Amalan Islam

Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura 1447 H Arab, Latin dan Artinya

Agar puasa sunah berjalan lancar, inilah bacaan niat puasa tasu'a dan puasa asyura selengkapnya.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Canva.com
AMALAN SUNAH - Foto ilustrasi untuk artikel puasa sunah di hari Asyura pada bulan Muharram. 

SURYA.CO.ID - Ada banyak amal ibadah dengan keutamaan istimewa di Bulan Muharram, salah satunya mengerjakan puasa sunah, yakni puasa tasu'a 9 Muharram dan puasa asyura 10 Muharram. Dua puasa sunah ini memiliki keutamaan menggugurkan dosa, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw.

Menurut Kalender Kementerian Agama (Kemenag) tahun 1447 Hijriyah, tanggal 9 Muharram (hari Tasu'a) bertepatan pada hari Sabtu, 5 Juli 2025 dan tanggal 10 Muharram (hari Asyura) bertepatan dengan hari Minggu, 6 juli 2025.

Agar puasa sunah berjalan lancar, inilah bacaan niat puasa tasu'a dan puasa asyura selengkapnya, dikutip dari buku Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah oleh H. AmIrulloh Syarbini, Hj. Iis Nur'aeni Afgandi:

Niat Puasa Tasua 

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى 

Nawaitu sauma tasua sunnatal lillahita’ala 

Artinya: "Saya niat puasa hari Tasua, sunah karena Allah ta’ala". 

Niat Puasa Asyura 

نَوَيْتُ صَوْمَ عَا شُورَا سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى 

Nawaitu sauma asyura sunnatal lillahita’ala 

Artinya: "Saya niat puasa hari Tasua, sunah karena Allah ta’ala".

Baca juga: Jadwal Puasa Sunnah di Bulan Muharram, Dilengkapi Bacaan Niat

Sejarah Puasa Tasua dan Puasa Asyura

Melansir laman Muhammadiyah.or.id, menurut riwayat Aisyah RA, orang-orang Quraisy sudah terbiasa berpuasa di hari Asyura sejak zaman jahiliyah.

Nabi Muhammad Saw juga ikut berpuasa Asyura saat masih di Mekah, dan memerintahkan umat Islam untuk melaksanakannya. Kebiasaan ini terus dilakukan sampai akhirnya turun perintah wajib puasa Ramadan.

Dari ‘Aisyah RA, sesungguhnya orang-orang Quraisy dulu pada masa jahiliyah berpuasa pada hari Asyura. Rasulullah Saw pun memerintahkan untuk berpuasa pada hari itu hingga turunnya perintah wajib puasa Ramadan. Rasulullah (setelah wajibnya puasa Ramadhan) berkata barang siapa menghendaki maka ia boleh berpuasa Asyura sedangkan yang tidak mau puasa maka tidak mengapa (HR. Bukhari dan Muslim).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved