Amalan Islam

Makna Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Menurut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan makna memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW menjelaskan makna peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Kanal YouTube Adi Hidayat Official
MAKNA MAULID NABI - Ustadz Adi Hidayat (UAH), Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menyampaikan makna memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. 

Surya.co.id - Bulan Rabiul Awal selalu identik dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW atau Hari Lahir Nabi Muhammad Saw.

Umat Islam di berbagai daerah Indonesia biasa menyambutnya dengan menggelar acara seperti tahlil, sholawatan atau pengajian di masjid, musholla, maupun rumah warga.

Pendakwah Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan makna memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, lahirnya Nabi Muhammad SAW adalah momentum penting bagi umat Islam, sesuai kedudukan Rasulullah SAW yang dijelaskan dalam Al-Qur'an.

Menurut UAH, kata "memperingati" berasal dari kata dasar "ingat". Artinya, ada informasi penting yang harus selalu diingat agar menjadi pedoman hidup umat Islam.

“Informasi penting apa yang diingat sehingga bisa ditanamkan dalam benak kita, dan membimbing kita bersikap dan berperilaku sesuai dengan profesi yang kita jalani dalam berkehidupan,” jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir dari kanal YouTube Adi Hidayat Official.

UAH menegaskan, kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah kelahiran yang mulia dan teristimewa.

"Maulid itu kelahiran, kelahiran Nabi Muhammad SAW menjadi mulia dan teristimewa jika dibandingkan dengan seluruh nabi yang pernah bertugas di bumi," papar Ustadz Adi Hidayat.

Baca juga: 4 Amalan Maulid Nabi Muhammad SAW yang Datangkan Banyak Pahala

Beliau menambahkan bahwa, Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya nabi yang disebutkan, didoakan, dan diviralkan oleh para nabi di bumi.

Di antaranya, doa yang diucapkan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS setelah meninggikan bangunan Ka’bah yang pernah hancur terkena banjir di zaman Nabi Nuh AS.

Keduanya berdoa untuk Nabi Muhammad SAW, persis di tempat yang kini dikenal dengan Maqam Ibrahim.

Peristiwa itu terekam dalam Al-Baqarah ayat 127-129.

Surat Al-Baqarah Ayat 127

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَٰهِۦمُ ٱلْقَوَاعِدَ مِنَ ٱلْبَيْتِ وَإِسْمَٰعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

Artinya: Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved