa/TribunJatim.com
PELANTIKAN PENGURUS IDI SURABAYA - Ketua IDI Surabaya, dr Muhammad Shoifi SpOT(K) (kanan), di tengah acara pelantikan pengurus IDI Surabaya periode 2025-2028 yang digelar di Vasa Hotel Surabaya, Sabtu (5/7/2025). 

SURYA.co.id, SURABAYA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Surabaya melantik sejumlah dokter sebagai pengurus baru periode 2025-2028 di Vasa Hotel Surabaya, Sabtu (5/7/2025).

Pelantikan dilakukan oleh IDI Jawa Timur setelah Surat Keputusan (SK) kepengurusan disahkan oleh pengurus besar IDI.

Ketua IDI Surabaya, dr Muhammad Shoifi SpOT (K), mengatakan pihaknya telah menjalin Memorandum of Understanding dengan corporate lawyer resmi IDI Surabaya sebagai bagian dari komitmen organisasi dalam perlindungan hukum bagi seluruh anggota.

“Salah satu program unggulan kita adalah di era saat ini dan ke depan yang kita hadapi. Bahwa era kita adalah era litigious. Maka perlindungan hukum menjadi fokus, salah satu fokus besar kita untuk bisa memberikan perlindungan hukum bagi seluruh dokter anggota IDI Surabaya,” ungkapnya, Sabtu (5/7/2025).

Shoifi menyebut dalam periode ini ada tiga tantangan besar yang menjadi catatan organisasi, yakni liberalisasi kesehatan, yang juga termasuk liberalisasi kedokteran.

Kedua adalah masyarakat yang saat ini disebut masyarakat litigius atau irilitigius, kemudian ketiga adalah era milenialisme.

“Menjadi tantangan besar bagi IDI Surabaya, bagi organisasi profesi dokter untuk bisa memberikan jawaban-jawaban, memberikan solusi terhadap semua kebutuhan dan kepentingan dari anggota kita. Terkait pada aspek etik, kesejawatan, profesionalisme dan juga pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, dalam periode 'IDI adalah Rumah Kita' menjadi program besar untuk melindungi seluruh anggotanya, wadah untuk silaturahmi dan berkolaborasi sinergis dengan seluruh stakeholder dan organisasi profesi tersebut.

Dalam hal ini, Shoifi menekankan untuk menjadikan IDI sebagai rumah sejawat.

Hal ini terkait dengan etik, kesejawatan, profesionalisme dari seorang dokter.

"Kedua adalah menjadikan IDI sebagai rumah manfaat. Bahwa IDI tidak boleh tercerabut dari akar masyarakat di mana kita berasal, dari mana kita lahir dan dari mana kita tumbuh. Sehingga khususnya IDI Surabaya harus bisa menjadi rumah manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di masyarakat Surabaya,” sebutnya.

Dalam kepengurusan periode ini, Shoifi menyebut banyak bidang baru dan jumlah kepengurusan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan permasalahan di masyarakat.

Salah satu yang baru adalah bidang usaha medico entrepreneurship, bidang integrasi, inovasi, dan riset serta mengembangkan IDI Surabaya Learning Center.

“Kota Surabaya kita tahu adalah kota terbesar nomor dua di Indonesia. Tentu permasalahannya sangat berbeda dengan kota-kota yang lain. Permasalahan masyarakat kita sangat kompleks. Kita juga memiliki anggota yang sangat beragam,” ucapnya.

Dalam pelantikan ini, turut hadir Mantan Ketua IDI Pusat Dr dr M Adib Khumaidi SpOT, Ketua MKEK Surabaya Prof Dr dr Usman Hadi SpPD-KPTI, Perwakilan IDI Jatim dr M Rofiq Hudiono selaku Ketua Bidang Organisasi IDI Jatim dan Lawyer Advokat Masbuhin SH.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved