Berita Viral
Akhirnya Keluarga Nenek Nasikah Minta Maaf Usai Viral Titipkan ke Griya Lansia, Adik Bantu Biayai
Viralnya kasus anak membuang ibu kandung di Griya Lansia Husnul Khatimah membuat keluarga besar nenek Nasikah bereaksi.
SURYA.CO.ID - Viralnya kasus anak membuang ibu kandung di Griya Lansia Husnul Khatimah membuat keluarga besar nenek Nasikah bereaksi.
Mereka kini bergotong royong membantu merawat dan membiayai tempat tinggal nenek Nasikah di daerah Mulyorejo, Surabaya.
Bahkan, adik Nasikah secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas kegaduhan yang terjadi.
Hal ini terungkap saat nenek Nasikah dikunjungi konten kreator sekaligus anggota polisi dari Polres Lamongan Ipda Purnomo dan Kapolsek Mulyorejo, Kompol Aspul Bakti, belum lama ini.
Dalam pertemuan itu, nenek Nasikah didampingi dua anak yang sebelumnya menitipkan ke Griya Lansia, Fitriya dan Sri Rahayu serta keluarga lainnya.
Baca juga: Telanjur Viralkan Nenek Nasikah Dibuang 2 Anaknya ke Griya Lansia, Pemilik Kini Siap Tampung Lagi
Fitriya memastikan sang ibu sudah tinggal di kos daerah Mulyorejo, Surabaya.
"Untuk membayar kosnya ditanggung seluruh keluarga besar, jadi patungan," kata Fitriya.
Sementara untuk makanan akan ditanggung anaknya, dan merawatnya dilakukan bergantian dengan keluarga lain.
Adik Nasikah yang ada di sana juga berjanji akan membantu membiayai kos kakaknya.
Dalam kesempatan itu adik Nasikah juga meminta maaf kepada semua pihak atas kejadian itu.
"Kenapa keponakan saya mengambil keputusan itu. Mungkin dia sudah tidak tahan lagi,
Tapi bagaimana pun itu salah.
"Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang merasa hatinya terguncang dengan adanya berita ini. Saya minta maaf," katanya dengan suara menahan tangis.
Dia mengaku menyadari jika ada orang yang menghujat ketika mengetahui ada anak membuang orangtuanya.
"Saya pun menghujat. Tapi sumber aslinya kan tidak tahu.
Ya gak pa pa netizen bebas, gak bisa dihalangi. monggo. Cuma, sumber aslinya kurang paham, kurang tahu, sehingga beritanya seperti ini," katanya.
Menurutnya, apa yang dilakukan dua keponakannya adalah bentuk kekhilafan.
"Berita ini, pahit tapi bisa menyembuhkan penyakit," katanya sebelum membacakan doa untuk kebaikan semuanya.
Seperti diketahui, kabar ini viral setelah diunggah pendiri Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra di media sosialnya.
Arief memperlihatkan momen ketika Nasikah diantar kedua putrinya.
“Dua anak kandung buang ibunya ke Griya Lansia. Sidoarjo, Jumat 27 Juni 2025,” tulis di keterangan video.
Ia menjelaskan, kedua anak kandung Nasikah yang mengantar secara langsung.
“Jangan nangis dengan berita ini. Jadi ada satu ibu ini, di samping saya. Jadi beliau ini diserahkan anak kandungnya secara total ke Griya Lansia,” ucap Arief Camra.
“Saya nggak bisa ngomong, karena dalam draft yang ditandatangani, jika beliau ini tutup usia, maka dua anaknya nggak perlu dikabari, dalam draft,” lanjutnya.
Kedua anak Nasikah inisial SR dan F mendapatkan penjelasan terkait konsekuensi jika menyerahkan sang ibu ke panti jompo.
"Griya Lansia itu sebenarnya tidak boleh untuk orang yang masih memiliki keluarga, apalagi anak. Berhubung tidak ada titik temu, tidak ada yang merawat atau tidak mau merawat, Ibu boleh menyerahkan ke Griya Lansia tapi total."
"Maksudnya, tidak akan ketemu ibu lagi. Kalau meninggal, tidak kita kabari. Bersedia? Dengan segala resiko. Nanti tanda tangan di atas materai. Tega, ya?" tanya Arief lagi.
Setelah memahami persyaratan, kedua anak Nasikah menandatangi surat perjanjian.
"Ikhlas. Sudah jalannya," kata seorang anak Nasikah.
Namun, baru beberap saat video viral, Nasikah akhirnya dijemput kembali oleh kedua anaknya.
Kabar kepulangan Nasikah diungkap Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra.
Melalui unggahan Instagram, Arief Camra, menjelaskan alasan kedua anak Nasikah akhirnya mau menjemput ibunya lagi.
Arief menyebut, kedua anak Nasikah inisial SR dan F mengalami tekanan batin.
"Begitu saya unggah, (video penyerahan Nasikah) direspons banyak oleh masyarakat. Beliau (SR dan F) tertekan. Mereka mendapat tekanan dari tetangga, teman kerja, pemerintah setempat, dan lain-lain."
"Akhirnya, beliau merasa gundah dan menangis. Beliau ke tempat kami dan meminta izin mengambil ibunya lagi," terangnya.
Kondisi ini membuat Arief Camra lega, sebab sejak awal dirinya tak setuju dengan keputusan SR dan F yang memilih menitipkan ibunya di yayasan daripada merawat sendiri di rumah.
"Tapi alhamdulillah, kami tidak ada niatan menahan. Justru sejak awal kami menolak. Dengan kejadian ini, kita ambil hikmahnya," kata Arief.
Ia menilai, tekanan batin yang dialami SR dan F merupakan ganjaran karena sudah berbuat tak baik kepada sang ibu.
"Punya niat buruk kepada orang tua, dibayar cash sama Allah. Beliau dibikin tertekan, malu oleh netizen. Jadi, memang betul beliau dijemput setelah hanya sehari. Selanjutnya, perawatan kami serahkan kepada keluarga," katanya di akhir video.
Pengakuan Berbeda Anak Nasikah

Sebelumnya, Fitriya menguraikan alasan menitipkan ibunya ke panti jompo.
Fitriya menyebut, awalnya Nasikah tinggal di sebuah rumah kawasan Babatan, Surabaya.
Namun, rumah tersebut terpaksa dijual karena ada saudara yang terjerat utang.
Nasikah dan keluarga kemudian tinggal di rumah kos kawasan Kecamatan Mojo.
Sayangnya, Nasikah tidak betah.
“Emak dan adik saya enggak betah, minta balik ke Babatan. Karena di sini sudah tidak ada tanah, maka emak saya ngekos,” kata Fitriya, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.
Saat masih bisa berjalan, Nasikah bekerja sebagai pencabut rumput di lahan yang tak jauh dari kosnya.
Namun, suatu hari dia mengalami gangguan kesehatan sepulang kerja hingga tidak bisa berjalan.
“Terus ibu saya bawa pulang ke Mulyorejo, ke rumah saya. Lah di sana ibuku suka ngesot (merangkak) ke luar rumah sampai mau keluar jalan raya."
"Digendong balik lagi ke rumah, gitu terus,” ungkapnya.
Baca juga: Akhirnya Pemerintah Beri Penghargaan Tim Evakuasi Juliana Marins, Donasi Agam Rinjani Nyaris Batal
Rumahnya yang hanya berukuran 4x4 meter itu ditinggali oleh lima kepala selama dua tahun dan dinilai terlalu sesak.
Begitu pun yang dirasakan oleh anak pertamanya Nasikah, Sri Rahayu yang masih tinggal dengan mertuanya.
Oleh karena itu, mereka berniatan menetapkan menitipkan Nasikah ke tempat lain.
Sebab, anak ketiganya sudah meninggal.
Tahun 2024, Fitriya berencananya menitipkan Nasikah ke Rumah Sosial milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).
Namun, tidak setujui karena masih memiliki keluarga dan terikat dengan Perwali Kota Surabaya.
“Kan ada anak, meskipun tidak punya rumah enggak bisa diterima. Akhirnya saya dapat info dari teman soal Griya Lansia,” ujarnya.
Dia mendapat informasi jika menitipkan ke Griya Lansia tidak dipungut biaya dan akan dirawat dengan baik.
Akhirnya, Fitriya pun menghubungi Ketua Yayasan Griya Lansia, Arief Camra.
“Enak gratis, ternyata benar diterima dengan baik tapi ujung-ujungnya dikontenin dengan judul seperti itu. Sebenarnya tidak begitu Mbak,” ujarnya.
Fitriya mengatakan bahwa dia berniat meminta tolong untuk menitipkan ibunya.
Namun, dia kecewa lantaran Arief Camra memberikan narasi yang tidak sesuai.
“Saya niatan ke saya cuma minta bantuan untuk menitipkan ibu. Tapi kok ternyata itu diviralkan dengan caption membuang,” tuturnya.
Di perjanjian awal, terang Fitriya, pihak keluarga akan dikabari jika terjadi sesuatu pada Nasikah.
Namun, Arief mengatakan hal berbeda pada video unggahannya.
“Tidak akan dikabari itu bahasa kasarnya gitu, dalam surat itu tidak ada membuang."
"Supaya keluarga lain tidak ada yang berniatan untuk nitip ke sana. Aslinya bisa dijenguk dan dikabari,” ucapnya.
Ia bahkan menunjukkan menunjukkan bukti obrolan chat WhatsApp antara dirinya dengan Arief Camra.
Bahwa, Arief menuliskan, “Secara perjanjian memang kejam tapi insyaAllah kalau ada apa-apa pasti saya kabari."
Setelah viral dan kecewa dengan pihak Griya Lansia, keluarga Nasikah pun kembali menjemput.
Kini, Nasikah kembali ke kos lamanya yang berada di kawasan Babatan Surabaya.
Keluarga besarnya pun merawatnya secara bergantian dalam sehari karena harus bekerja dan merawat keluarga. (Lu'lu'ul/surya malang)
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
Nenek Nasikah
Ipda Purnomo
ibu dibuang anak
Yayasan Griya Lansia Khusnul Khatimah
Anak Titipkan Ibu ke Griya Lansia
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Lihat Harga Token Listrik Rumah Tangga Per Tanggal 1 September 2025, Lengkap Cara Hitungnya |
![]() |
---|
5 Tokoh Penting yang Beri Bantuan Untuk Keluarga Driver Ojol Affan, Ada Pramono hingga Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Mahfud MD Bongkar Gaji DPR: Lebih dari Rp 230 Juta, Bisa Miliaran Rupiah |
![]() |
---|
Tabiat Farel Prayoga Bikin Kagum, Enggan Terima Hadiah Mewah untuk Konten, Pilih Usaha Beli Sendiri |
![]() |
---|
Sosok Pengemudi Rantis Brimob yang Resmi Tersangka Kasus Kematian Driver Ojol Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.