Pajak Daerah dan Belanja Sosial Turun, Nasdem Kritik P-APBD Kediri Tidak Sesuai Kebutuhan Rakyat
Penurunan ini dinilai mengganggu proyeksi fiskal daerah dan harus dijelaskan penyebabnya secara objektif.
Penulis: Isya Anshori | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, KEDIRI - DPRD Kabupaten Kediri bukannya tidak kritis atas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.
Dalam pembahasan raperda yang diajukan pemda itu, Fraksi Partai NasDem DPRD Kediri memberikan sejumlah catatan, Rabu (2/7/2025).
Salah satunya menyoroti sisi pendapatan daerah hingga kebijakan belanja yang dianggap tidak selaras dengan kebutuhan masyarakat.
Ketua DPD Partai NasDem Kediri, Luthfi Mahmudiono menegaskan pentingnya transparansi pemerintah daerah dalam menyampaikan sumber kenaikan target pendapatan Rp 48 miliar atau 1,47 persen dari anggaran sebelumnya.
"Kami ingin tahu secara rinci dari mana saja sumber kenaikan ini, agar publik juga paham dan tidak terjadi asumsi liar di lapangan," kata Luthfi saat dikonfirmasi, Kamis (3/7/2025).
Luthfi juga mempertanyakan langkah pemda yang justru menurunkan target pendapatan dari sektor pajak daerah Rp 6,9 miliar.
Padahal, sektor ini menjadi salah satu andalan pemasukan daerah. "Pajak apa saja yang diturunkan targetnya. Ini perlu dijelaskan dengan gamblang," tegasnya.
Tidak hanya itu, Fraksi NasDem juga mengkritisi penurunan tajam pada komponen Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang Sah, dari Rp 275 miliar menjadi Rp 179 miliar.
Penurunan ini dinilai mengganggu proyeksi fiskal daerah dan harus dijelaskan penyebabnya secara objektif.
Di sisi belanja, Fraksi NasDem mencatat adanya penambahan anggaran Rp 85 miliar atau 2,48 persen.
Namun menurut Luthfi, arah penggunaan tambahan belanja ini harus diarahkan pada sektor-sektor krusial, seperti mitigasi bencana dan penyediaan air bersih.
"Wilayah lereng Kelud dan Wilis beberapa waktu lalu mengalami bencana banjir dan tanah longsor. Ini seharusnya jadi perhatian utama," ucapnya.
Luthfi juga menyoroti kondisi darurat air bersih di sejumlah daerah, terutama di Kecamatan Ngancar dan Desa Plosolor, Kecamatan Plosoklaten, yang mengalami pencemaran sumur.
Fraksi NasDem mendorong penambahan penyertaan modal bagi PDAM agar bisa memperluas jangkauan pelayanan dan memenuhi kebutuhan air bersih warga terdampak.
Salah satu poin lainnya adalah penambahan anggaran Rp 1,7 miliar dalam unsur pendukung urusan pemerintahan.
perubahan APBD 2025
RAPBD Kediri 2025
pajak daerah Kediri turun
Partai NasDem
DPRD Kediri
belanja sosial Kediri berkurang
APBD Kediri menuai kritik
Bupati Kediri Hanindito Himawan Pramana (mas Dhito
APBD tak sesuai amanat rakyat
efisiensi anggaran
Kediri
Ada Wadah SAHABAT, Anak-Anak Bisa Curhat Persoalan Lewat WA Dan Ditindakanjuti Forum Anak Kediri |
![]() |
---|
Krisis Guru Sekolah Minggu Mencuat di Muskerwil Bamag Kediri, Mas Dhito Ajak Rumuskan Solusi Bersama |
![]() |
---|
Persebaya Surabaya Rencanakan Uji Coba Tambahan Sebelum Super League 2025/2026 Dimulai |
![]() |
---|
Hindari Keluhan Akibat Bising, Pemkab Kediri Bahas Aturan Sound Karnaval Jelang Agustusan |
![]() |
---|
Pastikan Tepat Sasaran, Vinanda Prameswati Tinjau Penyaluran Bantuan Pangan di Kota Kediri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.