Ibu Diserahkan ke Panti Jompo

Profil Arief Camra yang Viralkan Kisah Nasikah Lansia Sidoarjo Diserahkan Anaknya ke Panti Jompo

Inilah sosok Arief Camra yang memviralkan kisah Nasikah, wanita lanjut usia (lansia) asal Sidoarjo, Jawa Timur. 

|
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase TikTok/ist
LANSIA - (kiri) Tangkap layar seorang wanita lanjut usia (lansia) asal Sidoarjo, Nasikah, diserahkan dua anaknya ke Griya Lansia Husnul Khatimah. (kanan) Arief Camra, Ketua Yayasan Husnul Khatimah 

Pembangunan Griya Lansia berasal dari donasi masyarakat yang dikumpulkan tiga lembaga yakni Nurul Hayat, Sahabat Yatim Dhuafa dan Galena.

Sejak Juli 2021, panti tersebut mulai merawat lansia.

Baca juga: Rekam Jejak Abdul Hadi, Anggota DPR yang Sebut Insiden Juliana Marins Jadi Momen Evaluasi Basarnas

Empat bulan berjalan, ada 60 lansia yang dirawat di panti tersebut.

Arief menegaskan, panti jompo itu dibangun untuk membantu pemerintah menyelesaikan masalah lansia yang ditelantarkan.

"Griya Lansia membantu pemerintah menyelesaikan problem Lansia terlantar agar mereka mendapat kehidupan yang lebih baik," kata Arief, dikutip dari Kompas.com yang tayang Rabu (3/11/2021).

Arief tidak menampik unggahan tentang Griya Lansia di Facebook-nya untuk menarik donasi.

Menurutnya, yayasannya adalah lembaga amal yang beroperasi dari dana hasil donasi.

Ia mengatakan dalam sebulan, setiap lansia bisa menghabiskan dana Rp 1 juta. Jika ada 60 orang, maka kebutuhan merawat lansia mencapai Rp 60 juta dalam sebulan.

Besaran biaya tersebut masih belum termasuk biaya perawatan fasilitas Griya Lansia yang memiliki 18 kamar, tiga bangsal, area taman dan honor bagi empat perawat yang bertugas.

“Sebab Griya Lansia ini ladang amal bersama, bukan milik perorangan. Siapa saja boleh ikut beramal, membantu lansia," kata Arief.

"Merawat lansia itu pekerjaan terberat diantara yang berat. Maka butuh support publik agar tidak ada manusia yang tinggal di sampah, di kolong jembatan dan lain-lain," tambahnya.

Mayoritas Lansia Terlantar

Para lansia yang menjalani kehidupan di tempat tersebut sebagian besar adalah lansia yang terlantar dan tak memiliki keluarga. Namun ada juga lansia yang diserahkan oleh pihak keluarga seperti Trimah, Marti’in dan Soetiyo. 

Nurhadi, penanggung jawab Griya Lansia mengatakan lansia yang dirawat di fasilitas tersebut harus memenuhi sejumlah persyaratan.

Pertama, lansia tersebut benar-benar dalam kondisi terlantar dan tidak ada yang merawat.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved