RSUD dr Iskak Tulungagung Ubah Ruangan Perawatan Pasien Jadi Standar KRIS, Maksimal 4 Bed/Ruangan

RSUD dr Iskak Tulungagung melakukan perubahan pada ruangan perawatan pasien untuk memenuhi standar KRIS (Kelas Rawat Inap Standar)

Penulis: David Yohanes | Editor: irwan sy
david yohanes/surya.co.id
STANDAR KRIS - Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, Jawa Timur, dr Kasil Rokhmad. Kasil mengatakan tengah merombak seluruh ruang rawat inap menjadi Kamar Rawat Inap Standar (KRIS). 

SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - RSUD dr Iskak Tulungagung, Jawa Timur, melakukan perubahan pada ruangan perawatan pasien untuk memenuhi standar KRIS (Kelas Rawat Inap Standar).

Hal ini dilakukan untuk mengejar target 60 persen ruang rawat inap berdasarkan standar KRIS, di mana ketentuan yang harus dipenuhi, yakni maksimal hanya 4 tempat tidur dalam 1 ruangan, lengkap dengan kamar mandinya.

“Ada 12 kriteria yang harus dipenuhi, mulai dari suhu, kebisingan, sirkulasi udara dan sebagainya. Yang sudah memenuhi KRIS saat ini 139 tempat tidur,” jelas Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Kasil Rokhmad.

Saat ini kapasitas tempat tidur RSUD dr Iskak secara total sekitar 510.

Sementara yang sedang dalam proses pembangunan ada 16 ruangan standar KRIS.

RSUD dr Iskak berupaya mengejar target 60 persen KRIS di tahun ini, seperti yang ditetapkan pemerintah.

Untuk memenuhi KRIS, maka ruangan lama, utamanya kelas 3 harus dirombak.

Salah satu yang sudah tuntas, adalah ruang Anggrek yang awalnya 30 tempat tidur, kini menjadi 19 tempat tidur KRIS.

Ruangan lain yang sudah KRIS ada di Graha Mandiri, Nangkula, Sadewa, dan Bima.

“Kita tidak bisa hanya sekedar menyekat ruangan lama, karena jumlah tempat tidur akan berkurang. Harus ada pembangunan baru,” tutur dr Kasil.

Saat ini yang sudah KRIS sejumlah 139 tempat tidur, dan berupaya menjadi 186 tempat tidur.

RSUD dr Iskak Tulungagung belum menghitung kebutuhan anggaran untuk mengejar kekurangan KRIS ini.

Masih menurut dr Kasil, pihaknya berupaya tidak mengurangi jumlah ruangan seperti sebelum diberlakukan KRIS.

“Antreannya sangat banyak, jangan sampai tempat tidurnya berkurang,” katanya.

RSUD dr Iskak Tulungagung saat ini menyandang status rumah sakit kelas A dan menjadi salah satu rumah sakit rujukan untuk Jawa Timur selatan.

Karena itu yang berobat di sini bukan hanya dari Tulungagung, namun dari daerah sekitar.

Karena itu jika jumlah tempat tidur berkurang dalam upaya mengejar KRIS, maka dikhawatirkan akan menjadi sumber keluhan baru dari masyarakat.

Manajemen akan membangun ruang rawat inap baru jika upaya renovasi ruangan yang ada sudah dilakukan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved