Ibu Diserahkan ke Panti Jompo

Perjuangan Nasikah Lansia Sidoarjo demi Hidupi Anaknya, Kini Malah Diserahkan ke Panti Jompo

Dulu mati-matian membesarkan anak-anaknya, kini Nasikah, wanita lanjut usia (lansia) asal Sidoarjo, Jawa Timur, malah diserahkan ke panti jompo.

|
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
TikTok Arief Camra
DISERAHKAN - Tangkap layar momen Nasikah, lansia asal Sidoarjo, diserahkan kedua putrinya ke Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang, Jawa Timur. 

SURYA.CO.ID - Dulu mati-matian membesarkan anak-anaknya, kini Nasikah, wanita lanjut usia (lansia) asal Sidoarjo, Jawa Timur, malah diserahkan ke panti jompo.

Nasikah memiliki dua anak perempuan, dan satu laki-laki.

Sejak suami tiada, Nasikah menjadi orang tua tunggal. Ia berjuang keras mencari nafkah demi membiayai ketiga anaknya.

Ketika anaknya beranjak dewasa, Nasikah dirawat oleh putranya. 

Namun, kini putranya sudah meninggal dunia. 

Sementara dua putri Nasikah justru enggan mengurus sang ibu. 

Mereka justru menyerahkan ibunya ke Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang, Jawa Timur. 

Hal tersebut terungkap dalam video di akun Tiktok Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra.

Arief memperlihatkan momen ketika Nasikah diantar kedua putrinya.

“Dua anak kandung buang ibunya ke Griya Lansia. Sidoarjo, Jumat 27 Juni 2025,” tulis di keterangan video.

“Jangan nangis dengan berita ini. Jadi ada satu ibu ini, di samping saya. Jadi beliau ini diserahkan anak kandungnya secara total ke Griya Lansia,” ucap Arief Camra.

Baca juga: Kisah Pilu Nasikah Lansia Sidoarjo Diserahkan Anaknya ke Panti Jompo, Rela Tak Dikabari jika Wafat

Ia menjelaskan, kedua anak kandung Nasikah yang mengantar secara langsung.

“Jangan nangis dengan berita ini. Jadi ada satu ibu ini, di samping saya. Jadi beliau ini diserahkan anak kandungnya secara total ke Griya Lansia,” ucap Arief Camra.

“Saya nggak bisa ngomong, karena dalam draft yang ditandatangani, jika beliau ini tutup usia, maka dua anaknya nggak perlu dikabari, dalam draft,” lanjutnya.

Kedua anak Nasikah inisial SR dan F mendapatkan penjelasan terkait konsekuensi jika menyerahkan sang ibu ke panti jompo.

"Griya Lansia itu sebenarnya tidak boleh untuk orang yang masih memiliki keluarga, apalagi anak. Berhubung tidak ada titik temu, tidak ada yang merawat atau tidak mau merawat, Ibu boleh menyerahkan ke Griya Lansia tapi total."

"Maksudnya, tidak akan ketemu ibu lagi. Kalau meninggal, tidak kita kabari. Bersedia? Dengan segala resiko. Nanti tanda tangan di atas materai. Tega, ya?" tanya Arief lagi.

Setelah memahami persyaratan, kedua anak Nasikah menandatangi surat perjanjian. 

"Ikhlas. Sudah jalannya," kata seorang anak Nasikah. 

Baca juga: Profil Arief Camra yang Viralkan Kisah Nasikah Lansia Sidoarjo Diserahkan Anaknya ke Panti Jompo

DISERAHKAN - Dua wanita menyerahkan ibu kandungnya ke Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang
DISERAHKAN - Dua wanita menyerahkan ibu kandungnya ke Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang (Kolase TikTok)

Sosok Arief Camra

Melansir dari akun TikTok nya, Arief Camra ternyata merupakan penggagas Griya Lansia Husnul Khotimah, yang terletak di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur

Saat ini ia menjadi Ketua Yayasan Griya Lansia.

Arief juga merupakan aktivis sosial yang menangani anak yatim, ODGJ dan bayi terlantar.

Ia memberikan pelayanan gratis 100 persen sampai wafat kepada seluruh lansia terlantar binaannya.

Profil Griya Lansia

Baca juga: Kebaikan Agam Pahlawan Evakuasi Jasad Juliana Marins di Gunung Rinjani, Siap Bagi Rezeki Untuk Ini

Griya Lansia Husnul Khatimah terletak di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Arief Camra bercerita ia merintis panti jompo tersebut sejak tahun 2019 dan baru dibangun pada Januari 2021.

Pembangunan Griya Lansia berasal dar donasi masyarakat yang dikumpulkan tiga lembaga yakni Nurul Hayat, Sahabat Yatim Dhuafa dan Galena.

Sejak Juli 2021, panti tersebut mulai merawat lansia. Empat bulan berjalan, ada 60 lansia yang dirawat di panti tersebut.

Arief menegaskan, panti jompo itu dibangun untuk membantu pemerintah menyelesaikan masalah lansia yang ditelantarkan.

"Griya Lansia membantu pemerintah menyelesaikan problem Lansia terlantar agar mereka mendapat kehidupan yang lebih baik," kata Arief, dikutip dari Kompas.com yang tayang Rabu (3/11/2021).

Arief tidak menampik unggahan tentang Griya Lansia di Facebook-nya untuk menarik donasi.

Menurutnya, yayasannya adalah lembaga amal yang beroperasi dari dana hasil donasi.

Ia mengatakan dalam sebulan, setiap lansia bisa menghabiskan dana Rp 1 juta. Jika ada 60 orang, maka kebutuhan merawat lansia mencapai Rp 60 juta dalam sebulan.

Besaran biaya tersebut masih belum termasuk biaya perawatan fasilitas Griya Lansia yang memiliki 18 kamar, tiga bangsal, area taman dan honor bagi empat perawat yang bertugas.

“Sebab Griya Lansia ini ladang amal bersama, bukan milik perorangan. Siapa saja boleh ikut beramal, membantu lansia," kata Arief.

"Merawat lansia itu pekerjaan terberat diantara yang berat. Maka butuh support publik agar tidak ada manusia yang tinggal di sampah, di kolong jembatan dan lain-lain," tambahnya.

Mayoritas Lansia Terlantar

Para lansia yang menjalani kehidupan di tempat tersebut sebagian besar adalah lansia yang terlantar dan tak memiliki keluarga. Namun ada juga lansia yang diserahkan oleh pihak keluarga seperti Trimah, Marti’in dan Soetiyo. 

Nurhadi, penanggung jawab Griya Lansia mengatakan lansia yang dirawat di fasilitas tersebut harus memenuhi sejumlah persyaratan.

Pertama, lansia tersebut benar-benar dalam kondisi terlantar dan tidak ada yang merawat.

 Selain itu para lansia yang sebagian besar dibawa oleh para relawan bukan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Saat pertama kali masuk juga harus ada penanggung jawab yang melakukan serah terima kepada pengelola.

"Untuk yang diserahkan pihak keluarga juga ada. Alasannya karena kesibukan atau juga tidak mampu. Kami tetap menerima dan gratis, tidak ada biaya apapun," ujarnya.

“Banyak lansia yang terlantar dan tidak terurus. Kemudian kami memiliki inisiatif untuk membangun griya lansia ini,” tambah Nurhadi dikutip dari Antara.

Ia sangat berharap tidak ada lagi kasus serupa yang dialami para lansia, khususnya yang memiliki keluarga.

Griya Lansia Husnul Khatimah juga memberikan kesempatan kepada pihak keluarga jika ingin kembali merawat orang tua tersebut.

Para lansia yang berada di Griya Lansia Husnul Khatimah tersebut tidak sekadar dirawat oleh pengelola, namun juga dibimbing dan diarahkan untuk menjadi lebih baik di masa tua mereka.

Pengelola griya lansia memberikan bimbingan keagamaan bagi para lansia tersebut agar lebih siap jika sewaktu-waktu ajal datang menjemput mereka. Keseharian para lansia itu diisi dengan mengaji, shalat berjamaah dan istighatsah rutin setiap pagi. 

"Kami membimbing untuk berdoa. Para lansia, rata-rata teringat keluarga dan masa lalu mereka."

"Untuk keluarga, kami persilahkan untuk mengunjungi, tidak ada syarat khusus," kata dia.

 

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved